Krisis di Ukraina, Pemain-pemain asal Brasil Terjebak di Kiev dan Minta Bantuan

KOMPAS.com - Krisis di Ukraina menyebabkan sekelompok pemain asal Brasil terjebak di sebuah hotel di Kyiv tanpa jalan keluar dari negara Eropa Timur tersebut.

Hal ini diungkapkan oleh unggahan video dari beberapa pemain yang terjebak di ibu kota Ukraina tersebut.

Salah satunya adalah pemain Shakhtar Donetsk, Junior Moraes, yang memohon bantuan agar bisa meninggalkan Ukraina setelah Rusia melancarkan invasi skala masif kepada negara tetangganya tersebut.

"Perbatasan ditutup, begitu juga bank-bank, tak ada bahan bakar, sebentar lagi akan ada kekuarangan makanan, dan tak ada uang," ujarnya lewat Instagram.

Terlihat di video tersebut para pemain Brasil terjebak di Kyiv bersama dengan istri dan anak-anak mereka yang masih kecil.

"Kami berkumpul sekarang menunggu suatu rencana untuk meninggalkan Ukraina."

Ia pun menambahkan di Instagram Story bahwa mereka pasrah melihat perkembangan keadaan di ibu kota Ukraina tersebut.

"Teman-teman dan keluarga, situasinya serius dan kami terjebak di Kyiv menunggu sebuah solusi agar bisa pergi. Kami di hotel. Doakan kami!"

Moraes sendiri kini merupakan warga naturalisasai Ukraina setelah bermain di negara tersebut sejak 10 tahun terakhir.

Ia telah mengoleksi 11 caps bagi timnas Brasil.

Di video yang ia unggah, ada juga rekan setimnya di Shakhtar, Marlon Santos dan David Neres; serta pemain Dynamo Kyiv, Vitinho.

Sementara itu, istri salah satu pemain juga mengutarakan kondisi genting yang mereka hadapi di video yang diunggah oleh David Neres.

Penyerang sayap lincah tersebut baru datang dari Ajax ke Shakhtar Donetsk pada Januari ini.

"Kami bersama anak-anak kecil dan merasa ditinggal serta tak tahu apa yang mesti kami lakukan," ujarnya.

Sementara itu, Duta Besar Brasil bagi Ukraina, Norton Rapesta, telah mengutarakan komitmennya untuk mengevakuasi semua warga Brasil.

"Kami akan melakukan evakuasi bagi semua warga Brasil. Pemain bola. Semua," ujarnya saat dihubungi BBC Brasil.

Liga domestik Ukraina sebenarnya siap kembali bergulir pada akhir pekan ini setelah jeda musim dingin. Akan tetapi, sepak bola di semua level telah dihentikan.

PSSI-nya Ukraina juga telah melayangkan banding dan meminta agar timnas dan klub-klub Rusia agar tak berkompetisi di kompetisi internasional di bawah pengawasan FIFA dan UEFA.

UEFA sendiri mengutarakan bahwa mereka "berbagi kekhawatiran komunitas internasional."

"Kami tetap berteguh hati dalam solidaritas kami dengan komunitas sepak bola dan siap menjulurkan tangan bagi rakyat Ukrainia," tulis pernyataan mereka.