KOMPAS.com – Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, memperingatkan anak asuhnya untuk tetap menjaga konsistensi agar tim tidak terjatuh ke lubang yang sama seperti Manchester United.
Manchester United memang masih menjadi tim tersukses sepanjang perhelatan Premier League atau kasta teratas Liga Inggris.
Tim berjuluk Setan Merah tersebut telah meraih kesuksesan melalui torehan 20 gelar Liga Inggris sepanjang sejarah.
Man United memiliki selisih satu piala Liga Inggris dengan Liverpool yang telah mengoleksi 19 gelar.
Kali terakhir Manchester United mendulang trofi Liga Inggris saat klub masih di bawah asuhan Sir Alex Ferguson di musim 2012-2013.
Saat itu Man United mendapatkan titel Liga Inggris seusai mengumpulkan 89 poin dari 38 pertandingan yang sudah dimainkan.
Mereka mengungguli Manchester City dan Chelsea yang secara berurutan menempati peringkat kedua dan ketiga.
Namun, setelah keberhasilan tersebut titel Liga Inggris belum pernah lagi kembali ke pangkuan mereka.
Kondisi itu berbanding terbalik dengan yang torehan diukir oleh rekan satu kota mereka, Manchester City, beberapa tahun belakangan ini.
Manchester City justru mengalami grafik kenaikan semenjak Man United mengalami penurunan performa.
Tim beralias The Citizens tersebut sudah meraih gelar Premier League sebanyak tujuh kali.
Mereka bahkan sempat meraih gelar juara Liga Inggris dua kali beruntun pada musim 2017-2018 dan 2018-2019.
Kesuksesan Man City di pentas Liga Inggris salah satunya dipicu dengan kedatangan manajer asal Spanyol, Pep Guardiola, di Stadion Etihad.
Man City asuhan Guardiola sudah menyabet tiga gelar juara Liga Inggris di musim 2017-2018, 2018-2019, dan 2017-2018.
Meski tampak sukses, Guardiola tidak ingin anak asuhnya berpuas diri. Dia justru memperingatkan agar mereka tak terlena dengan pencapaian itu.
Menurut Guardiola, jika timnya terlena dengan hasil mereka sekarang, bukan tidak mungkin kejadian serupa yang menimpa Man United akan segera menghampiri Man City.
“Dulu United menguasai liga ini tanpa memiliki saingan dari tim lain, dapatkah Anda bayangkan pada saat itu mereka bakal menjalani delapan musim tanpa gelar Liga Inggris? Bisakah orang di negara ini membayangkannya? Tidak, tapi itu yang terjadi,” kata Guardiola, dikutip dari Manchester Evening News.
“Dan jika itu terjadi pada United, itu juga bisa terjadi pada kami besok. Bukan musim depan, tapi besok,” katanya melanjutkan.
“Itu bisa terjadi karena sepak bola sulit untuk diprediksi, karena manusia tidak sempurna. Kita tidak sempurna, maka hal itu bisa terjadi,” katanya.
Pep Guardiola menyarankan agar para pemain bermain sebaik mungkin untuk mengantisipasi potensi terjadinya hal tersebut di Manchester City.
“Tetapi cara kita menanganinya adalah dengan melihat diri kami sendiri. Dengan segala hormat kepada lawan, kami bermain untuk melawan kami sendiri,” tuturnya.
“Ini adalah targetnya. Kami harus tampil untuk diri sendiri dengan sebaik mungkin. Jika lawan lebih baik, kami menerimanya dan kembali bangun di pagi hari untuk meningkatkan permainan dan mengalahkan mereka kemudian,” katanya.
“Tetapi kami harus bermain melawan versi terbaik kami. Kami harus mencapai yang terbaik di setiap laga atau mencoba meraihnya di setiap laga,” ujar Pep Guardiola mengakhiri.
https://bola.kompas.com/read/2022/02/15/12200078/kejatuhan-man-united-dijadikan-guardiola-sebagai-pelecut-man-city