Ketika Man United Tuai Kekecewaan Usai Ditahan Imbang Tim Zona Degradasi...

KOMPAS.com – Pandit sepak bola, Rio Ferdinand, mengaku kecewa dengan performa Manchester United di pertandingan kontra Burnley.

Pertandingan Burnley vs Man United dalam lanjutan pekan ke-24 Premier League, kasta tertinggi Liga Inggris 2021-2022 berakhir imbang 1-1.

Adapun pertandingan Burnley vs Man Utd diselenggarakan di Stadion Turf Moor pada Rabu (9/2/2022) dini hari WIB.

Manchester United bermain dominan sepanjang pertandingan babak pertama kontra Burnley yang merupakan tim penghuni dasar klasemen.

Tim beralias Setan Merah itu bahkan mencatatkan 12 tembakan dengan lima di antaranya tepat sasaran.

Tak ayal, Man United pun sukses menutup paruh pertama dengan keunggulan satu gol atas Burnley.

Keunggulan satu gol Man United tersebut tercipta seusai Paul Pogba mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-18.

Namun, keagresifan serangan Manchester United di babak pertama tidak menular pada paruh kedua.

Man United besutan Ralf Rangnick bahkan kebobolan dari Burnley saat laga babak kedua baru berjalan tiga menit.

Gol Burnley tersebut bermula saat Jay Rodriguez yang berada di sisi kiri menerima umpan terobosan dari Wout Weghorst.

Pemain bernomor punggung 19 itu sempat menggiring bola sebelum menceploskan si kulit bundar ke gawang Man United.

Keberhasilan Burnley untuk mencetak gol membuat mereka menyudahi pertandingan kontra Man United dengan hasil imbang 1-1.

Selepas laga, Rio Ferdinand yang pernah memperkuat Man United pun mengaku kecewa dengan penampilan anak asuh Ralf Rangnick.

“Itu hal yang mengecewakan. Itu tidak cukup baik bagi Man United dalam hal mendapatkan hasil, masuk ke empat besar, dan menunjukkan perkembangan di bawah era Ralf Rangnick,” kata Ferdinand, dikutip dari Manchester Evening News.

“Jadi itu sangat mengecewakan, bukan performa yang ingin Anda lihat. Mereka tidak tampil secara konsisten selama 90 menit penuh pertandingan,” tutur Ferdinand.

Ferdinand juga mengatakan, Man United cuma bermain bagus di babak pertama tapi menurun di paruh kedua.

“Di babak pertama benar-benar bagus, membuat Anda menginginkan hasil lebih,” kata dia.

“Di paruh kedua, Anda mulai mempertanyakan, ‘di mana daya juangnya?’, ‘di mana pertarungan serta keberanian itu?’,” ucap Ferdinand.