DENPASAR, KOMPAS.com - Temuan perbedaan hasil tes PCR PT LIB dan tes mandiri klub menciptakan kegaduhan pada pelaksanaan Liga 1 2021-2022.
Klub-klub mengalami krisis kepercayaan terhadap PT LIB, sedangnan warganet mulai membuat spekulasi liar di media sosial terkait perbedaan hasil tes PCR.
Menanggapi hal tersebut, dokter tim Arema FC, dr Nanang Tri Wahyudi Sp.KO memberikan tanggapannya.
Dia mengatakan, perbedaan hasil tes PCR lumrah terjadi.
Dalam istilah kedokteran, kata Nanang, kasus seperti ini dinamakan false negative atau false positive (negatif palsu atau positif palsu).
Nanang melanjutkan, saat menemui kasus seperti ini, biasanya ada tes ketiga yang dilakukan untuk menentukan apakah seseorang positif atau negatif Covid-19.
"Bisa karena proses swab atau pengolahan sampel yang tidak akurat. Untuk menentukan yang benar bisa tes ke-3," ujar dokter lulusan Spesialis Kedokteran Olahraga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu kepada Kompas.com.
"Bisa juga yang positif karena sampel terkontaminasi, namanya false positive. Hal yang biasa terjadi," kata dia.
Selama ini, tes PCR dari PT LIB menjadi acuan dalam memberikan izin kepada pemain untuk dapat turun pada satu pertandingan di Liga 1.
Hal tersebut sesuai dengan pasal 52 regulasi Liga 1 2021-2022 mengenai hasil tes Covid-19 dan eligibilitas.
Dalam kasus positif di Liga 1 2021-2022, dr Nanang Tri Wahyudi merasa acuan tetap berada pada hasil tes PCR dari PT LIB selaku pemegang keputusan.
Namun, jika kemudian didapatkan hasil negatif saat melakukan tes mandiri, pihak klub bisa mengajukan tes ketiga supaya pemain tidak perlu melakukan karantina.
"Terlepas dari boleh main dan tidaknya, PT LIB tentu tidak memperbolehkan main kalau hasilnya positif. Kalau tes mandiri ditemukan hasil yang berbeda, ya tes ulang," ujarnya.
"Satgas liga sejauh ini sangat terbuka, kami (Arema FC) pernah mengalami kasus yang sama. Besoknya, kami tes ulang. Hasil tes ketiga menjadi bahan pertimbangan bersama," tutur dokter tim Arema FC itu menjelaskan.
https://bola.kompas.com/read/2022/02/08/17200038/dokter-tim-arema-fc-berikan-edukasi-soal-beda-hasil-tes-pcr-di-liga-1