Man United Kalah Penalti, Rangnick Sorot Finishing Ronaldo dkk

KOMPAS.com - Pelatih interim Manchester United, Ralf Rangnick, sangat kecewa melihat penyelesaian akhir anak asuhnya setelah dipermalukan Middlesbrough.

Duel Man United vs Middlesbrough merupakan laga putaran keempat Piala FA yang berlangsung di Stadion Old Trafford pada Sabtu (5/2/2022) dini hari WIB.

Man United yang mendominasi sejak awal pertandingan tersingkir setelah kalah adu penalti dari Middlesbrough dengan skor akhir 7-8 (1-1).

Satu-satunya eksekutor penalti Man United yang gagal menunaikan tugasnya adalah winger berusia 19 tahun, Anthony Elanga.

Setan Merah, julukan Man United, terbilang kalah karena kesalahan sendiri.

Bagaimana tidak, Man United hanya mampu mencetak satu gol setelah melepaskan total 24 tembakan ke arah gawang hingga akhir akhir extra time.

Rincian dari statistik tembakan Man United adalah sembilan tepat sasaran, 12 off target, dan, tiga lainnya diblok.

Pemain Man United yang paling banyak melepaskan tembakan ke arah gawang adalah Cristiano Ronaldo.

Kapten timnas Portugal itu tercatat melepaskan 10 tembakan dengan tiga di antaranya tepat sasaran.

Namun, Ronaldo tidak berhasil mencetak gol. Ronaldo bahkan membuang kesempatan mencetak gol lewat tendangan penalti pada menit ke-19.

Man United terlihat semakin sial karena tembakan Jadon Sancho pada menit kedua dan tendangan Bruno Fernandes (72') membentur tiang gawang.

Persentase tembakan Bruno Fernandes dan Jadon Sancho masuk ke gawang bisa dikatakan mencapai 90 persen lebih.

Sebab, ketika Bruno Fernandes dan Jadon Sancho melepaskan tembakan, gawang Middlesbrough sudah kosong ditinggal kiper Joe Lumley.

Seusai laga, Rangnick tidak bisa menutupi kekecewaannya setelah Man United banyak membuang peluang emas.

Rangnick menilai Man United seharusnya bisa unggul sampai 3-0 jika para pemainnya lebih tenang menyelesaikan peluang.

"Saya sangat kecewa. Kami seharusnya bisa mematikan pertandingan pada babak pertama. Kami terlalu banyak membuang peluang entah itu yang membentur mistar, tiang, atau kegagalan penalti," kata Rangnick dikuti dari BBC Sports.

"Kami seharusnya bisa unggul 2-0 atau 3-0 pada babak pertama. Kami seharusnya bisa menang di waktu normal. Ketika adu penalti, semuanya bisa terjadi," ujar Rangnick.

Lebih lanjut, Rangnick juga menyinggung keputusan wasit Anthony Taylor yang mengesahkan gol penyeimbang Middlesbrough.

Rangnick menilai gol Middlesbrough yang dicetak Matt Crooks pada menit ke-64 tidak sah.

Sebab, sebelum terjadi gol, Duncan Watmore yang memberi umpan ke Matt Crooks melakukan handsball.

"Kami kebobolan gol yang saya tidak bisa mengerti mengapa itu disahkan. Dia (Watmore) mengontrol bola dengan tangan," ujar Rangnick.

"Bagaimana bisa itu dikatakan tidak sengaja ketika dia mengontrol bola dengan tangan. Jelas gol itu tidak sah. Saya terkejut gol itu dinggap sah," ucap Rangnick.

Gol Crooks berawal dari umpan lambung Anfernee Dijksteel ke arah Duncan Watmore yang membuka ruang di sisi kiri. 

Watmore yang lolos dari jebakan offside di kotak penalti Man United kemudian langsung mengirim umpan silang ke tiang jauh setelah mengontrol bola.

Umpan Watmore itulah yang dimanfaatkan Crooks untuk menggetarkan jala gawang Man United.

Crooks yang tidak terkawal di tiang jauh berhasil menaklukkan kiper Man United, Dean Henderson, dengan tembakan kaki kanan.

Dalam tayangan ulang, Watmore memang sempat melakukan handsball ketika mengontrol bola umpan Dijksteel.

Bola yang memantul saat itu terlihat menyentuh lengan Watmore. Hal itu nampak jelas dalam tayangan ulang video assistant referee (VAR).

Meski demikian, gol Crooks tetap disahkan oleh Anthony Taylor setelah berdiskusi dengan petugas VAR.

Selain itu, Watmore juga mengirim umpan ke Crooks setelah bola menyentuh lengannya.

Jika Watmore sendiri yang membobol gawang Man United setelah bola menyentuh tangannya, gol tersebut dipastikan akan dianulir.

Sebab, Watmore mendapatkan keuntungan langsung setelah bola menyentuh tangannya.

Aturan di atas tercantum dalam Laws of the Game tepatnya Law 12.