DENPASAR, KOMPAS.com - Media Officer Persikabo 1973, Nandang Permana Sidik menegaskan tim pantang mundur meskipun terpaksa menurunkan satu pemain cedera dan tanpa cadangan saat menghadapi Bali United Stadion I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Kamis (3/2/2022).
"Kami jadi berangkat, pantang mundur," kata Nandang Permana Sidik singkat kepada Kompas.com.
Persikabo 1973 sedang jatuh tertimpa tangga. Tujuh pemainnya positif Covid-19 saat test H-1 sebelum pertandingan.
Kondisi itu membuat tim hanya menyisakan 9 pemain saja yang siap dan bisa dimainkan. Sebab tim tidak bisa menurunkan 5 pemain lainnya karena sedang mengalami cedera.
Dengan kondisi ini Persikabo 1973 berharap supaya pertandingan ditunda. Akan tetapi pihak operator punya pandangan lain.
Berpegang pada Pasal 52, PT LIB memutuskan bahwa laga antara Persikabo 1973 dan Bali United harus tetap digelar sesuai jadwal.
Alasannya karena Persikabo masih memiliki 14 pemain tidak terpapar, walaupun dua pemain cedera.
"Tapi PT LIB tetap memutuskan bahwa laga tetap harus dilanjutkan. Saya bicara ke manajemen sebenarnya kami menolak, tidak mungkin untuk memainkan kompetisi sekelas Liga 1," ujar pelatih Liestiadi menceritakan kronologi kejadian.
"Jadi dalam hal ini sebenarnya kita kecewa kepada PT LIB karena semangat kompetisi di kita tak ada lagi. Gimana bisa meningkatkan kualitas liga dengan kompetisi seperti ini," imbuhnya.
Liestiadi tidak bisa lagi membayangkan bagaimana pertandingan selanjutnya digelar.
Sebab dengan jarak yang sangat mepet belum tentu pemain terpapar bisa kembali. Begitu pula dengan pemain yang cedera. Bukan tidak mungkin Persikabo dipaksa bermain lagi dengan kondisi ini.
"Apakah pemain kita siap dengan sudah dikarantina. Belum lagi akumulasi kartu. Setelah melawan Bali United, kami waswas bisa lanjut atau tidak," tuturnya.
https://bola.kompas.com/read/2022/02/03/19393778/persikabo-pantang-mundur-meski-harus-turunkan-pemain-cedera