KOMPAS.com - Pergelaran seri keempat Liga 1 musim 2021-2022 di Bali mendapat sambutan positif dari masyarakat Indonesia, terutama para pencinta sepak bola Tanah Air.
Sambutan positif dari masyarakat Indonesia terhadap pergelaran Liga 1 2021-2022 juga membawa berkah bagi Usaha Mikro Kecil dan Menangah (UMKM) di Bali.
Antusiasme pencinta sepak bola Tanah Air rupanya membuat geliat UMKM di Pulau Dewata semakin meningkat.
Geliat ekonomi di Bali yang mulai mengalami perbaikan berkat adanya Liga 1 dapat ditemui salah satunya di Bali United Cafe yang terletak di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.
Setelah sempat tutup selama satu setengah tahun akibat pandemi Covid-19, Bali United Cafe kembali beroperasi seiring antusiasme masyarakat terhadap pergelaran Liga 1 yang terus melonjak.
Supervisor Bali United Cafe, Daniel Rinekso, mengungkapkan bahwa dampak positif pertama yang datang berkat antusiasme Liga 1 adalah kembalinya mata pencaharian 15 pekerjanya.
Dia menyebut, 15 pekerja yang sebelumnya dirumahkan kini bisa kembali bekerja.
"Kami sangat senang dengan adanya Liga 1 yang disponsori oleh BRI, karena ini akan turut membantu bangkitnya sektor pariwisata Bali. Contohnya, dengan terisinya hotel-hotel dengan kehadiran tim BRI Liga 1," kata Daniel dalam rilis yang diterima KOMPAS.com, Minggu (16/1/2022).
"Kami pun jadi bisa membuka kembali Bali United Cafe, dan mempekerjakan karyawan yang sudah lama dirumahkan,” ujar Daniel.
Langkah Bali United Cafe yang membuka kembali operasional pun berbuah manis. Terbukti, terdapat lonjakan kunjungan hingga 75% sejak cafe tersebut kembali beroperasi.
Kinerja cafe pun kembali terdongkrak dengan membukukan omzet harian sebesar Rp 8 juta pada weekdays dan Rp 10 juta pada weekend.
Tak hanya pengunjung muda, keluarga, atau komunitas, tak jarang, pemain-pemain di BRI Liga 1 juga menyambangi kafe ini seusai latihan.
Daniel berharap, situasi pandemi COVID-19 bisa terus terjaga dan masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan sehingga tidak kembali terjadi adanya pembatasan mobilitas.
“Traffic harian di Bali United Cafe terbilang baik. Meski tentunya peak jika ada pertandingan di Stadion I Wayan Dipta," ucap Daniel.
"Namun, kami senang dapat kembali membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar dan melayani pengunjung yang sudah rindu dengan suasana di stadion dan menu-menu kami,” tutur Daniel menambahkan.
Sektor Lain Ikut Pulih
Pulihnya perekonomian berkat pergelaran Liga 1 di Bali juga menjalar ke sektor lain. Hal ini dialami oleh Kios Maw yang bergerak di bidang cinderamata dan oleh-oleh khas Bali.
I Putu Arya Widyanata, pemilik Kios Maw, mengatakan bahwa Liga 1 dan suntikan modal dari BRI membuat usaha yang dibangunnya perlahan menunjukan pemulihan.
“Usaha ini sudah dirintis sejak 1997 oleh Ibu Dewa Ayu Merta Adnyani, yang berlokasi di kios sebelah pasar Sukawati. Kini setelah mendapatkan pembiayaan dari BRI, usaha kami perlahan bisa bangkit kembali,” kata I Putu Arya.
Manfaat serupa juga dirasakan pengusaha lain, yakni Ni Nyoman Indrawati, yang meneruskan usaha orang tuanya di bidang kerajinan kayu.
Semula, ia fokus pada pasar luring di Lippo Mall dan Pasar Seni Kuta. Kini, Ni Nyoman merambah pasar daring.
Digitalisasi bisnis yang didukung pendanaan Rp100 juta dari BRI membuat usaha Ni Nyoman berkembang pesat, dengan omzet Rp400 juta per bulan.
“Melalui strategi usaha yang saya terapkan, saya masih bisa bertahan di masa yang penuh ketidakpastian ini," kata NI Nyoman Indrawati.
"Kami juga menyadari pentingnya memperluas pasar serta dukungan pembiayaan dapat membuat usaha kami mengalami peningkatan, semoga usaha yang saya kembangkan ini bisa ‘naik kelas’ ya,” imbuhnya.
https://bola.kompas.com/read/2022/01/16/16400058/liga-1-edisi-bali-disambut-baik-umkm-ketiban-berkah