Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menjelang Final Leg 2 Piala AFF 2020

Kesan dari pertandingan final leg 1 sangat nyata terlihat bahwa memang Indonesia kalah kelas di semua lini. Tanpa bermaksud merendahkan, akan tetapi memang pertandingan sepak bola tidak cukup hanya berbekal semangat dan stamina yang prima.

Pencapaian tim asuhan pelatih asal Korea Selatan dalam mencapai tahap final patut dihargai. Namun realitas yang dihadapi anak-anak dalam laga melawan Thailand harus menjadi catatan tersendiri.

Dengan demikian maka apapun hasil pertandingan final leg 2 nanti, seyogyanya kita tetap memberikan apresiasi atas jerih payah para pemain dan pelatih pada sesi piala AFF 2020 yang berhasil mencapai babak final.

Selama ini terkesan bahwa penghargaan dan terutama perhatian bagi atlet Indonesia hanya muncul saat mereka meraih prestasi saja. Kita kurang memberikan perhatian yang cukup pada pembinaan atlet secara keseluruhan. Kita bahkan kurang peduli dengan bagaimana seharusnya proses pembinaan atlet harus dilakukan dalam kebersamaan sebagai bangsa.

Pada hakikatnya, Indonesia memiliki potensi cukup besar untuk menghasilkan sebuah tim sepak bola kelas dunia. Indonesia sudah terbukti memiliki banyak sekali anak muda yang penuh bakat.

Sayangnya adalah gambar besar pengelolaan sepak bola nasional kita sekilas terlihat kurang terorganisasi dengan baik. Kepengurusan manajemen sepak bola bahkan sering tampak unsur politik kepentingan perorangan dan golongan dibanding kepentingan nasional.

Perlu pembinaan sejak usia dini

Salah satu unsur penting dalam membangun tim sepak bola yang tangguh adalah pembinaan pemain usia dini dan siklus kompetisi yang bergulir secara kontinyu. Untuk ini mungkin sudah saatnya kita memikirkan untuk membentuk akademi atau sekolah sepak bola profesional yang menangani para pemain sejak usia dini. Di sisi lainnya perlu pula diolah sebuah pola kompetisi yang bergulir sepanjang tahun dengan merata.

Untuk konsep ini misalnya dibangun sekolah sepak bola profesional yang ditangani oleh manajemen kelas dunia di Medan, Jakarta, Makassar, dan Biak serta Jayapura. Putaran kompetisi dapat digulirkan dengan membagi Indonesia yang luas dan berisi banyak anak berbakat menjadi tiga bagian sesuai pembagian waktu.

Ada putaran kompestisi lokal di Indonesia Barat, Tengah, dan Timur. Putaran kompetisi selanjutnya adalah akan mempertemukan kompetisi di tataran nasional antara para juara kesebelasan Indonesia Barat, Tengah, dan Timur. Setiap tahun yang keluar sebagai juara nasional berhak mewakili Indonesia di ajang laga internasional.

Pilihan lainnya adalah perpaduan pemain terbaik dari tiga kesebelasan dapat dibentuk kesebelasan Indonesia Selection atau Indonesia All Star yang mewakili Indonesia di tingkat global.

Dengan cara ini, maka tidak saja kompetisi akan dapat berjalan dengan lebih mudah, sekaligus juga memberikan lebih banyak peluang bagi pemain berbakat untuk dapat tampil di arena nasional dan internasional.

Sekolah sepakbola profesional yang menggarap pemain sejak usia dini dan putaran kompetisi yang berjenjang di tiga kewilayahan pasti akan memberikan banyak harapan. Harapan bagi munculnya pemain pemain bintang dan harapan terbentuknya kekompakan para pemain dalam kerja sama sebagai sebuah tim sepakbola yang solid.

Tentu saja ide ini harus diawali dengan political will di tingkat pusat sehingga pengelolaannya dapat lebih mudah bergulir pada jenjang pemerintah daerah. Keterlibatan pemerintah pusat dan daerah serta pihak swasta akan menjadi lebih mudah dilaksanakan.

Dukungan dana tidak semata bergantung kepada APBN dan atau APBD, akan tetapi pertisipasi pihak swasta mungkin akan jauh lebih dominan bila dikaitkan dengan komersialisasi seperti iklan peralatan olah raga misalnya.

Sekali lagi , fokus pada pembinaan pemain usia dini dan konsentrasi pada putaran kompetisi yang bergulir sepanjang tahun akan lebih memberi harapan tampilnya Indonesia sebagai juara dalam berbagai turnamen antar bangsa.

Rumah tidak pernah tiba-tiba muncul, tanpa dimulai dengan menata atau menyusun terlebih dahulu batu bata satu persatu yang membutuhkan waktu dalam perjalanan proses membangun menjadi sebuah rumah yang kokoh.

Selamat bertanding Tim Nasional Indonesia, apapun hasilnya babak final leg ke 2 nanti, kami tetap bangga atas capaian prestasi menapak babak final kejuaraan piala AFF 2021.

Selamat Tahun Baru 2022!

https://bola.kompas.com/read/2021/12/31/20361518/menjelang-final-leg-2-piala-aff-2020

Terkini Lainnya

Hasil PSM Vs Arema 2-3: Dapat 2 Penalti, Singo Edan Menang

Hasil PSM Vs Arema 2-3: Dapat 2 Penalti, Singo Edan Menang

Liga Indonesia
Jelang Thomas & Uber Cup 2024 Gelar Latihan Perdana, Pengembalian Kondisi dan Adaptasi Jadi Fokus Utama

Jelang Thomas & Uber Cup 2024 Gelar Latihan Perdana, Pengembalian Kondisi dan Adaptasi Jadi Fokus Utama

Badminton
Hasil Persib vs Borneo FC 2-1: Sengatan Ciro dan David Da Silva Menangkan Maung

Hasil Persib vs Borneo FC 2-1: Sengatan Ciro dan David Da Silva Menangkan Maung

Liga Indonesia
Sinergi Indonesia dan UEA Mengembangkan Pencak Silat agar Mendunia

Sinergi Indonesia dan UEA Mengembangkan Pencak Silat agar Mendunia

Olahraga
Indonesia akan Tampil di Kejuaraan Atletik Asia U20 di Dubai

Indonesia akan Tampil di Kejuaraan Atletik Asia U20 di Dubai

Sports
Atlet Selancar Rio Waida Bidik Medali Olimpiade Paris 2024

Atlet Selancar Rio Waida Bidik Medali Olimpiade Paris 2024

Sports
Tim Thomas dan Uber Latihan Perdana, Shuttlecock Jadi Kendala

Tim Thomas dan Uber Latihan Perdana, Shuttlecock Jadi Kendala

Badminton
Prediksi Persib Vs Borneo FC, Jadi Duel Tim Pelapis?

Prediksi Persib Vs Borneo FC, Jadi Duel Tim Pelapis?

Liga Indonesia
Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Timnas Indonesia
Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Timnas Indonesia
Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Timnas Indonesia
Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Timnas Indonesia
Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Badminton
Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke