Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wajah-wajah Berbeda Timnas Indonesia Versi STY di Piala AFF

SEBAGAI negara besar di Asia Tenggara dan punya "kegilaan" terhadap sepak bola, timnas Indonesia pernah sangat disegani di Asia Tenggara... bahkan pernah diperhitungkan di Asia.

Kini, ada momentum di Piala AFF 2020.

Semifinal II Piala AFF 2020 yang pergelarannya digelar di pengujung 2021 kembali memperlihatkan keunikan pelatih Shin Tae-yong.

Pria asal Korea Selatan itu membangkitkan harapan pecinta sepak bola di Tanah Air.

Setelah mengundang cibiran dan kritikan saat persiapan dan uji coba, termasuk kesalahan-kesalahan elementer yang diperlihatkan pemain timnas pilihan STY, angin berbalik menjadi dukungan.

Tak hanya itu, pertandingan di fase Grup B Piala AFF 2020 memperlihatkan kekayaan strategi Shin Tae-yong.

Pelatih kelas Piala Dunia. Begitu banyak pujian diberikan kepada Shin. Benar, pria berusia 51 tahun ini pernah memimpin tim nasional Korea Selatan berlaga di Piala Dunia 2018.

Sejarah pun mencatat Shin membawa Son Heung-min dkk. mengalahkan Jerman 2-0. Jerman, untuk pertama kali dalam 80 tahun, terlempar dari fase grup.

Menerima tantangan dari PSSI pada Desember 2019, Shin Tae-yong bekerja dengan situasi yang jauh dari ideal.

Selain pandemi Covid-19, budaya dan ekosistem sepak bola di Indonesia jelas berbeda jauh dari negaranya, Korea Selatan.

Dengan mendaftarkan 30 pemain di Piala AFF, wajah-wajah muda menghiasi skuat pilihan Shin.

Wajar banyak keragu-raguan dari berbagai pihak. Selain persiapan minim, pelatih Shin lebih percaya pada anak muda ketimbang pemain senior dan kenyang pengalaman.

Adalah masuk akal bila pemain-pemain muda berusia 20-an tahun menjadi andalan Shin karena lebih mudah dibentuk... mau menerima perubahan gaya bermain.

Mungkin itu alasan Shin Tae-yong dan tim pelatih timnas membawa brigade muda ini.

Dari 30 nama yang didaftarkan, pemain yang berusia mencapai 30 tahun atau lebih hanya ada 2: Pemain naturalisasi Victor Igbonego (36) dan Fachrudin Aryanto (32).

Keduanya bermain di jantung pertahanan.

Tetapi, siapa pemain yang memikat perhatian publik sepak bola Indonesia hingga laga semifinal I melawan Singapura?

Pasti Anda juga menyebut Asnawi Mangkualam (22), Rachmat Irianto (22), Witan Sulaeman (20), Alfeandra Dewangga (20), hingga Pratama Arhan yang berusia 20 tahun pada 21 Desember kemarin.

Tentu nama-nama lain seperti Ricky Kambuaya (25), Irfan Jaya (25), hingga kapten Evan Dimas (26) memperlihatkan perubahan gaya bermain di era Shin Tae-yong.

Tidak mengecilkan peran pemain lain, namun ada catatan penting yang diperlihatkan Shin dalam 5 laga Piala AFF 2020, yakni wajah-wajah berbeda timnas Indonesia.

Hingga semifinal I versus Singapura, Shin telah menurunkan 25 pemain di Piala AFF dari 30 nama yang didaftarkan.

Jumlah ini tentu akan bertambah seiring kedatangan Egy Maulana Vikri (21) yang sudah boleh diturunkan di leg II semifinal pada 25 Desember 2021.

Sudah 18 pemain turun sebagai starter Indonesia dengan gaya bermain berbeda sejak awal.

Ketika pertahanan kita terlihat kurang rapi dan miskin komunikasi menghadapi Kamboja (4-2) dan Laos (5-1), semua itu berubah melawan Vietnam (0-0).

Organisasi pertahanan Indonesia memperlihatkan perubahan signifikan saat menahan gempuran Vietnam.

Sebuah strategi karena Indonesia memang mengincar poin dari Vietnam, cukup imbang... bukan memainkan strategi menyerang yang membahayakan pertahanan.

Kegagalan Elkan Baggott (19) mengawal lini pertahanan Garuda akibat aturan pemerintah Singapura terkait penumpang pesawat yang positif Covid-19 tidak mengganggu racikan strategi Shin.

Lalu, Shin memperlihatkan wajah berbeda dari timnas Indonesia ketika menghadapi Malaysia.

Harapan publik melihat Elkan Baggott bermain sejak awal menjadi sajian kejutan dari Shin.

Begitu pula dengan peran gelandang pengatur serangan sekaligus kapten Evan Dimas yang bermain sebagai pemain pengganti.

Wajah berbeda timnas lewat formasi awal kembali menjadi kejutan ala Shin.

Shin memakai duet Ricky Kambuaya dan Rachmat Irianto sebagai jangkar di lini tengah Indonesia.

Pelatih lawan pun dibuat menebak-nebak, siapa striker yang akan diturunkan Shin karena ternyata Ezra Walian pun tak berstatus "untouchable" alias tidak terganggu sebagai pemain inti.

Wajah lain timnas Indonesia adalah sikap para pemain di lapangan.

Walau memeragakan sepak bola menekan dan terus bergerak memanfaatkan seluruh area permainan, jarang terlihat pemain kita bersikap emosi dan panik.

Persentase akurasi operan pun membaik, nyaris jarang terlihat kesalahan operan-operan yang menjengkelkan publik.

Jarang bukan berarti tak pernah. Seandainya Piala AFF memakai bantuan Video Assistant Referee (VAR), sejak menit ke-35 Indonesia bermain dengan 10 orang di semifinal I melawan Singapura.

Pelanggaran Pratama Arhan masih memperlihatkan ciri khas sepak bola kita yang nyaris menjadi sepak kepala.

Bisa-bisa, skor akhir bukan 1-1 dan Shin harus bekerja keras mengolah racikan strategi untuk semifinal II tanpa kontribusi "ledakan" Pratama dari sisi kiri.

Menuju semifinal II, Sabtu, 25 Desember 2021, pukul 19.30 WIB, seperti apa wajah timnas Indonesia yang akan diperlihatkan Shin Tae-yong?

Adakah varian batu dari susunan starting line-up, yang tak hanya mengejutkan kita tetapi juga pelatih Singapura asal Jepang, Tatsuma Yoshida?

Nama-nama yang patut ditunggu dalam susunan pemain Shin adalah Evan Dimas, Elkan Baggott, Ezra Walian, dan tentu saja Egy.

Siapa yang menjadi senjata alternatif Shin Tae-yong dalam perubahan strategi di tengah laga?

Saya juga menunggu racikan antisipasi Shin Tae-yong terhadap keberadaan Irfan Fandi, bek dengan tinggi 188 cm dan striker Ikhsan Fandi (183), dua putra Fandi Ahmad, legenda Singapura yang pernah berkompetisi di Indonesia bersama Niac Mitra.

Kehadiran kembali suporter fanatik pendukung Singapura, "Singa Brigade" di National Stadium, Kallang, telah menambah semangat Hariss Harun dkk. setelah sempat menerima cemoohan usai kekalahan 0-2 dari Thailand di laga terakhir Grup A.

Jadi, seperti apa wajah timnas Indonesia di semifinal II Piala AFF 2020?

https://bola.kompas.com/read/2021/12/24/19200078/wajah-wajah-berbeda-timnas-indonesia-versi-sty-di-piala-aff

Terkini Lainnya

Shin Tae-yong Yakin Level Timnas Indonesia Akan Terus Berkembang

Shin Tae-yong Yakin Level Timnas Indonesia Akan Terus Berkembang

Timnas Indonesia
Hasil Persib Bandung Vs Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Frustrasi

Hasil Persib Bandung Vs Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Frustrasi

Liga Indonesia
Usai Dipecat, Phillipe Troussier Ungkap Akan Rindukan Vietnam

Usai Dipecat, Phillipe Troussier Ungkap Akan Rindukan Vietnam

Internasional
Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

Liga Indonesia
Persikabo Jadi Tim Liga 1 2023-2024 Pertama yang Degradasi

Persikabo Jadi Tim Liga 1 2023-2024 Pertama yang Degradasi

Liga Indonesia
Hasil Persib Vs Bhayangkara FC 0-0, Guardian Bertahan dari Gempuran Maung Bandung

Hasil Persib Vs Bhayangkara FC 0-0, Guardian Bertahan dari Gempuran Maung Bandung

Liga Indonesia
SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Liga Indonesia
Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Liga Indonesia
AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

Liga Italia
Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Liga Indonesia
Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Bundesliga
5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

Bundesliga
Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Liga Indonesia
Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bundesliga
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke