KOMPAS.com - Pelatih perintis Diklat Persib Bandung, Jaino Matos, melihat Piala AFF 2020 sebagai bukti pesatnya perkembangan Timnas Indonesia semenjak ditangani Shin Tae-yong.
Jaino Matos melihat pelatih asal Korea Selatan tersebut telah mengubah wajah Tim Garuda hingga bagian terkecil.
Seperti aspek kebugaran yang selalu menjadi pekerjaan rumah Timnas Indonesia setiap tahunnya.
Pada era Shin Tae-yong, Jaino Matos melihat masalah ini mulai terurai sehingga kebugaran pemain menunjukan kemajuan.
Pelatih pemerhati sepak bola akar rumput ini menegaskan untuk mencapai titik kebugaran tidaklah mudah.
Ada program dan proses nyata yang dilakukan Shin Tae-yong dan timnya sejak menginjakkan kaki di Indonesia.
Jaino Matos juga meyakini program Shin Tae-yong berjalan efektif karena menggunakan pendekatan sepak bola modern dan teknologi penunjangnya.
“Sejak hari pertama mereka punya program jelas, program yang menggunakan sains, program yang tertata rapi,” ujar pelatih yang merintis Diklat Persib Bandung tersebut kepada Kompas.com.
"Banyak masyarakat melihat hasil saja dan tidak melihat serta berpikir bagaimana coach Shin membuat analisis cocok untuk Indoensia sebelum menjalankan tugas."
Selain itu, proses seleksi yang dilakukan Shin Tae-yong tidak kalah mengundang perhatian.
Semua pemain penghuni Timnas Indonesia saat ini memiliki satu kesamaan, yakni memiliki tekad tinggi di lapangan dan pekerja keras.
Shin Tae-yong menempatkan etos kerja di atas kualitas dan talenta. Hal ini ia katakan membuat timnas memiliki disiplin dan lebih solid dalam hal permainan.
“Kebugaran, disiplin, dan kerja keras adalah faktor utama timnas untuk mengubah pola permain seperti ini. Shin Tae Tong secara tata pilih pemain condong kepada pemain yang punya dedikasi dan disiplin tinggi,” terang mantan pelatih Persiba Balikpapan tersebut.
Jaino Matos yang banyak bergelut di sepak bola akar rumput tidak pernah lelah menyuarakan bahwa kekurangan sepak bola Indonesia ada di mental para pemainnya.
Dia melihat banyak potensi besar yang terbuang percuma karena para pemain terlanjur terbuai oleh zona nyaman.
Banyak pemain menjadi teledor dan kehilangan dedikasi karena terlalu mengandalkan talenta. Hingga, akhirnya mereka tertinggal oleh pemain-pemain yang punya kemauan untuk mengembangkan diri.
Kehadiran Shin Tae-yong menunjukan keresahannya selama ini terbukti benar.
“Ini cara membangun tim sepak bola, timnas maupun di klub harus punya 25 orang yang benar-benar 1000 persen siap untuk mengikuti program secara penuh,” terang pelatih asal Brasil yang mengantongi lisensi dari CBF (PSSI-nya Brasil) tersebut.
"Membangun kebugaran adalah salah satu senjata dan kekuatan."
Alasan sama membuatnya yakin Timnas Indonesia akan bisa bicara banyak pada Piala AFF 2020 ini.
“Kondisi fisik pemain Timnas sangat luar biasa dan saya merasa pemain timnas bermain cukup pintar, menyimpan tenaga, hemat tenaga karena hari Sabtu akan hantam Singapura. Pasti pressing habis-habisan,” pungkasnya.
https://bola.kompas.com/read/2021/12/24/07022888/jaino-matos-shin-tae-yong-permak-ulang-wajah-garuda-sampai-bagian-terkecil