Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Piala AFF 2020 dan Penyakit Lama Timnas Indonesia yang Urung Sembuh

KOMPAS.com - Timnas Indonesia dikatakan masih mempunyai masalah klasik yang tampak masih belum bisa dipecahkan oleh pelatih Shin Tae-yong di Piala AFF 2020 ini.

Opini ini datang dari pengamat sepak bola senior Weshley Hutagalung setelah timnas Indonesia bermain 4-2 lawan Kamboja pada laga pembuka Grup B Piala AFF, Kamis (9/12/2021) malam WIB.

Timnas Indonesia terpaksa kebobolan dua gol dari Kamboja walau Evan Dimas cs tampak dominan pada laga di Stadion Bishan, Singapura, tersebut.

Menurut Weshley Hutagalung, Piala AFF 2020 sebenarnya bersahabat secara jadwal dengan tim asuhan Shin Tae-yong.

"Indonesia bisa menonton dan memelajari permainan Kamboja, Laos, Vietnam, dan Malaysia yang saling berjibaku di laga perdana Grup B," ujarnya kepada Kompas.com.

"Setelah melihat Kamboja kalah 1-3 dari Malaysia di laga perdana mereka di Grup B, tidak heran bila pelatih Shin Tae-yong menurunkan formasi yang bisa disebut bukan pilihan utama."

"Memang, Kamboja mampu mencetak satu gol ke gawang Malaysia, namun gol lewat penalti rasanya masih bisa disebut bukan ancaman nyata bagi pertahanan Indonesia."

Melawan Kamboja, pelatih Shin Tae-yong ia katakan seolah sudah memahami taktik yang akan diterapkan.

D starting line-up juga tidak terlihat Victor Ibgonefo mengawal lini pertahanan.

Begitu pula pemain keturunan, Elkan Baggott, yang bahkan tidak masuk daftar pemain untuk diturunkan menghadapi Kamboja karena jadwal ketibaan yang mepet di Singapura dengan pertandingan menghadapi sang lawan.

Weshley mengutarakan, 3 gol yang dicetak pemain Indonesia dalam 33 menit awal laga seolah membenarkan pemikiran Shin Tae-yong bahwa anak asuhnya akan dominan menguasai permainan menghadapi Kamboja.

"Hanya, penyakit lama itu seperti belum sembuh... atau datang lagi? Setelah unggul 3-0, organisasi pertahanan melemah. Fokus dan konsentrasi pemain seperti meyakini Indonesia pasti akan melumat Kamboja," tuturnya lagi.

"Sebelum tercipta dua gol Kamboja, kelemahan organisasi pertahanan dalam peralihan ketika Indonesia kehilangan bola terlihat pada menit ke-33."

"Gerak lambat gelandang-gelandang Indonesia seperti membiarkan pemain Kamboja mendekati gawang Indonesia yang dikawal Syahrul Fadil."

"Tidakkah organisasi menyerang dan bertahan itu seperti menarik satu mata rantai yang kemudian menggerakkan mata rantai lainnya?"

"Tim sekelas Kamboja bisa mencetak 2 gol ke gawang Indonesia. Walau bukan pertama kali terjadi, namun sungguh tidak diharapkan terulang," tutur mantan Pemimpin Redaksi Tabloid BOLA ini.

Masalah klasik lain, yakni stamina pemain timnas juga menjadi sorotan Weshley.

"Memang, tak perlu ngotot melawan Kamboja yang diprediksi akan bisa kita kalahkan dan mengumpulkan 3 poin di laga perdana," tuturnya.

"Hanya, melihat Evan Dimas dkk. bermain sejak menit ke-70, rasanya perawatan jantung suporter Indonesia akan semakin dibutuhkan di laga ke-3 dan ke-4 Grup B, yakni melawan Vietnam dan Malaysia."

"Kita menunggu formasi ideal Shin Tae-yong ketika Garuda Merah-Putih menghadapi Laos pada Minggu, 12 Desember. Adakah perubahan nyata dengan perubahan formasi starting line-up idel ala Shin Tae-yong?"

https://bola.kompas.com/read/2021/12/10/21000008/piala-aff-2020-dan-penyakit-lama-timnas-indonesia-yang-urung-sembuh

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke