KOMPAS.com - Inter Milan tak mau hanya lolos ke babak 16 besar Liga Champions 2021-2022 sebagai runner-up Grup D.
Inter Milan saat ini menempati posisi kedua klasemen Grup D Liga Champions dengan koleksi 10 poin dari lima laga.
Klub berjuluk I Nerazzurri itu hanya terpaut dua angka dari Real Madrid di singgasana.
Sementara, dua posisi terbawah Grup D dihuni oleh Sheriff Tiraspol (6 poin) dan Shakhtar Donetsk (1 poin).
Dengan hanya satu pertandingan tersisa, Inter Milan sudah pasti finis di posisi dua besar klasemen Grup D dan lolos ke fase gugur.
Ini menjadi pencapaian terbaik Inter Milan di Liga Champions dalam empat musim terakhir.
Pada tiga kesempatan sebelumnya, juara bertahan Liga Italia itu selalu berakhir di fase grup UCL.
Inter finis di peringkat ketiga pada penyisihan grup Liga Champions 2018-2019. Saat itu, mereka diarsiteki Luciano Spalletti.
Semusim setelahnya, Inter Milan yang sudah dinakhodai Antonio Conte juga menempati posisi yang sama di klasemen akhir babak grup.
Paling parah adalah musim lalu, Inter Milan menjadi juru kunci (peringkat keempat) fase grup pada Liga Champions edisi 2020-2021.
Inter memang sudah menyegel tiket babak 16 besar Liga Champions musim ini, tetapi tugas mereka belum selesai.
Pada matchday keenam Grup D, pasukan Simone Inzaghi akan bertandang ke markas Real Madrid.
Laga Real Madrid vs Inter Milan dijadwalkan berlangsung di Stadion Santiago Bernabeu, Rabu (8/12/2021) dini hari WIB.
Pertandingan kontra Los Blancos sebetulnya sudah tak menentukan lagi, tetapi Inter berambisi untuk menang.
Kemenangan bakal mengantarkan Edin Dzeko dan kolega ke babak 16 besar Liga Champions sebagai juara Grup D.
“Tahun ini kami pantas untuk melewatinya (fase grup), tahun lalu kami nyaris," ucap gelandang Inter Milan Ivan Perisic, sebagaimana dikutip dari Football Italia, Selasa (7/12/2021).
“Saya lapar, seperti seluruh tim, dan saya ingin menang (melawan Real Madrid)," imbuh pemain berkebangsaan Kroasia itu.
https://bola.kompas.com/read/2021/12/07/21000028/real-madrid-vs-inter-milan-nerazzurri-tak-mau-cuma-jadi-yang-kedua