Tiket Piala AFF 2020 Lebih Murah, namun...

SINGAPURA, KOMPAS.com - Menurut catatan Federasi Sepak Bola Singapura (FAS), harga per lembar tiket laga Piala Federasi Sepak Bola Negara-negara Asia Tenggara (AFF) 2020 lebih murah.

"ini jika dibandingkan dengan harga tiket pada Piala AFF 2018," kata pernyataan resmi FAS, Jumat (3/12/2021).

Selisih harga tiket untuk orang dewasa pada kedua perhelatan itu mencapai 3 dollar Singapura.

Sementara, pada Piala AFF 2020, tiket untuk penonton usia 12 tahun ke bawah, banderolnya 12 dollar Singapura atau sekitar Rp 126.000, menggunakan kurs 1 dollar Singapura setara dengan Rp 10.500.

"Tiket bisa digunakan untuk menyaksikan dua pertandingan dalam satu hari," kata FAS.

Pada pergelaran Piala AFF 2018, tiket kandang Singapura melawan Indonesia harga per lembarnya adalah 28 dollar Singapura atau setara dengan Rp 294.000.

Kemudian, saat Singapura menjamu Timor Leste, pada Piala AFF 2018, harga tiket per lembarnya adalah 18 dollar Singapura atau sekitar Rp 189.000.

Data di atas menunjukkan bahwa harga tiket Piala AFF 2020 lebih murah daripada Piala AFF 2018.

Nilai

"Namun, kami tidak melihat nilai dari harga tiket perhelatan kali ini," kritik penggawa suporter fanatik timnas Singapura, SingaBrigade, Alvin Tan.

Alvin Tan, pria berusia 45 tahun ini menyebut, meski berbekal tiket lebih murah, fans justru mendapat banyak peraturan yang menghambat.

"Kami tidak boleh membawa makanan dan minuman ke dalam stadion," ucap Alvin Tan.

Fans SingaBrigade Syed Faris menambahkan, dalam hitung-hitungannya, harga tiket Piala AFF 2020, tak sebanding dengan pengeluaran suporter.

Pasalnya, tutur Syed Faris, fans mesti merogoh kocek lebih dalam untuk mempersiapkan spanduk, bendera, dan ongkos transportasi ke stadion.

"Rata-rata kami harus keluar duit per orang sekitar 130 dollar Singapura (sekitar Rp 1,365 juta)," ucap Syed Faris lagi.

Baik Alvin maupun Syed kembali mengingatkan bahwa Singapura adalah tuan rumah Piala AFF 2020.

"Kami mencari jalan untuk bisa mendukung Singapura sebagaimana kami lakukan sebelum-sebelumnya," pungkas Syed Faris.