Menguak Kunci Kebangkitan Persib Bandung di Seri Kedua Liga 1

KOMPAS.com - Hasil sempurna diraih Persib Bandung dalam kiprahnya di seri dua Liga 1 2021-2022. Klub berjulukan Maung Bandung itu berhasil melewati lima pertandingan dengan sapu bersih kemenangan.

Persib pun cukup produktif dengan membukukan 13 gol dan hanya kebobolan tiga kali.

Performa apik dan hasil impresif yang diraih Persib di seri dua Liga 1 tentu berbanding terbalik dengan pencapaian mereka pada seri sebelumnya.

Dari enam pertandingan seri pertama Liga 1, Pangeran Biru, julukan lain Persib, hanya mencatatkan dua kemenangan dan empat laga sisanya berakhir imbang.

Pelatih Persib, Robert Rene Alberts, memberikan komentarnya soal perubahan performa yang ditunjukkan Maung Bandung dari seri pertama ke seri dua.

Dikatakan Alberts, dirinya memang menjadikan seri pertama sebagai ajang "pramusim dadakan". Enam laga yang dihadapi pun tak ubahnya uji coba bagi Persib.

Hal tersebut dilakukan karena persiapan yang dimiliki Persib dalam menatap kompetisi Liga 1 musim ini terbilang minim.

Kebijakan PPKM Darurat sempat berimbas pada sulitnya Persib mendapatkan lapangan untuk berlatih.

Akibatnya, Marc Anthony Klok dan kolega baru benar-benar bisa berlatih utuh secara tim pada dua pekan jelang laga pertama Liga 1 2021-2022 menghadapi Barito Putera.

"Dalam kondisi para pemain yang tidak bermain di ajang kompetitif selama satu setengah tahun, waktu persiapan selama dua pekan tentu saja tidak cukup untuk mencapai level performa ideal untuk liga," kata Alberts kepada wartawan, Jumat (5/11/2021).

"Melihat kondisi kami tidak melakukan pramusim dan ada beberapa pemain baru yang masuk ke dalam tim, yang mana belum bermain bersama satu sama lain, jadi enam laga awal seperti pramusim bagi kami," ujarnya lagi.

Selain itu, Persib juga dihadapkan dengan masalah cedera dan terlambat bergabungnya beberapa pemain. Wander Luiz misalnya, yang mengalami cedera lutut di Piala Menpora 2021.

Penyerang asal Brasil itu terpaksa menggunakan masa persiapan tim yang minim untuk pemulihan cedera.

Luiz pun tampil kurang efektif selama seri pertama Liga 1 2021 karena lebih sering menjalani latihan terpisah di masa persiapan.

Begitu pula dengan Geoffrey Castillion, yang baru bergabung bersama tim pada sepekan sebelum kompetisi digelar.

Penyerang asal Belanda itu juga sempat mengalami masalah kebugaran, hingga membuatnya jarang ditampilkan.

"Jadi kami melakukan persiapan tanpa striker yang sesungguhnya. Itu bisa dengan jelas menunjukkan enam laga awal adalah waktu membentuk fondasi di dalam tim, membentuk tim yang solid," tutur Alberts.

"Fondasi sudah terbentuk dan setelah itu striker kami juga sudah kembali dari cedera dan dalam kondisi bugar," katanya menambahkan.

Menjadikan seri pertama Liga 1 sebagai ajang "pramusim", adalah satu-satunya pilihan yang bisa diambil Persib. Namun keputusan itu pun jelas bukan tanpa risiko.

Meski tidak terkalahkan, empat hasil imbang yang didapatkan Persib secara beruntun pada seri pertama kompetisi tak membuat Bobotoh puas. Performa Persib selama seri pertama dianggap fan mengecewakan.

Pembenahan pun dilakukan Alberts pada dua pekan masa jeda sebelum seri kedua. Hasilnya terbukti tokcer, Persib yang sempat tertatih di seri pertama mulai menunjukkan taringnya pada seri kedua Liga 1.

Dikatakan Alberts dirinya tidak terkejut dengan pencapaian Persib di seri dua, karena itu sudah masuk dalam rencananya.

Alberts mengatakan, Persib sangat percaya diri menatap seri kedua karena tim sudah jauh lebih siap dalam menghadapi laga kompetitif di kompetisi.

"Jadi kami sudah lebih siap setelah seri pertama. Kami tahu apa yang harus dilakukan untuk menghadapi seri kedua," ucap Alberts.

"Itu perbedaan antara seri pertama dan kedua, kami memanfaatkannya sebagai pramusim dan tahu apa yang harus dilakukan," tutur pelatih 66 tahun itu.

"Dalam waktu yang bersamaan juga, kami harus membangun chemistry di dalam tim. Jadi butuh waktu tertentu untuk membuat pemain saling mengenal satu sama lain, baik itu di dalam maupun luar lapangan," ujarnya menegaskan.