KOMPAS.com - Duel RANS Cilegon FC vs Badak Lampung diwarnai dengan beberapa keputusan "aneh" dari wasit yang memimpin pertandingan.
Laga RANS Cilegon vs Badak Lampung di Stadion Madya, Jakarta, Selasa (19/10/2021) malam menjadi sorotan.
Bukan karena aksi-aksi menawan pemain dan gol-gol spektakuler yang tercipta, melainkan kepemimpinan wasit.
Sang pengadil setidaknya kedapatan membuat dua keputusan kontroversial yang merugikan salah satu klub
Keputusan kontroversial pertama terjadi pada menit ke-49 saat Badak Lampung sedang membangun serangan balik.
Wasit, dalam hal ini hakim garis, tiba-tiba mengangkat bendera tanda offside untuk pemain Badak Lampung Bramdani.
Hakim garis menganggap Bramdani berdiri di depan pemain terakhir lawan ketika hendak menerima umpan terobosan dari rekannya.
Padahal, jika dilihat dari tayangan ulang, posisi pemain 18 tahun itu berada jauh di belakang alias onside.
Lalu, keputusan "aneh" wasit yang kedua terjadi pada menit ke-70, kembali Badak Lampung dirugikan.
Wasit menunjuk titik putih karena menganggap pemain Badak Lampung melakukan pelanggaran handball di kotak terlarang.
Namun, jika dilihat lebih jelas, pemain Badak Lampung yang dituju tidak handball, bahkan bola tak menyentuh tangannya sama sekali.
Kendati demikian, sang pengadil tetap pada keputusannya untuk memberi hadian penalti pada RANS Cilegon.
Tarik El Janaby yang menjadi eksekutor, berhasil menaklukkan kiper Badak Lampung Egi Saputro.
Gol penalti Tarik El Janaby menjadi penentu kemenangan 1-0 RANS Cilegon atas Badak Lampung pada laga pekan keempat Liga 2 2021-2022.
Terkait kejadian tersebut, PSSI berencana untuk melakukan investigasi terhadap sejumlah wasit yang memimpin pertandingan Liga 1 dan Liga 2.
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan telah menugaskan Ahmad Riyadh selaku Ketua Komite Wasit untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja wasit.
"Kami akan melakukan evaluasi untuk perangkat pertandingan. Jika ditemukan ada kesalahan, PSSI tentu akan memberikan sanksi sesuai dengan tingkatannya," ujar Riyadh, sebagaimana dikutip dari laman resmi PSSI, Rabu (20/10/2021).
Menurut Riyadh yang dimaksud dengan kesalahan sesuai dengan tingkatannya ialah kesalahan kategori sedang akan diistirahatkan selama beberapa laga.
Kesalahan berat akan diturunkan menjadi wasit Liga 2. Bahkan jika kesalahannya sangat fatal akan diberhentikan.
Riyadh memastikan sanksi nanti akan mengacu aturan dari FIFA, AFC, dan AFF.
"Kemungkinannya ada dua, kalau human error, itu bisa dibina. Kecuali jika ditemukan indikasi match fixing atau kesalahan fatal lainnya. Nanti tunggu saja investigasi yang kami lakukan," jelas Riyadh.
https://bola.kompas.com/read/2021/10/20/19000038/2-keputusan-aneh-wasit-dalam-laga-rans-cilegon-fc-vs-badak-lampung