Berita Foto Persita vs Persiraja: Komunikasi Kecil Penuh Makna

KOMPAS.com - Hasil pertandingan Persita Tangerang vs Persiraja Banda Aceh menunjukkan angka imbang 1-1.

Pertandingan Persita vs Persiraja usai bergulir pada Sabtu (16/10/2021) di Stadion Moch. Soebroto, Magelang.

Persiraja Banda Aceh lebih dulu memimpin lewat tandukan Paulo Henrique pada menit ke-5.

Gol tersebut kemudian dibalas oleh Alex dos Santos Goncalves yang juga berasal dari kepala pada menit ke-41.

Beberapa momen terjadi dalam laga Persita vs Persiraja tersebut, salah satunya adalah komunikasi antarpemain.

Kompas.com merangkum beberapa komunikasi-komunikasi kecil antarpemain tetapi sangat bermakna.

"No foul, no foul!" teriak kiper Persita Tangerang, Dhika Bhayangkara, yang meminta kepada rekannya agar tak membuat pelanggaran.

Akan tetapi, ucapan terlambat. Pemain Persiraja, Shori Murata, dilanggar pemainnya.

Nahas, tendangan bebas yang dieksekusi oleh Muhammad Rifaldi membuahkan hasil. Tendangannya mampu ditanduk sempurna oleh Paulo Henrique dan gol tercipta untuk Persiraja.

"Vamos!" ucap Paulo Henrique usai menjebol gawang Dhika Bhayangkara.

Kata tersebut dia ulang-ulang sembari berlari ke arah kamera. Rekannya juga datang memeluknya.

Adam Mitter Si Ceriwis

Sebanyak 22 pemain yang bermain, bek Persita Tangerang, Adam Mitter, adalah pemain yang paling sering berteriak.

Meski dia berasal dari luar negeri, tetapi kalimatnya dengan Bahasa Inggris tak begitu rumit.

Seringkali dia teriak terlebih dahulu sebelum meminta bola.

"Pass, pass me!" teriak Adam Mitter"yang berarti "umpan (bola) ke saya".

Di sisi lain, dia tipikal pemain yang tak ingin mengulur-ulur waktu. Tiap kali bola keluar, dia langsung meminta si kulit bulat kepada ballboy.

"Ball, ball, ball!" teriak Adam Mitter meminta bola ke ballboy.

"Get the ball! Let's go!" kata Mitter dengan suara cemperengnya.

"Time, time, time! C'mon, still time, c'mon," kata Adam Mitter memaksa temannya kembali bangkit.

Kata sabar dan tenang bisa jadi paling sering dipakai oleh pemain kedua tim, khususnya pemain lokal, dan pelatih.

Kendati hanya satu kata, makna kata tersebut cukup dalam agar emosi pemain tetap terjaga.