Pernyataan Tegas Manajemen dan Bobotoh Terkait Hasil Mengecewakan Persib di Seri Pertama Liga 1 2021-2022

KOMPAS.com - Persib Bandung menutup kiprah di seri pertama Liga 1 2021-2022 dengan hasil imbang keempat secara beruntun.

Berhadapan dengan PSM Makassar, Maung Bandung harus puas mengakhiri laga di di Stadion Wibawa Mukti, Sabtu (2/10/2021), tersebut dengan skor 1-1.

Sebelumnya, Pangeran Biru juga  ditahan oleh Bali United (2-2), Borneo FC (0-0), dan Persikabo 1973 (0-0).

Deretan hasil tak ideal ini membuat manajemen Persib turut mengungkapkan kekecewaan terhadap performa skuad Maung Bandung di seri pertama Liga 1 2021-2022.

Sebab, dari enam laga yang dilakoni, Persib Bandung hanya meraih dua kemenangan.

Empat laga sisanya berakhir dengan skor imbang

"Sehubungan dengan hasil pertandingan Persib melawan PSM Makassar, manajemen Persib menyampaikan kekecewaan atas performa tim yang kurang menggembirakan dalam enam pertandingan pada Seri Pertama Liga 1," tulis manajemen Persib, dalam keterangan resminya.

Hasil imbang yang didapatkan Pangeran Biru dalam empat laga terakhir tersebut menjadi perhatian khusus dari manajemen Persib.

Manajemen dan tim pelatih Persib mengaku akan segera melakukan evaluasi terhadap performa tim.

"Hasil dari empat pertandingan terakhir ini akan menjadi perhatian khusus dan evaluasi bagi manajemen dan tim pelatih."

"Tim pelatih akan melakukan evaluasi bersama manajemen dan mempersiapkan strategi menghadapi jadwal Seri Kedua Liga 1 yang akan dimulai pada 15 Oktober 2021," tegas manajemen Persib.

Bobotoh serbu kantor Persib

Performa kurang maksimal Persib selama seri pertama Liga 1 2021-2022 juga membuat bobotoh kecewa.

Imbasnya, seusai pertandingan Persib vs PSM, sejumlah massa dari berbagai aliansi partisan Persib menggelar aksi di Graha Persib, JL Sulanjana, Kota Bandung.

Dalam aksi tersebut, tampak ada spanduk bertuliskan "Ngerakeun (memalukan) Rene Out" yang dibentangkan.

Para bobotoh juga menuntut agar adanya evaluasi secara menyeluruh terhadap performa Persib sejauh ini.

Selain itu, mereka juga mendesak kepada manajemen untuk menanggapi aspirasi tersebut dalam jangka waktu dua hari atau 2 kali 24 jam.