BOGOR, KOMPAS.com - Arema FC bermain imbang 1-1 melawan Bhayangkara FC pada pekan kedua Liga 1 2021-2022 di Stadion Pakansari Bogor, Minggu (12/9/2021) sore.
Hasil imbang pada laga Arema vs Bhayangkara FC ini menghadirkan selisih pandang antara pelatih dan presiden klub berjuluk Singo Edan itu.
Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana memberikan isyarat kepada tim untuk segera membenahi diri.
Tim memang berhasil mempertahankan tren belum terkalahkan. Namun, menurut Gilang, dari segi permainan kolektif, Dedik Setiawan cs tidak tampil sesuai harapan.
“Imbang rasa kalah, hari ini permainan gaya Malangan tidak terlihat, kami evaluasi untuk pertandingan berikutnya,” kata sang presiden melalui akun Instagramnya, @juragan_99.
Permainan Singo Edan memang terasa kurang menggigit. Meski tampil dengan full team, permainan Arema FC justru didikte pemain-pemain Bhayangkara FC.
Salah satu yang menjadi sorotan Gilang adalah kurangnya koordinasi antara lini tengah dan lini serang.
Oleh karena itu, banyak build up serangan dari belakang tidak bisa berjalan efektif dengan terputusnya suplai-suplai bola ke lini depan.
“Maaf untuk permainan dan hasil pertandingan hari ini,” kata Gilang menambahkan.
Di sisi lain, pelatih Eduardo Almeida memiliki pandangan yang lain soal performa Arema.
Dia mengakui, hasil laga Arema vs Bhayangkara ini memang tidak memuaskan.
Namun, dia menikmati pertandingan yang ketat dengan perlawanan sengit Bhayangkara FC.
“Ini pertandingan yang saya suka, pertandingan yang cukup sulit, pemain sudah berusaha maksimal agar tim bermain baik,” kata pelatih asal Portugal itu.
“Memang bukan hasil yang kami inginkan, tapi kalau kami melihat di televisi terlihat permainan sebagai sebuah tim terutama soal organisasi permainan,” imbuhnya.
Eduardo Almeida merasa lumrah jika banyak pihak kurang puas dengan hasil ini karena ada ekspektasi besar terhadap Arema FC.
Terlebih, Arema FC sempat mendapatkan keuntungan jumlah pemain di pengujung laga.
Dia menilai, skor imbang kontra Bhayangkara adalah hasil maksimal yang bisa penggawa-penggawa Arema FC persembahkan untuk saat ini.
“Secara tim, kami pasti tentunya bersyukur dengan hasil seri ini, satu poin kami bersyukur," kata dia.
"Akan tetapi, kami juga menyesal gagal dapat tiga poin dengan 11 pemain kami,” ujar pelatih 43 tahun itu lagi.
Meski begitu, Eduardo Almeida sepakat dengan pendapat Presiden Arema bahwa mereka memang harus membenahi diri.
Waktu-waktu sulit yang diberikan Bhayangkara FC memberikan modal berharga untuk bangkit dan berkembang.
“Akan tetapi, pemain kami sudah bekerja keras dan punya keinginan untuk memenangi pertandingan, tapi hasilnya seperti ini," kata Eduardo Almeida.
"Kami akan terus berbenah lagi dan memperoleh hasil yang maksimal,” tutur dia lagi.
Laga melawan Bhayangkara memberikan hasil imbang kedua bagi Arema FC di Liga 1 musim ini.
Pada pekan pertama Liga 1 2021-2022, Arema FC ditahan imbang PSM Makassar meskipun bermain dengan 10 pemain setelah Jayus Hariyono diganjar kartu merah pada awal lagi.
https://bola.kompas.com/read/2021/09/13/14200038/arema-vs-bhayangkara-fc-berakhir-imbang-pelatih-dan-presiden-klub-selisih
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan