Sejumlah klub-klub top Indonesia pernah dia bela di antaranya adalah Persipura Jayapura, Persib Bandung, hingga PSM Makassar.
Nama pemain kelahiran Ternate itu mulai akrab didengar publik sepak bola Tanah Air ketika dia membela Persela Lamongan 2010-2011 dan Mitra Kukar (2011-2014).
Selama empat musim itu, Zulham mampu mencetak 30 gol. Tak hanya soal gol, dia mencuri perhatian karena memiliki skill mengolah si kulit bundar yang bagus.
Dia adalah seorang penyerang sayap yang sangat ofensif, memiliki insiting mencetak gol yang tinggi, dan akurasi umpan di atas rata-rata.
Sang pemain juga memiliki atribut sebagai eksekutor tendangan bebas. Beberapa gol-gol indah dari situasi freekick pun mampu dia buat.
Seiring berjalannya waktu, publik sepak bola menjuluki Zulham Zamrun sebagai Cristiano Ronaldo dari Indonesia berkat kemampuannya.
Prestasi Zulham Zamrun
Aksi-aksi yang ditunjukkan Zulham kemudian membuat dia meraih dua gelar di kompetisi Tanah Air.
Tercatat, Zulham pernah menjuarai Piala Presiden 2015 bersama Persib Bandung dan membawa PSM Makassar juara Piala Indonesia 2019.
Pada dua kompetisi tersebut, Zulham bahkan juga memborong gelar top skor dan pemain terbaik.
Dia mencetak enam gol di Piala Presiden 2015, lalu di Piala Indonesia sang pemain mencatatkan 10 gol.
Berkat kemampuannya, pemain yang kini berusia 33 tahun itu juga berhasil menembus timnas senior Indonesia.
Tercatat, sang penyerang memiliki 25 caps bersama skuad Garuda.
Pencapaian terbaik Zulham di timnas adalah ketika dia membawa skuad Garuda ke final AFF 2016.
Sayang, timnas Indonesia asuhan Alfred Riedl itu kalah 2-3 secara agregat dari Thailand di final.
Kontroversi Zulham Zamrun
Selain telah meraih prestasi, karier Zulham Zamrun di Indonesia juga diiringi kontroversi.
Salah satunya adalah ketika Zulham melakukan aksi kontroversi bak mengejek pemain Persib, Henhen Herdiana, di Liga 1 pada Oktober 2017.
Aksi itu dia tunjukkan ketika dia masih memperkuat PSM saat melawan Persib di Stadion Mattalata, Makassar.
Dalam aksinya, sang pemain terlihat menjulurkan lidah dan meletakkan jari telunjuknya di depan mulut usai melewati Henhen dengan gerakan nutmeg (mengolongi pemain).
Gestur tersebut pun membuat Zulham banya mendapatkan kritik pedas di media sosial, terutama Bobotoh karena dia pernah bermain untuk Persib.
Setelah berkarier bersama PSM, Zulham musim ini bergabung dengan klub Liga 2 milik YouTuber Atta Halilintar, AHHA PS Pati FC.
Pada Senin (6/9/2021), pemain berpostur 172 cm itu kembali menjadi perbincangan publik karena melakukan tindakan tak sportif.
Tak hanya dirinya, bek kanan AHHA PS Pati Syaiful Indra Cahya juga demikian.
Syaiful Indra Cahya tertangkap kamera melancarkan tendangan kungfu yang mendarat tepat di wajah pemain Persiraja, Muhammad Nadhif, yang berujung kartu merah.
Sementara, Zulham Zamrun juga mendapatkan kartu merah karena dengan sengaja menendang kaki Defri Rizki ketika keduanya berebut bola.
Akibat kejadian tersebut, AHHA PS Pati memulangkan Zulham Zamrun dan Syaiful Indra Cahya dari pemusatan latihan di Jakarta.
Beberapa hari kemudian, Zulham kembali menjadi sorotan setelah membuat video yang ditujukan untuk akun Instagram Status Ternate.
Video itu dibuat Zulham sebagai balasan setelah Status Ternate turut memberitakan masalahnya.
Dia mengatakan "Buat Status Ternate, kase pulang kita kah" lalu mengacungkan jari tengahnya dalam video itu.
Namun, Zulham memiliki alasan di balik tindakannya. Dia mengatakan bahwa video itu ditujukan untuk Status Ternate bukan kepada masyarakat Indonesia.
Pasalnya, Zulham mengaku tak nyaman dengan pemilihan kata dalam unggahan Status Ternate yang memberitakan aksinya saat melawan Persiraja.
Zulham sendiri telah menegaskan bahwa masalah perihal tindakan tak sportifnya saat melawan Persiraja sudah selesai.
"Intinya masalah kemarin sudah selesai. Kami sudah meeting Zoom. Sudah saling memaafkan antara pemain dan klub, tidak ada permasalahan lagi," kata Zulham.
https://bola.kompas.com/read/2021/09/11/14000038/zulham-zamrun-pemain-yang-diwarnai-prestasi-dan-kontroversi