Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Heroik Perebutan Juara Perserikatan Terakhir dalam Balutan Jersey Kedua Persib

BANDUNG, KOMPAS.com - Persib Bandung resmi merilis jersey kedua mereka di Liga 1 2021. Jersey yang akan digunakan Persib dalam melakoni laga tandang itu identik dalam balutan warna putih dengan kombinasi biru.

Desain pada jersey kedua Persib ini terinspirasi dari model jersey yang dikenakan Maung Bandung di final Perserikatan 1993-1994, menghadapi PSM Makassar. Dalam laga tersebut, Robby Darwis dkk turun ke lapangan dengan balutan jersey berwarna putih kombinasi biru.

Hasilnya Maung Bandung sukses menekuk PSM dengan skor 2-0, lewat gol yang dibukukan oleh Yudi Guntara dan Sutiono Lamso.

Melalui kemenangan tersebut, Persib tidak hanya meraih gelar juara keempatnya di ajang Perserikatan, tetapi juga mencatatkan sejarah sebagai jawara terakhir di kompetisi Perserikatan.

Pasalnya, pada musim berikutnya, yakni 1994-1995, wajah kompetisi sepak bola Indonesia berganti menjadi Liga Indonesia, yang merupakan peleburan kompetisi Perserikatan dan Galatama. Hebatnya, dalam edisi pertama gelaran Liga Indonesia itu Persib kembali meraih gelar juara.

Prestasi itu membuat Maung Bandung tercatat sebagai juara Perserikatan terakhir dan juara Liga Indonesia pertama.

Lebih dari itu, Persib juga memegang rekor sebagai tim terakhir Indonesia yang berhasil meraih gelar juara secara back to back dalam dua musim kompetisi secara beruntun. Hingga saat ini, belum ada lagi tim Indonesia yang bisa meraih gelar juara kompetisi secara back to back.

Tentunya, dengan mengadopsi desain jersey di final Perserikatan 1993-1994, Persib berharap bisa mengulang sukses tersebut dalam perjalanannya di Liga 1 2021.

Akan tetapi, pada musim ini, Persib memilih untuk memperkenalkan jersey mereka secara online, melalui media sosial mereka, dan dilakukan secara bertahap.

Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahyono menjelaskan, hal tersebut dilakukan karena situasi saat ini yang tidak memungkinkan Persib menggelar launching tim dan jersey secara offline karena pandemi virus corona.

"Latar belakangnya karena musim ini kan sedang pandemi. Jadi berbeda dari biasanya. Sebelumnya kami launching tim secara offline di stadion atau hotel dan sekalian launching jersey juga," kata Teddy kepada wartawan, Kamis (9/9/2021).

"Nah, sekarang kan berbeda dengan tidak bisa melakukan secara offline kami lakukan online dan bertahap. Jadi, sebelumnya kami luncurkan dulu jersey home, nah sekarang jersey away," kata dia.

Lebih lanjut, Teddy menjelaskan, setiap jersey yang dikenakan Persib pada musim ini memiliki cerita dan nilai filosofis yang berbeda-beda.

Hal itu seperti desain jersey utama Persib yang mengambil nilai filosofi dari keindahan alam Jawa Barat yang didominasi pegunungan dan sungai.

Sementara itu, desain jersey kedua mengambil filosofi dari kisah heroik pasukan Maung Bandung dalam meraih gelar juara di kompetisi Perserikatan 1993-1994.

"Karena kami buat secara digital, kami bisa pecah-pecah, kalau dibuat semuanya terlalu panjang dan mungkin tidak maksimal karena setiap jersey ada cerita dan nilai filosofinya masing-masing. Jersey home filosofinya seperti apa, jersey away juga ada filosofinya sendiri," kata Teddy.

https://bola.kompas.com/read/2021/09/10/12300088/kisah-heroik-perebutan-juara-perserikatan-terakhir-dalam-balutan-jersey-kedua

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke