BANDUNG, KOMPAS.com - Persib Bandung akan memaksimalkan hasil penjualan jersey dalam upaya meningkatkan pendapatan klub di kompetisi musim ini.
Seperti diketahui, Liga 1 2021 berlangsung dalam format berbeda karena situasi luar biasa akibat pandemi virus corona.
Oleh karena itu, seluruh pertandingan digelar tanpa penonton.
Dampak dari aturan tersebut bagi klub, tentunya mereka tidak akan mendapatkan pemasukan dari hasil penjualan tiket pertandingan.
Padahal, penjualan tiket laga kandang menjadi salah satu pemasukan terbesar klub, selain tentunya suntikan dana dari mitra sponsor dan revenue hak siar.
Klub harus berputar otak untuk memaksimalkan pendapatan dari setiap lini guna menstabilkan finansial mereka selama kompetisi musim ini.
Hal tersebut diamini oleh Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Teddy Tjahyono. Menurutnya, dalam situasi seperti ini, klub memang harus terus berinovasi dari sisi bisnis agar terhindar dari krisis keuangan.
Salah satu upaya atau inovasi yang dilakukan Persib untuk menstabilkan finansialnya musim ini adalah dengan menggenjot penjualan jersey dan merchandise klub.
"Betul, makanya kenapa kami sekarang juga ada fokus ke jersey karena tadi, jersey memberikan sumbangan finansial ke Persib," kata Teddy kepada wartawan, Kamis (9/9/2021).
"Ya, sekarang kami berusaha untuk memprioritaskan mengenai jersey dengan harapan tadi supaya banyak bobotoh beli yang original agar bisa membantu klub," sambung dia.
Gandeng UMKM sebagai mitra
Selain merilis jersey original player issue, manajemen Persib juga akan merilis jersey edisi suporter.
Produksi dan penjualan jersey tersebut pun akan melibatkan sejumlah pedagang kecil dan pelaku UMKM.
Tujuan dari dirilisnya jersey Persib edisi suporter ini adalah memajukan roda perekonomian masyarakat dan memerangi pembajakan jersey klub sepak bola yang marak terjadi di Indonesia.
"Selain yang jersey player issue kami juga akan segera merilis jersey versi suporter. Nanti mungkin keluar dua minggu lagi. Harganya sangat terjangkau dan itu original bukan bajakan karena hasil kerja sama kami dengan pedagang kecil dan UMKM," ungkap Teddy.
Secara kualitas, Teddy mengatakan, antara jersey player issue dan versi suporter memang ada sejumlah perbedaan, tetapi tidak signifikan. Pasalnya, kualitas bahan antara keduanya tidak berbeda jauh. Perbedaan hanya terdapat pada sablon di bahan yang dipergunakan.
"Bahkan dari logonya pun sama. Kan biasanya, selain dari bahan, logo tim juga terlihat berbeda antara yang player issue dan versi suporter. Tetapi kami buat sama," tutur Teddy.
Teddy berharap, adanya rilisan jersey versi suporter dan keterlibatan para pedagang kecil serta UMKM bisa menekan angka pembajakan jersey tim Persib.
Kepada para bobotoh, Teddy mengimbau untuk membeli jersey tim Persib original karena itu merupakan salah satu upaya membantu klub agar tak terkendala krisis finansial dalam perjalanannya di kompetisi musim ini.
"Kami masih terus mengimbau pada pedagang dan UMKM yang jualan jersey Persib sebaiknya jualan original ada suporter edition, untuk produsen juga jangan bikin bajakan. Semoga dua hal tersebut bisa dilakukan tahun ini," tegas Teddy.
https://bola.kompas.com/read/2021/09/09/13245838/persib-akan-maksimalkan-penjualan-jersey-untuk-genjot-pendapatan-klub-musim-ini