Eriksen kolaps lantaran mengalami henti jantung kala membela timnas Denmark dalam duel melawan Finlandia di fase grup Euro 2020 Juni silam.
Kjaer yang berstatus sebagai kapten Denmark sigap merespons situasi dan menjadi salah satu orang pertama yang memberikan bantuan kepada Eriksen.
Dia mengecek apakah lidah pemain Inter Milan tersebut dalam kondisi tertelan atau tidak.
Kemudian, Kjaer juga memimpin rekan-rekannya untuk membentuk pagar hidup di sekeliling Eriksen.
Hal tersebut dilakukan guna memastikan kondisi Eriksen tak menjadi konsumsi mata dan kamera yang tak bertanggung jawab.
Atas aksi heroiknya, Kjaer pun mendapat begitu banyak pujian. Terlebih lagi, dia juga turut menenangkan kekasih Eriksen, Sabrina Kvist Jensen, yang dibanjiri air mata.
Eriksen sendiri langsung mendapatkan perawatan dari tim medis dan akhirnya dia dapat sadarkan diri.
Namun, gelandang berusia 29 tahun itu tak bisa melanjutkan laga dan harus menerima perawatan lebih lanjut.
Beruntung, kondisinya berangsur membaik dan kini sudah stabil, meskipun belum diizinkan kembali merumput di lapangan.
Pada Selasa (24/8/2021) malam WIB, Simon Kjaer mendapatkan UEFA President’s Award 2021 berkat apa yang dia lakukan untuk Eriksen.
Tak hanya Kjaer, tim medis yang turut menyelamatkan nyawa Eriksen pun mendapatkan penghargaan serupa.
Presiden UEFA Aleksander Ceferin menggambarkan para penerima penghargaan itu adalah orang-orang yang luar biasa dan patut dicontoh semua pihak.
"Mereka adalah pahlawan sejati Euro 2020. Sungguh suatu kehormatan besar bagi saya untuk mempersembahkan mereka dengan UEFA President’s Award," kata Ceferin dilansir situs resmi UEFA.
"Tahun ini, UEFA President’s Award melampaui sepak bola," tambahnya.
"Saya juga ingin mengirimkan harapan terbaik saya kepada Christian Eriksen dan keluarganya saat dia melanjutkan pemulihannya."
Sementara itu, Simon Kjaer menyatakan apa yang dia lakukan dan rekan-rekannya di lapangan adalah bentuk dari persatuan dan solidaritas timnas Denmark.
"Itu (persatuan dan solidaritas) adalah sesuatu yang akan tetap bersama kita selama sisa hidup kita," kata Kjaer.
"Tim bereaksi sebagai satu kesatuan, sebagai sebuah tim, kami melakukan upaya maksimal untuk tetap bersatu dan mencoba melewati situasi itu dan membantu sebisa mungkin."
"Saya mencoba memimpin tim di dalam dan luar lapangan, dalam setiap aspek kehidupan, sebagai pesepakbola, dan ketika kami bersama," tambahnya.
"Saya pikir itu salah satu hak istimewa terbesar yang saya miliki dalam karier saya."
"Saya sudah mengenal Christian selama bertahun-tahun. Dia memiliki keluarga yang hebat, dia memiliki banyak teman, banyak rekan satu tim yang menginginkan yang terbaik untuknya.
"Selama dia bahagia dan keluarganya baik, saya bahagia," tandas pemain AC Milan tersebut.
https://bola.kompas.com/read/2021/08/25/05400058/berkat-aksi-heroik-kepada-eriksen-simon-kjaer-dapat-penghargaan-dari-uefa
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan