Pemain yang akrab dipanggil Papu Gomez tersebut memang merupakan bagian dari skuad juara Argentina di Copa America 2021 pada Juli lalu.
Bahkan, Papu Gomez juga mempunyai peran ketika golnya membawa Argentina menang 1-0 atas Paraguay pada penyisihan Grup B.
Selain itu, pemain berusia 33 tahun tersebut pun turut menyumbang satu gol saat Argentina menang telak 4-1 atas Bolivia.
Pada akhirnya, Argentina, yang dipimpin kapten Lionel Messi, pun menjuarai Copa America setelah mengalahkan Brasil pada babak final.
Terkait itu, Papu Gomez pun menceritakan di balik layar atau ruang ganti Argentina jelang laga final.
Mantan pemain Atalanta itu mengakui, saat itu, kata-kata Messi, yang kini membela PSG, membuat dirinya menangis di ruang ganti.
"Messi mulai berbicara sebelum final dan kenyataannya saya tidak ingat kata-kata persisnya karena saya langsung menangis," kenangnya dalam wawancara dengan La Nacion, dikutip dari Marca, Kamis (19/8/2021).
"Dia berbicara tentang usaha, tentang keluarga. Air mata jatuh di pipi saya seperti bayi," ucapnya.
Papu Gomez pun mengungkap kesannya tentang Lionel Messi, terlebih soal perbandingan dengan legenda Argentina Diego Maradona.
"Messi adalah yang paling normal dan sederhana di antara kita semua. Saya dapat meyakinkan Anda bahwa dia adalah pria dan rekan setim yang paling mirip dengan semua orang," katanya.
"Dia pemimpin (kapten) mutlak, kapten dalam segala hal, karena dia menunjukkannya, dia memimpin dengan memberi contoh," ujarnya.
"Mereka selalu ingin membandingkannya dengan Diego Maradona. Mereka ingin dia berteriak dan bertarung, Messi tidak seperti itu, tetapi jika dia harus melakukan itu 'di balik pintu tertutup', dia melakukannya," tutur Papu.
"Apa yang terjadi adalah bahwa Messi tidak akan pernah mengungkapkannya dan dia tidak berbicara demi itu. Ketika harus marah atau memberi tahu Anda sesuatu, dia akan memberi tahu Anda dan itu tetap di dalam diri mereka," ujarnya.
Papu Gomez juga ikut angkat bicara soal kepindahan Messi ke PSG.
"Tentu saja, itu (kepindahan Messi) mengejutkan saya seperti semua orang. Itu adalah revolusi untuk sepak bola, sesuatu yang bersejarah yang akan selalu dikenang," katanya.
“Dengan Messi, Anda tahu bahwa Anda akan selalu memiliki kartu kemenangan, jadi jika rekan satu tim lainnya tidak bagus, dia bisa menyala dan menyebabkan 'kekacauan'," tuturnya.
https://bola.kompas.com/read/2021/08/19/08402228/messi-kapten-mutlak-kata-katanya-buat-saya-menangis-seperti-bayi