Kata Saddil Ramdani soal Debut Syahrian Abimanyu di Liga Malaysia

JOHOR, KOMPAS.com - Reuni pemain timnas U23 terjadi pada laga Sabah FC melawan tuan rumah Johor Darul Ta’zim (JDT) dalam lanjutan Liga Super Malaysia, Minggu (8/8/2021) kemarin.

Saddil Ramdani tampil sebagai starter, sedangkan Syahrian Abimanyu menjalani debut pada menit ke-75 menggantikan Safiq Rahim.

Saddil Ramdani ikut bangga melihat rekan senegara dan seangkatannya bisa menyusul ke Liga Super Malaysia. Apalagi, Syahrian Abimanyu yang biasa disapa Abi, bisa bergabung dengan tim sebesar JDT.

“Saya bangga melihatnya main. Akhirnya dia bisa masuk line up walaupun jadi pengganti. Setidaknya itu kesempatan yang luar biasa buat dia main,” ujar Saddil Ramdani kepada Kompas.com.

“Cara main dia pun sangat seimbang dengan pemain lain,” katanya menambahkan.

Pemain asal Sulawesi Tenggara itu tak sabar menantikan aksi Syahrian Abimanyu di pertandingan selanjutnya.

“Saya harap dia sangat betah dan tetap bekerja keras biar dapat menjadi pemain inti,” kata Saddil Ramdani.

“Semoga saya dan dia bisa selalu memenangkan setiap pertandingan, dia bersama JDT dan saya bersama Sabah FC. Pastinya saya juga ingin berusaha seperti dia,” ucapnya menegaskan.

Sayangnya, pada kesempatan spesial tersebut mereka tidak sempat lama bercengkerama. Sebab, ada regulasi Liga Super Malaysia yang membatasi aktivitas pemain di luar pertandingan.

“Sebagai pemain rantau kita saling support. Kemarin tidak sempat foto karena harus cepat-cepat kembali ke ruang ganti,” ujar pemain berusia 22 tahun.

Di sisi lain, pemandangan menarik juga terjadi beberapa saat menjelang sepak mula laga JDT vs Sabah FC  yang berlangsung di Stadion Sultan Ibrahim.

Saddil Ramdani tertangkap kamera melantunkan beberapa petik syair lagu kebangsaan Malaysia yang diputar sebelum laga berjalan.

Dia mengakui hal tersebut dilakukan sebagai bentuk penghormatan. Seperti pepatah di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.

Apalagi, lagu kebangsaan Malaysia selalu diputar setiap pertandingan, sehingga secara tidak langsung ia hafal.

“Sudah hafal. Itu sebagai bentuk respek,” kata Saddil mengakhiri.