Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Soal Jalankan Kompetisi, Pelatih Persib Berharap Indonesia Tiru Malaysia

BANDUNG, KOMPAS.com - Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, berharap Indonesia bisa seperti negara lain yang tetap menggulirkan kompetisi sepak bola profesional meski dalam situasi krisis Covid-19.

Seperti diketahui, sejak wabah virus corona menyerang Indonesia pada Maret 2020 lalu, nasib penyelenggaraan kompetisi sepak bola profesional Indonesia berada dalam situasi tidak pasti. Kompetisi musim 2020 terpaksa dihentikan, hingga akhirnya dibatalkan.

Kondisi yang tak jauh berbeda dengan 2020 lalu pun sejatinya masih berlangsung hingga saat ini.

Meski pada awal 2021 sempat muncul harapan kompetisi bisa digulirkan kembali, namun saat ini harapan itu seakan pergi menjauh.

Penyebabnya, lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir. Situasi tersebut, memaksa pemerintah menarik rem darurat guna menekan jumlah penyebaran.

Kebijakan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali pun diterapkan sejak 3 Juli 2021.

Imbas dari penerapan PPKM Darurat, kompetisi yang semula akan digelar pada 9 Juli pun terpaksa diundur hingga akhir Agustus mendatang.

Penundaan penyelenggaraan kompetisi untuk yang kesekian kalinya, tentu membuat semua elemen yang terlibat di sepak bola Indonesia kecewa. Tidak terkecuali dengan Alberts.

Alberts mengatakan, dirinya sangat mendukung upaya pemerintah Indonesia untuk menekan penyebaran Covid-19. Akan tetapi, kebijakan PPKM Darurat seharusnya tidak berpengaruh pada penyelenggaraan kompetisi.

Alasannya, seluruh pertandingan digelar tanpa penonton. Protokol kesehatan (prokes) ketat juga menjadi fokus utama penyelenggaraan kompetisi.

Terlebih, prokes ketat dalam penyelenggaraan kompetisi di tengah pandemi pun sudah disimulasikan dengan cukup baik dalam turnamen Piala Menpora 2021.

Oleh karena itu, menurut Alberts, seharusnya kompetisi bisa tetap digelar sesuai rencana. Sebab, menurut pandangannya, hanya Indonesia yang sejauh ini belum menggulirkan kompetisi sejak Maret tahun lalu.

Tak perlu jauh-jauh terbang ke Eropa untuk mengambil contoh negara yang tetap menggulirkan kompetisi meski dalam situasi krisis Covid-19.

Cukup melihat Malaysia, negara tetangga Indonesia, yang tetap menggulirkan kompetisi sepak bola profesional meski negaranya tengah dilanda krisis Covid-19.

"Contoh bagusnya yaitu negara tetangga, Malaysia, ketika kasus covid sedang tinggi, lockdown total, tapi sepak bola profesional di sana tetap bergulir," kata Alberts kepada wartawan, Kamis (22/7/2021).

"Klub tetap bisa berlatih, tetap bermain. Semua juga harus tetap mengikuti protokol kesehatan dan prosedur keselamatan," sambung dia.

Sebelumnya, Alberts optimistis kompetisi bisa digelar sesuai rencana, karena kesuksesan penyelenggaraan Piala Menpora 2021. Apalagi, pihak kepolisian juga sudah menerbitkan izin digelarnya Liga 1 2021.

Akan tetapi, sekali lagi, harapan tersebut pupus karena lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir. Alberts pun tak habis pikir kenapa hal itu bisa terjadi.

"Kami sudah melakukan semuanya supaya bisa bermain (di liga) lagi. Kami bermain di Piala Menpora. Karena turnamen itu untuk mendapat izin kepolisian dan itu sampai sekarang belum terjadi. Jadi pertanyaan besarnya adalah kenapa kami belum bisa bermain di liga?," tutur Alberts.

Alberts menyadari, Covid-19 bisa menyerang siapapun, tidak terkecuali atlet atau pesepakbola. Namun dalam situasi ini, semua pihak harus bisa berdamai dengan kenyataan.

Disiplin dalam menjalani prokes yang ketat adalah upaya yang bisa dilakukan untuk menghindari penyebaran virus corona. Alberts, yakin para atlet atau pesepakbola disiplin dalam menerapkan aturan untuk menjaga kesehatannya.

"Negara lain sudah mengambil tindakan untuk menangani ini, olahraga profesional masih bisa berlangsung meski ada covid. Memang benar orang-orang bisa terpapar, karena covid masih ada disana," kata Alberts.

"Orang masih bisa terpapar meskipun sudah melakukan segala macam upaya untuk melindungi diri dan tim. Tapi semua harus menghadapinya, ini bagian dari situasi yang harus diterima," ucap pelatih 66 tahun itu.

"Sebagai atlet profesional dan orang yang berkecimpung di olahraga, kami paham apa yang dibutuhkan, disiplin dan mengukur kesehatan," sambung dia.

Alberts berharap, segera ada titik terang soal kompetisi. Sebab, bila situasinya terus seperti ini maka akan berdampak buruk bagi perkembangan sepak bola Indonesia.

Tidak hanya soal prestasi atau pencapaian timnas di ajang internasional, namun juga psikologis dari para pelaku sepak bola Indonesia.

"Orang-orang juga kembali kehilangan harapannya, kami orang-orang yang harus menderita, orang-orang yang hidup dari sepakbola dan punya tugas menghibur jutaan masyarakat. Mereka yang membuat industri olahraga ini," tegas Alberts.

https://bola.kompas.com/read/2021/07/22/21000008/soal-jalankan-kompetisi-pelatih-persib-berharap-indonesia-tiru-malaysia

Terkini Lainnya

SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Liga Indonesia
Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Liga Indonesia
AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

Liga Italia
Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Liga Indonesia
Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Bundesliga
5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

Bundesliga
Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Liga Indonesia
Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bundesliga
Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Liga Spanyol
Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Motogp
Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Liga Indonesia
Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Prediksi Ranking FIFA: Indonesia Salip Malaysia, Naik Peringkat Ke-135

Prediksi Ranking FIFA: Indonesia Salip Malaysia, Naik Peringkat Ke-135

Timnas Indonesia
Jadwal Spain Masters 2024, Indonesia Pastikan Wakil di Perempat Final

Jadwal Spain Masters 2024, Indonesia Pastikan Wakil di Perempat Final

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke