Jadi Mastermind Kesuksesan Italia, Mancini Layak Dapat Apresiasi Lebih

PALEMBANG, KOMPAS.com - Pelatih Indonesia berlisensi AFC Pro Nil Maizar merasa, Roberto Mancini layak mendapatkan sorot utama dalam kesuksesan Italia menjuarai Euro 2020.

Nil Maizar menyebut, Roberto Mancini sebagai mastermind alias otak di balik penampilan mengesankan skuad Gli Azzurri - julukan timnas Italia - di Euro 2020.

“Kunci kemenangan Italia atas Inggris terdapat beberapa faktor, kalau diamati dari segi strategi yang dipakai pelatih Roberto Mancini,” ujar Nil Maizar kepada Kompas.com.

“Hal pertama adalah keseimbangan tim dalam bermain, Italia menerapkan dengan sangat bagus."

"Dalam bertahan, mereka menerapkan compact defense yang rapat dan dispilin,” imbuhnya.

Pelatih kelahiran Payakumbuh itu mengatakan, Italia sudah tersohor dengan pertahanan rapat yang digalang dua benteng Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci.

Koordinasi pertahanan timnas Italia selalu rapat dan rapi.

Saat menyerang pun, pemain timnas Italia tak kalah rapi dan disiplin.

Saat terjadi intersep di lini pertahanan, pemain-pemain di lini belakang dengan cepat mengalirkan bola ke depan.

Nil Maizar melihat Jorginho sebagai pemain kunci karena setiap serangan Italia hampir selalu dimulai dari sang pemain.

Dari situ terlihatlah kepiawaian Roberto Mancini meracik strategi yang bisa memaksimalkan potensi pemain-pemain bintang Italia.

Oleh karena itu, permainan timnas Italia begitu padu dan dieksekusi dengan elegan nan efektif.

“Tapi yang lebih menentukan kesuksesan Italia adalah transisi yang bagus dalam permainan, baik peralihan dari menyerang ke bertahan ataupun dari bertahan ke menyerang,” ujar mantan pelatih Persela Lamongan itu.

“Tentunya, mereka bisa melakukan itu melalui sebuah proses latihan yang tepat dan tentunya didukung para pemain yang kompeten,” imbuhnya.

“Tak kalah pentingnya adalah pergantian pemain yang pas dilakukan Roberto Mancini. Dalam sepak bola, pergantian pemain adalah hal krusial dan sangat menentukan.”

“Mancini sukses, ketika dia mengganti hampir separuh starting XI. Bahkan trisula lini depan ditarik semuanya."

"Namun, pergantian itu tak membuat permainan Italia mengendur."

"Di sini terbukti, Italia punya kedalaman skuad dan yang terpenting Mancini percaya kepada semua pemainnya,” tutur pelatih berusia 51 tahun itu menambahkan.