Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kata-kata Boaz Solossa Soal Tudingan Indisipliner

Pencoretan Boaz Solossa dan Tinus Pae dari skuad Mutiara Hitam diketahui lewat pernyataan Persipura pada Selasa (6/7/2021) malam waktu setempat.

Keputusan Persipura yang mencoret Boaz Solossa dan Tinus Pae terbilang mengejutkan mengingat banyaknya cerita dan prestasi yang telah mereka ukir bersama tim.

Berdasarkan pernyataan Ketua Umum Persipura Jayapura, Benhur Tom Mano, Boaz Solossa dan Yustinus Pae dicoret lantaran melakukan tindakan indisipliner berat yang tidak bisa ditolerir.

Setelah itu, Jacksen F Tiago selaku pelatih Persipura juga angkat bicara terkait pencoretan Boaz Solossa dan Yustinus Pae.

Dalam keterangannya, Jacksen F Tiago menjelaskan kronologi pencoretan dua pemain senior di kubu Mutiara Hitam tersebut.

Menurut Jacksen F. Thiago, semua bermula ketika Persipura Jayapura melakoni laga uji coba melawan Persita Tangerang pada Minggu (13/6/2021).

Menjelang laga, Jacksen F. Tiago mengaku ditarik untuk diajak berbicara oleh salah satu di antara Boaz Solossa atau Yustinus Pae.

Kemudian, salah satu di antara pemain itu meminta untuk tidak dimainkan.

Saat mengungkapkan hal tersebut, Jacksen F Tiago secara tidak langsung membenarkan rumor yang beredar ketika Boaz Solossa dan Yustinus Pae dicoret dari tim karena tindakan indisipliner.

Adapun rumor yang beredar menyebut Boaz Solossa dan Yustinus Pae mengonsumsi alkohol menjelang pertandingan.

Terkait hal itu, Boaz Solossa telah berbicara lewat video yang diunggah di kanal YouTube Jurnal Tanah Papua pada Kamis (8/7/2021).

Lewat video tersebut, Boaz Solossa mengakui bahwa tindakan indisipliner yang dirinya dan Yustinus Pae lakukan adalah mengonsumsi alkohol sebelum pertandingan.

Sebagai konsekuensi, Boaz pun menerima keputusan manajemen Persipura Jayapura yang mencoret namanya dan Yustinus Pae. Namun, di balik itu, dia menyayangkan satu hal.

Berikut adalah keterangan Boaz Solossa terkait kasus indisipliner dan pencoretan yang terjadi di Persipura:

Saya sebenarnya dari awal sudah mendengar apa yang manajemen sudah sedikit bicarakan di media, tapi saya dana Tinus mencoba memilih untuk berdiam karena terus terang kami tak akan berbicara banyak.

Saya akan ceritakan sedikit kronologis kejadian, kami harus bicara jujur supaya masyarakat di seluruh Indonesia dan Papua tahu apa yang terjadi.

Mungkin pertama yang kasus indisipliner. Saya dan Tinus akan cerita sedikit kronologi yang terjadi. Sebelum uji coba pada hari Minggu melawan Persita Tangerang, dua hari sebelumnya, saya dan Tinus Pae melakukan indisipliner yaitu kami minum.

Setelah itu, hari minggunya kita uji coba. Setelah pertandingan uji coba itu, ada sedikit masalah yang mungkin masyarakat tahu dari apa yang disampaikan oleh Coach Jacksen. Dia merasa ada sedikit keanehan yang terjadi di ruang ganti.

Nah itu yang sebenarnya harus saya sampaikan bahwa teman saya Tinus Pae menyampaikan kepada Coach Jacksen bahwa di situ memang sudah disusun nama dan kami berdua harus bermain pada sore hari itu.

Tinus Pae mungkin merasa dia harus mengatakan yang sebenarnya, dia panggil coach keluar dan dia sampaikan itu, "Coach, saya ada minum, tapi keputusan itu semua kembali ke coach, kalau memang coach percayakan saya untuk bermain, saya bermain, tapi kalau tidak, yaa saya tidak apa-apa".

Yaa saya kira mungkin dia jujur, tapi karena kesalahan indisipliner itu, ditegur. Sebenarnya harus menerima dan siap menerima apapun keputusan manajamen. Namun, saya kira kejujuran itu yang sangat berat karena dia jujur kepada pelatih bahwa dia minum.

Mungkin pelatih sudah tahu tapi dengan kejujuran yang dia sampaikan, dia tetap dimainkan. Saya lihat pernyataan yang dikeluarkan oleh Coach Jacksen bahwa sampai akhirnya bisa membahayakan nyawa orang lain, tapi saya kira itu tidak ada. Hari ini saya bilang, tidak ada. Kalau tidak percaya, masyarakat atau siapapun yang kenal silakan tanya ke semua pemain bahwa tidak terjadi apa-apa sebelum pertandingan itu mulai.

Satu yang saya tekankan bahwa saya mau tanya, pada saat itu semua lengkap, manajemen semua hadir di tempat, dari bapak Ketum Benhur Tomi Mano, Pak Rudi Maswi, Rocky Bebena, semua hadir di tempat. Memang saya dan Tipa harus mengakui bahwa kami melakukan tindak indisipliner, kami berdua minum, dan saya kira ini bukan pertama kali terjadi. Semua pihak di dalam tim, masyarakat tahu, saya dan Tipa harus jujur bahwa yang akan terjadi di tim ini, apa keputusan yang diamblil oleh manajemen, saya dan Tipa siap, tapi caranya saja yang saya rasa tidak baik.

Saya dan Tipa tidak melalukan apa pun dalam pertandingan. Ketika kami berdua keluar, baru kekacauan itu terjadi. Saya kira kalau kemarin pertandingan ini berjalan baik-baik saja, tidak akan ada masalah, tapi mungkin dengan adanya kejadian ini, akhirnya ada evaluasi, dan kami berdua setelah pertandingan itu selesai, besok siangnya, dihubungi oleh pak Bento (asistem manajer) untuk mengadakan pertemuan.

Nah dijelaskan di situ oleh Pak Bento sebagai manajer, dia bilang, "Kayaknya kami di sini sudah tidak dihargai karena ini sudah terjadi berulang kali". Saya dan Tipa tahu bahwa kami berdua salah, jadi kita tidak perlu berkomentar atau menjawab apa yang disampaikan oleh coach Jacksen dan Pak Bento.

Setelah itu, coach jacksen berbicara, dia bilang kenyamanan pemain terganggu, lalu dia juga sampaiakan bahwa kami sudah tidak punya respect. Kami mengakui itu karena sebelumya dia sudah sampaikan bahwa kami harus saling menghargai satu sama lain.

Akhirnya saya dengan Tipa diputuskan untuk kembali ke Jayapura dan apa yang disampaikan oleh Pak Bento ketika itu bahwa dalam waktu dekat mereka akan rapat dan akan memberikan keputusan.

Kami berdua menghargai itu soal keputusan yang diambil manajemen. Setelah pertandingan hari minggu, senin malam, kami berdua kembali (ke Jayapura).

Kebetulan, Kamar saya dan Tipa berhadapan dengan Coach Jacksen. Sebelum berangkat, saya bilang ke Tinus, "Itu kamar coach". Kemudian, saya ketuk pintunya dan secara pribadi saya dan tinus langsung masuk ke kemar coach, saya bilang, "Coach, saya dan tipa izin kembali". Ini kan bentuk kami menghargai dia sebagai pelatih dan juga kalau di dalam tim, dia sebagai orang tua.

Saya kira kalau hal ini dibicarakan dengan pihak internal akhirnya tidak akan terjadi situasi ini. Saya kira orang-orang lama di dalam tim sudah tahu soal karakter saya dan Tipa. Menang untuk masalah ini, setelah saya sudah tika berada dalam tim, saya harus berani bertanggung jawab atas apa yang saya lakukan, itu konsekuensi yang saya harus terima.

Hanya saja yang disayangkan, saya merasa tidak dihargai. Saya masuk baik-baik ke tim Persipura dan saya juga ingin keluar dari tim ini dengan baik, tetapi apa yang terjadi? Kami sama-sama tinggal satu tempat, rumah kami tidak berjauhan, tetapi untuk bertemu dengan manajemen kenapa tidak terjawab hingga hari ini.

Sebelum ini, Boaz Solossa juga sudah mengelurkan pernyataan lewat akun Instagram pribadinya

Dalam pernyataan itu, Boaz mengucapkan terima kasih untuk Perspura dan salam perpisahan kepada para pendukung Mutiara Hitam.

Oke, untuk seluruh masyarakat Papua, Persipura Mania, hari ini saya Boaz Solossa datang mengambil surat resmi

Saya, Boaz Solossa mengambil surat dari manajemen Persipura bahwa saya dilepas secara resmi. Semoga ke depan yang terbaik," ucap Boaz menambahkan.

Tidak akan dilupakan. Terima kasih atas semua dedikasi yang diberikan. Semoga Tuhan mempersatukan kita kembali," bunyi keterangan manajemen Persipura Jayapura.

https://bola.kompas.com/read/2021/07/09/12374578/kata-kata-boaz-solossa-soal-tudingan-indisipliner

Terkini Lainnya

Pernyataan Ini Bukti STY Tidak Setengah Hati Lawan Korsel

Pernyataan Ini Bukti STY Tidak Setengah Hati Lawan Korsel

Timnas Indonesia
Pelatih Korea Selatan Ungkap Kekuatan Timnas U23 Indonesia

Pelatih Korea Selatan Ungkap Kekuatan Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Mantan Wasit Liga 1 Pimpin Laga Indonesia Vs Korsel

Mantan Wasit Liga 1 Pimpin Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
Isi Hati Shin Tae-yong Jelang Menghadapi Negara Kelahirannya

Isi Hati Shin Tae-yong Jelang Menghadapi Negara Kelahirannya

Timnas Indonesia
Daftar Tim dan Jadwal Pertandingan PLN Mobile Proliga 2024

Daftar Tim dan Jadwal Pertandingan PLN Mobile Proliga 2024

Sports
Indonesia Vs Korea Selatan, STY Sebetulnya Ingin Melawan Jepang

Indonesia Vs Korea Selatan, STY Sebetulnya Ingin Melawan Jepang

Timnas Indonesia
Hasil Persebaya Vs Bali United 0-2, Irfan Jaya dkk ke Championship Series

Hasil Persebaya Vs Bali United 0-2, Irfan Jaya dkk ke Championship Series

Liga Indonesia
Rizky Ridho Cerita Assist ke Witan, Hasil Amarah Shin Tae-yong

Rizky Ridho Cerita Assist ke Witan, Hasil Amarah Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Kelebihan dan Kekurangan Timnas U23 Korsel di Mata Jurnalis Korea

Kelebihan dan Kekurangan Timnas U23 Korsel di Mata Jurnalis Korea

Timnas Indonesia
Siaran Langsung & Jadwal Tim Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Siaran Langsung & Jadwal Tim Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Indonesia Vs Korea Selatan, Gelandang Korsel Puji Gaya Bermain Garuda Muda

Indonesia Vs Korea Selatan, Gelandang Korsel Puji Gaya Bermain Garuda Muda

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan, Rekor STY dengan Sang Kawan Lama Hwang Sun-hong

Indonesia Vs Korea Selatan, Rekor STY dengan Sang Kawan Lama Hwang Sun-hong

Timnas Indonesia
Persik Vs PSS, Macan Putih Ingin Tutup Laga Kandang dengan Happy Ending

Persik Vs PSS, Macan Putih Ingin Tutup Laga Kandang dengan Happy Ending

Liga Indonesia
Nathan Tjoe-A-Oen Kembali Perkuat Timnas, Ada 'Peran' Suporter

Nathan Tjoe-A-Oen Kembali Perkuat Timnas, Ada "Peran" Suporter

Timnas Indonesia
Lobi Ketum dan Suporter Jadi Kunci, Nathan 'Terbang' demi Timnas Indonesia

Lobi Ketum dan Suporter Jadi Kunci, Nathan "Terbang" demi Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke