Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Kendala Barcelona dalam Perpanjangan Kontrak Lionel Messi

Barcelona sebetulnya sudah melakukan pergerakan untuk memperpanjang kontrak La Pulga sejak lama.

Sang pemain pun menunjukkan keinginan kuat untuk memperkuat kubu Barca selama dua tahun lagi sebelum menutup masa baktinya.

Namun, kesepakatan antarkedua pihak tak kunjung tercapai sehingga kontrak Messi sudah kadaluwarsa.

Di sisi lain, Predisen Barcelona Joan Laporta telah buka suara dengan mengatakan La Pulga sepakat memperpanjang kontrak.

Akan tetapi, masih ada detail kontrak yang harus diselesaikan. Laporta sendiri belum memberikan penjelasan soal hal-hal yang belum rampung dalam kontrak Messi.

"Kami ingin Leo (Messi) bertahan dan dia ingin bertahan," kata Laporta dilansir Onda Cero, Kamis (1/7/2021) lalu.

"Semua (proses perpanjangan kontrak) berjalan semestinya dan kami mencoba menemukan solusi yang bisa membuat kami semua senang."

"Saya ingin mengatakan bahwa dia bertahan, tetapi saya belum bisa mengatakannya karena kami masih mengerjakan beberapa hal," jelas Laporta.

Berbagai sumber melaporkan faktor finansial menjadi hambatan pembaruan kontrak Lionel Messi.

Maklum, Blaugrana diterpa krisis finansial karena berbagai faktor mulai dari manajemen klub kurang mumpuni di era Josep Maria Bartomeu plus terkena dampak pandemi Covid-19.

Pada Januari 2021, El Mundo Deportivo melaporkan bahwa Barcelona dililit utang sebesar 1.173 euro atau sekitar Rp 20 triliun.

Di sisi lain, Barca harus menanggung beban gaji Messi yang tinggi mencapai 138 juta euro (sekitar Rp 2,3 triliun) per musim.

Berikut Kompas.com rangkum detail soal kendala Barcelona dalam kontrak anyar Messi.

1. Neraca Keuangan Tidak Sehat Tak Diizinkan di LaLiga

Presiden LaLiga, Javier Tebas, sempat memberikan respons mengenai masalah perpanjangan kontrak Lionel Messi.

Menurut Tebas, upah Messi akan tetap tinggi ketika sang megabintang jadi memperpanjang masa bakti.

Sebagai solusi, pemangkasan upah pemain Barca yang lain dinilai dapat menjadi cara untuk mempertahankan Messi.

Ini akan berefek ke neraca klub yang lebih baik dan Messi pun bisa didaftarkan di LaLiga musim depan.

"Barcelona telah melampaui batas upah mereka," kata Tebas dikutip Goal International, Selasa (22/6/2021).

"Saya berharap mereka bisa mempertahankan Messi. Namun, untuk melakukannya, mereka harus melakukan pemotongan (upah) di bagian lainnya," ujarnya.

"Kami tidak akan membuat tagihan gaji Barcelona lebih fleksibel. Aturannya tidak akan diubah."

"Kami tidak akan mengubah aturan apa pun untuk Messi," tuturnya berkaitan dengan pendaftaran Messi di La Liga musim depan.

Hal ini dikabarkan menjadi salah satu hambatan Barcelona untuk memberikan Messi kontrak baru.

Pasalnya, Barca harus menemukan formula untuk membayar Messi yang bergaji tinggi di tengah krisis finansial klub, sehingga La Pulga bisa didaftarkan di LaLiga musim depan.

Di sisi lain, penasihat pajak asal Spanyol Ramon lvarez de Mon juga memberikan pandangan yang sama seperti Javier Tebas soal penghematan gaji.

Dia juga menambahkan bahwa Barca harus menghasilkan keuntungan modal senilai 400 juta euro atau sekitar Rp 6,8 triliun.

"Barca harus menghasilkan 400 juta euro dalam keuntungan modal dan penghematan gaji," kata Ramon lvarez de Mon dilansir surat kabar Expansion, Sabtu (3/7/2021).

2. Skema Pembayaran Barcelona untuk Gaji Lionel Messi Belum Strategis

Marca pada Sabtu (3/7/2021) melaporkan bahwa Barca akan membayar upah Messi yang tinggi dalam kontrak baru berdurasi dua tahun.

Demi mengatasi krisis finansial, penurunan gaji Messi ditetapkan lebih dulu dengan Blaugrana mengompensasikan kekurangannya selama beberapa tahun mendatang.

Surat kabar ekonomi dan bisnis yang berbasis di Madrid, Expansion, mengabarkan bahwa kompensasi tersebut akan dibayarkan Barcelona selama tiga musim setelah Messi menyudahi kontrak barunya.

Namun, skema pembayaran gaji ini dikabarkan akan ditentang LaLiga karena dinilai belum bisa membuat neraca keuangan Blaugrana sehat.

3. Masalah Pajak Lionel Messi Setelah Kontrak Baru Habis

Berbagai sumber melaporkan Lionel Messi akan melanjutkan kariernya di Major League Soccer atau Liga Amerika Serikat setelah perpanjangan kontrak dua tahun sang pemain habis.

Adapun Inter Miami dilaporkan menjadi klub yang akan menjadi pelabuhan baru Messi pada masa depan.

Ini bisa menimbulkan kerancuan perihal pajak yang harus dibayarkan Messi karena ia kemungkinan sudah berada di Amerika Serikat setelah berpisah dengan Barca.

Sedangkan, pemain berpaspor Argentina itu masih mendapat bayaran dari tim Catalan jika La Pulga jadi mendapat kompensasi.

"Jika Messi dibayar dua tahun sebagai pemain Barcelona dan mulai tahun ketiga sebagai pemain Miami, dia tetap harus membayar pajak untuk penghasilannya sebagai pemain Barca," kata lvarez de Mon.

"Namun, dia bukan penduduk (Spanyol) lagi. Dia bisa saja tidak membayar pajak di Spanyol atau membayar tarif pajak lebih rendah dari penduduk (Spanyol). Ini dapat memicu kasus penipuan."

"Barca dan Messi memiliki catatan buruk soal masalah pajak. Jika melanggar, dia bisa berakhir di penjara dan klub dibubarkan. Ini merupakan hukuman yang diterima untuk masalah pajak," tambah penasihat pajak itu.

4. Lionel Messi Masih Memahami Kontrak Barunya

Di sisi lain, Marca mengabarkan bahwa Lionel Messi patuh soal pajak yang akan dikenakan kepadanya.

Untuk itu, La Pulga tengah memahami bagaimana pajak yang akan ditanggung. Ini berkaitan dengan kabar Messi yang akan melanjutkan karier di Amerika.

Masih dalam laporan Marca, Messi dikabarkan memahami kondisi keuangan Barca yang sulit sehingga dia mengerti soal skema pembayaran gajinya.

Akan tetapi, dia perlu jaminan. La Pulga juga dilaporkan ingin melihat bagaimana tim Catalan mengatasi utang yang belum dibayarkan kepadanya dalam kesepakatan kontrak baru.

https://bola.kompas.com/read/2021/07/04/18053448/4-kendala-barcelona-dalam-perpanjangan-kontrak-lionel-messi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke