KOMPAS.com - Secara head-to-head, juru taktik Italia, Roberto Mancini, jauh mengungguli peramu strategi Belgia, Roberto Martinez.
Duel Belgia vs Italia pada fase perempat final besar Euro 2020 di Allianz Arena, Sabtu (3/7/2021) dini hari pukul 02.00 WIB, memunculkan persaingan lain bertajuk derbi Roberto.
Derbi Roberto mengacu pada nama depan pelatih masing-masing tim. Belgia dibesut Roberto Martinez, sedangkan Italia dimentori oleh Roberto Mancini.
Fase perempat final alias 8 besar Euro 2020 bukanlah kesempatan perdana Roberto Martinez beradu taktik dengan Roberto Mancini.
Sebelumnya, Martinez dan Mancini sudah pernah berduel langsung di kompetisi sepak bola Inggris pada periode 2010-2013.
Konteksnya kala itu adalah Martinez memegang kendali Wigan Athletic, sedangkan Mancini berada di balik kemudi Manchester City.
Rekor Mancini saat melawan Martinez terbilang mentereng. Dalam delapan duel, Mancini mengantongi tujuh kemenangan dan cuma sekali kalah.
Mancini melihat Man City asuhannya menggelontorkan 13 gol dan cuma satu kali kebobolan.
Bahkan, tujuh kemenangan atas tim besutan Martinez tadi diraih Mancini secara beruntun, dengan timnya selalu meraih hasil clean sheet.
Hasil minor berupa satu-satunya kekalahan baru hadir pada kesempatan terakhir Mancini bersua Martinez, yakni dalam ajang final Piala FA 2013.
Man City arahan Mancini waktu itu sangat diunggulkan dan diprediksi akan menang mudah atas Wigan.
Status favorit City mengacu pada rekor tujuh kemenangan beruntun tanpa kebobolan atas Wigan.
Namun, siapa sangka plot David menjungkalkan Goliath terjadi di final Piala FA 2013.
Secara heroik, Wigan arahan Martinez membuat kolaps Man City racikan Mancini yang bertabur bintang.
Satu kekalahan itu ibarat pukulan keras yang membuat Mancini KO. Selang dua hari usai takluk dari Wigan di final Piala FA 2013, Mancini kehilangan pekerjaannya sebagai pelatih Man City.
Dengan kata lain, Martinez adalah figur yang berandil dalam proses terdepaknya Mancini dari kursi juru strategi City.
Pengalaman pahit tersebut tentu tak ingin kembali dirasakan Mancini saat harus berjumpa lagi dengan Martinez di perempat final Euro 2020.
Mancini pantang terlena dengan konteks jelang laga 8 besar Piala Eropa 2020 yang mirip-mirip dengan final Piala FA delapan tahun silam.
Italia memang sekarang sedikit lebih diunggulkan menang atas Belgia. Gli Azzurri tampil agresif dan menghibur di Euro 2020 via permainan berbasis operan.
Jelang bentrok melawan Belgia, Italia juga mendapatkan kabar bagus berupa pulihnya sang kapten dan bek veteran, Giorgio Chiellini, dari cedera.
Di sisi lain, Martinez masih dipusingkan oleh kondisi kebugaran dua bintangnya, Eden Hazard dan Kevin De Bruyne. Sampai H-1 perempat final Euro 2020, Hazard dan De Bruyne belum jua kembali ke level kebugaran terbaik.
Skuad Belgia terancam pincang, tetapi soal membalikkan prediksi banyak orang, Martinez berpengalaman melakukannya.
https://bola.kompas.com/read/2021/07/02/09200098/belgia-vs-italia-mancini-pernah-dipecat-gara-gara-roberto-martinez