KOMPAS.com - Pelatih timnas Perancis, Didier Deschamps, dinilai tidak mampu lagi meredam ego seorang bintang pada diri Kylian Mbappe.
Pendapat itu diungkapkan mantan pemain timnas Perancis dan Paris Saint-Germain, Jerome Rothen.
Secara khusus, Jerome Rothen menyoroti penampilan buruk Kylian Mbappe pada tiga laga Grup F Euro 2020.
Performa Kylian Mbappe selama fase grup Euro 2020 terbilang memang mengecewakan.
Dari tiga laga, Kylian Mbappe hanya mampu mencetak satu assist meski selalu mendapat kesempatan bermain penuh sejak awal.
Statistik Kylian Mbappe semakin terlihat buruk karena dirinya tercatat sudah membuang tiga peluang emas selama fase grup Euro 2020.
Dikutip dari situs WhoScored, Kylian Mbappe hanya kalah dari striker timnas Spanyol, Alvaro Morata, yang sudah membuang empat peluang emas selama fase grup.
Nama Kylian Mbappe sebelum Euro 2020 sebenarnya sudah menjadi sorotan. Hal itu tidak lepas dari rumor perang dingin yang melibatkan Kylian Mbappe dan Olivier Giroud.
Rumor itu bermula dari pernyataan Olivier Giroud soal efektivitas permainan timnas Perancis pada uji coba terakhir menjelang Euro 2020 melawan Bulgaria.
Pada laga tersebut, Giroud sukses mencetak dua gol untuk mengantar timnas Perancis mengalahkan Bulgaria 3-0.
Seusai laga, Giroud secara tidak langsung menyinggung performa Kylian Mbappe. Giroud menilai dirinya bisa mencetak lebih dari dua gol andai Kylian Mbappe tidak egois.
Terkait rumor perang dingin antara Olivier Giroud dan Mbappe, Didier Deschamps sebelumya sudah membantah.
Namun, rumor itu tetap bergulur karena Olivier Giroud dan Kylian Mbappe kedapatan tidak saling sapa pada satu sesi latihan timnas Perancis.
Terkait performa Kylian Mbappe pada fase grup Euro 2020, Jerome Rothen mengaku sangat kecewa.
Namun, Jerome Rothen lebih memilih menyalahkan Didier Deschamps.
Sebab, Jerome Rothen menilai Didier Deschamps sudah tidak mampu lagi menangani ego seorang bintang pada diri Kylian Mbappe.
Hal itu tercermin dari keputusan Didier Deschamps yang memilih Kylian Mbappe sebagai eksekutor tendangan bebas utama timnas Perancis.
"Saya tahu Mbappe adalah pemimpin timnas Perancis saat ini. Namun, apa yang mengganggu saya adalah ego seorang bintang Kylian Mbappe sudah melebar sampai ke luar lapangan," kata Jerome Rothen dikutip dari situs RMC Sport.
"Saya pikir Deschamps tidak mampu lagi meredam ego Mbappe. Itu yang menjadi masalah timnas Perancis sekarang," tutur Jerome Rothen.
"Sekarang, kita semua pasti sepakat bahwa Kylian Mbappe tampil sangat buruk. Kami tentu berharap lebih kepada Mbappe karena dia adalah salah satu pemain terbaik Eropa saat ini," ujar Jerome Rothen.
"Mbappe bukan eksekutor tendangan bebas yang bagus. Apakah dia menyadari itu?. Dia tidak pernah mencetak gol dari tendangan bebas sejauh 25 meter," ucap Jerome Rothen.
"Di sisi lain, Perancis memiliki Antoine Griezmann dan Paul Pogba. Mereka adalah ekskutor tendangan bebas kaki kiri dan kaki kanan. Jadi, mengapa Mbappe selalu maju sebagai eksekutor?" tutur Jerome Rothen.
Terlepas dari penampilan buruk Mbappe, timnas Perancis berhasil lolos ke babak 16 besar Euro 2020 dengan status juara Grup F.
Dari tiga laga Grup F, timnas Perancis belum terkalahkan dengan rincian meraih satu kemenangan dan dua hasil imbang.
Les Blues, julukan timnas Perancis, nantinya akan berhadapan dengan timnas Swiss pada babak 16 besar Euro 2020, Selasa (29/6/2021).
https://bola.kompas.com/read/2021/06/27/01000058/deschamps-dinilai-kewalahan-redam-ego-kylian-mbappe-di-timnas-perancis