KOMPAS.com - Di masa lalu, bek sayap timnas Jerman, Robin Gosens pernah mendapatkan penolakan brutal dari Cristiano Ronaldo. Kini, Gosens berperan besar dalam menghadirkan penderitaan hebat buat Ronaldo di Euro 2020.
Robin Gosens tampil brilian dalam laga Grup F Euro 2020 antara Portugal vs Jerman di Allianz Arena, Sabtu (19/6/2021).
Dalam laga yang dimenangi Jerman dengan skor mencolok 4-2 itu, Robin Gosens nyaris berkontribusi dalam setiap gol kemenangan Tim Panser.
Tampil sebagai bek sayap kiri dalam skema 3-4-2-1 racikan Joachim Loew, Gosens ibarat pisau tajam yang menyayat sisi terluar Portugal.
Pergerakan agresif Gosens sangat merepotkan Nelson Semedo yang berperan sebagai bek kanan Portugal.
Sempat ketinggalan 0-1 oleh gol Cristiano Ronaldo, Jerman lantas bangkit.
Kiriman bola Gosens dari sisi kiri mengawali proses gol penyama kedudukan Jerman yang lahir via aksi bunuh diri Ruben Dias (menit ke-35).
Peran besar Gosens dalam comeback epik Jerman terlihat lagi dalam proses gol ketiga dan keempat.
Gol ketiga Tim Panser Jerman ke gawang Portugal yang diciptakan Kai Havertz (51’), lahir berkat kiriman umpan dari Gosens.
Gosens lantas tampil sebagai penutup pesta empat gol Jerman via aksi sundulannya pada menit ke-60, memanfaatkan operan Joshua Kimmich.
Demi mengeliminasi pengaruh Gosens, pelatih Portugal sampai memasukkan gelandang energik Renato Sanches pada babak kedua, guna membantu kinerja Nelson Semedo.
Namun, perubahan yang dibuat Fernando Santos tak memberikan dampak berarti. Gosens tetap mampu mengendus ruang di sisi kanan pertahanan Portugal.
Sepanjang laga melawan Portugal, Gosens mencatat akurasi temabakan 100 persen! Sebanyak tiga tembakannya selalu tepat menuju sasaran.
Agresivitas Gosens cuma kalah dari Kai Havertz yang melepas empat tembakan. Cuma, patut diingat bahwa Havertz mentas sebagai penyerang, sementara Gosens mengokupasi pos bek sayap kiri.
Bukan hal yang mengejutkan jika Gosens dinobatkan sebagai man of the match alias pemain terbaik laga Portugal vs Jerman oleh UEFA.
Performa ciamik Gosens pun mendapatkan apresiasi dari publik Allianz Arena, yang selama Euro 2020 penyebutannya berganti dengan Football Arena demi menjaga kepentingan sponsor.
Fans Jerman kompak meneriakkan nama Gosens. Pada hari itu, Gosens bak lebih dipuja dari seorang Cristiano Ronaldo.
Bicara Gosens dan Cristiano Ronaldo, keduanya pernah terlibat kisah menarik.
Gosens memang sudah sering bersinggungan dengan Ronaldo mengingat keduanya berkiprah di Serie A, kompetisi kasta teratas Liga Italia.
“Usai laga melawan Juventus, saya berusaha mewujudkan mimpi untuk mempunyai kostum Cristiano Ronaldo,” kata Gosens dalam buku biografinya berjudul Dreams are Worthwhile.
Berharap bisa mendapatkan seragam Ronaldo, Gosens malah mendapatkan penolakan yang lumayan brutal dari sang megabintang asal Portugal.
“Setelah peluit tanda laga selesai berbunyi, saya menghampirinya, usai tak ikut dalam proses selebrasi. Tapi, Ronaldo tak berkenan. Saya bertanya ‘Cristiano, apa saya boleh meminta kostum Anda?’. Ia bahkan tak melihat saya dan hanya berkata ‘tidak!’,” ucap Gosens.
“Saya benar-benar merasa tersipu malu. Saya beranjak pergi dan merasa kecil. Anda tahu momen saat sesuatu yang memalukan terjadi dan melihat sekeliling apakah orang lain menyadarinya? Itulah yang saya rasakan dan coba saya sembunyikan,” tutur Gosens mengenang.
https://bola.kompas.com/read/2021/06/20/01083178/kisah-robin-gosens-pernah-ditolak-ronaldo-kini-bantai-portugal-cr7