Portugal Vs Jerman: Faktor Cristiano Ronaldo dan Tiki-taka ala Selecao

KOMPAS.com - Portugal menuju laga kedua Grup F Euro 2020 kontra Jerman dengan kepercayaan diri tinggi. Selecao das Quinas akan mengandalkan Cristiano Ronaldo dan gaya tiki-taka.

Duel Grup F antara Portugal vs Jerman bakal digelar di Allianz Arena yang selama Euro 2020 disebut Football Arena guna menjaga kepentingan sponsor.

Dalam pertandingan yang akan mentas pada Sabtu (19/6/2021) malam WIB tersebut, Portugal berangkat dengan penuh motivasi, selepas menuai kemenangan telak 3-0 atas Hongaria pada laga perdana Grup F.

Ketika mencukur Hongaria 3-0, megabintang Portugal, Cristiano Ronaldo mengemas dua gol dan mencatat sejumlah rekor penting.

Ronaldo kini berstatus sebagai pemain tersubur di sepanjang sejarah Euro via torehan 11 gol. Selain itu, pria berinisial CR7 tersebut juga menjadi orang pertama yang mentas dalam lima edisi Piala Eropa.

Start mantap di Euro 2020 memastikan Ronaldo berada dalam level psikologis bagus ketika menantang Jerman pada laga kedua Grup F.

Gol kedua Ronaldo ke gawang Hongaria adalah alasan lain di balik kepercayaan diri tinggi personel Selecao das Quinas, julukan Portugal.

Penikmat sepak bola kala itu dibuat terpukau dengan rangkaian operan ciamik antarpemain Portugal yang berujung pada penyelesaian brilian Ronaldo.

Proses terciptanya gol ketiga Portugal ke gawang Hongaria yang digelontorkan Ronaldo melibatkan 33 sentuhan.

Menurut Mais Futebol, sebelum Ronaldo melakukan penyelesaian, pemain Portugal terlibat dalam 33 pertukaran operan.

Selecao das Quinas pun seperti bermain dengan gaya tiki-taka, filosofi sepak bola operan pendek yang selama ini lekat dengan sang negara tetangga, Spanyol.

Gelandang andalan Portugal, Bruno Fernandes, melihat gol tersebut punya makna penting dalam perjalanan Portugal di Euro 2020.

“Gol itu adalah buah dari latihan dan kualitas pemain. Kami tahu tim punya kapasitas untuk melakukan itu dan menjadi lebih baik.”

“Itulah demonstrasi dari apa yang bisa dilakukan oleh tim, terlepas masih terdapat aspek yang perlu dibenahi.”

“Menciptakan gol seperti itu, di mana bola hanya melewatkan dua dari 11 pemain di lapangan, menggambarkan bahwa kolektivitas sangat penting, jadi individu kemudian bisa terlihat menonjol,” kata Bruno Fernandes kepada Mais Futebol.