Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pilih Nomor 10, Taisei Marukawa Dihantui Kegagalan

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemain asing Persebaya Surabaya Taisei Marukawa akan mengenakan nomor punggung 10. Pemilihan nomor 10 merupakan permintaannya sendiri.

Dia memilih nomor 10 karena mengidolakan Lionel Messi. Selama ini pemain berjuluk La Pluga tersebut memang sangat melekat dengan nomor 10 di Barcelona dan timnas Argentina.

Selain Lionel Messi, Taisei Marukawa mengaku juga terinspirasi dari serial animasi Kapten Tsubasa yang juga mengenakan nomor punggung 10.

“Karena saya menyukai Messi, dan saya mengidolakan dia. Jadi saya ingin bermain seperti dia. Tentunya juga seperti Tsubasa,” ujar pemain berusia 24 tahun.

Di sisi lain nomor punggung 10 merupakan nomor keramat di Persebaya Surabaya. Pada masanya nomor 10 ini biasa digunakan oleh sosok-sosok pemain dengan kontribusi nyata kepada tim hingga menjadi ikon tersendiri.

Sebut saja Anang Ma’ruf, Ahmad Ariadi, Andik Vermansyah, atau Kurniawan Dwi Yulianto sehingga tidak sembarang pemain berani mengenakannya.

Namun semenjak kompetisi berubah wajah pada musim 2017, nomor 10 di Persebaya Surabaya justru mendatangkan nasib tragis pada penggunanya.

Sejak Persebaya Surabaya kembali diakui PSSI, ada sekitar empat pemain selain Taisei Marukawa yang pernah menggunakan nomor punggung 10.

Akan tetapi keempatnya berbagi nasib yang sama, yakni hanya bertahan satu musim bersama Persebaya Surabaya. Padahal mereka-mereka adalah pemain potensial yang cukup punya nama.

Nerius Alom menjadi pemain pertama yang mengenakan nomor 10 saat Persebaya Surabaya mengarungi kompetisi Liga 2 2017. Pemain terbaik ISL U21 2014 tersebut digadang bakal menjadi andalan lini tengah Bajul Ijo yang menyasar gelar juara.

Sayangnya dia tidak mampu menunjukkan kontribusi nyata kepada tim. Akhirnya, dia dilego ke tim lain pada akhir musim, padahal Persebaya Surabaya berhasil menjadi juara Liga 2 2017.

Kemudian Robertino Pugliara mengambil alih nomor punggung 10 yang ditinggalkan Nerius Alom. Dengan segudang pengalaman, pemain Argentina tersebut langsung menjadi pemain penting bagi Persebaya Surabaya di Liga 1 2018.

Sayangnya petaka terjadi pada pekan ke-25 melawan Borneo FC. Tekel horor Wahyudi Hamisi membuat kaki kanannya patah.

Robertino Pugliara pun harus mengakhiri musim lebih cepat dan diketahui belum bermain lain hingga saat ini.

Pada musim 2019, nomor punggung 10 digunakan oleh Damian Lizio. Pemain berpaspor Bolivia tersebut datang dengan prestasi mentereng.

Dia tercatat pernah menjadi bagian timnas Bolivia tampil di Copa America 2015. Dia juga pernah merasakan dilatih Diego Simeone saat bermain bersama di klub raksasa Argentina, River Plate.

Awal kedatangannya, Damian Lizio tampil mengesankan di Piala Indonesia dan Piala Presiden. Namun memasuki pertengahan musim Liga 1 2019, performanya menurun drastis. Hingga akhirnya Persebaya Surabaya mendepaknya pada saat itu juga.

Terakhir ada Makan Konate yang menjadi rekrutan fenomenal pada saat kedatangannya.

Saat direkrut pemain asal Mali tersebut menyandang status sebagai playmaker terbaik di Indonesia.

Makan Konate datang sebagai bagian ambisi Persebaya Surabaya untuk menjuarai Liga 1 2020. Kehadirannya membuat Persebaya yang beramunisi pemain-pemain papan atas menjadi favorit juara.

Sayangnya baru dua kali tampil bersama Persebaya Surabaya, kompetisi dihentikan karena pandemi Covid-19.

Makan Konate akhirnya memutuskan mundur dari Persebaya Surabaya dan bergabung dengan tim Liga Super Malaysia Terengganu FC.

https://bola.kompas.com/read/2021/06/03/10300088/pilih-nomor-10-taisei-marukawa-dihantui-kegagalan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke