Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Terkait Kematian Maradona, Sang Dokter Didakwa Lakukan Pembunuhan Berencana

Melansir dari AFP Kamis (20/5/2021), otoritas hukum terkait telah sepakat mendakwa sang dokter, Leopoldo Luque.

Selain itu, psikiater Agustina Cosachov, psikolog Carlos Daniel Diaz, dan empat perawat yang terlibat turut dijatuhi dakwaan.

Leopoldo Luque menjadi sosok yang paling disorot karena dia merupakan dokter pribadi Diego Maradona.

Mereka berpotensi dijatuhi hukuman dengan di penjara 25 tahun apabila terbukti bersalah.

Dakwaan tersebut didasarkan atas temuan Dewan Medis terkait kematian Maradona akibat serangan jantung November 2020 lalu.

Sebanyak 11 ahli lintas disiplin ilmu sepakat menyatakan bahwa Diego Maradona adalah korban dari kelalaian medis dan bisa dihindari.

Hal itu tercermin dari dokumen penyelidikan setebal 70 halaman yang dirlis Dewan Medis bentukan Kejaksaan San Isidro, Buenos Aires, pada akhir April 2021.

Salah satu kalimat yang terdapat dalam dokumen tersebut adalah "Tindakan tim kesehatan yang merawat Maradona kurang memadai dan sembrono."

Setidaknya terdapat tiga poin dalam dokumen tersebut yang mengindikasikan Maradona telah menjadi korban kelalaian medis.

Beberapa dari poin tersebut dikaitkan dengan kecanduan Diego Maradona terhadap alkohol dan zat terlarang lainnya.

Berdasarkan laporan Dewan Medis tersebut, Diego Maradona juga disebut menghadapi masa-masa kritis setidaknya 12 jam sebelum meninggal dunia.

Namun, tanda-tanda itu diabaikan oleh petugas medis sehingga memperburuk kondisi Maradona.

Tyc Sports megabarkan bahwa laporan tersebut akan disampaikan ke tiga penyidik, yakni Laura Capra, Cosme Iribarren dan Patricio Ferrari.

Setelah tiga pekan berlalu, otoritas hukum setempat pun menjatuhi dakwaan pada sang dokter dan enam orang lainnya yang dinyatakan terlibat pembunuhan berencana.

"Setelah begitu banyak ketidakadilan, kasus ini telah menemui titik terang," kata seorang sumber dilansir dari AFP.

Keputusan ini membuat terdakwa dilarang meninggalkan Argentina dan kemudian akan diperiksa lebih lanjut antara 31 Mei dan 14 Juni nanti.

Proses hukum sendiri dipicu oleh pengaduan dua putri Maradona (Dalma dan Giannina) terhadap Leopoldo Luque.

Mereka menyalahkan Luque karena kondisi sang ayah semakin buruk usai menjalani operasi otak, beberapa pekan sebelum wafat.

Sementara itu, jaksa meyakini Maradona diperlakukan lebih parah oleh dokter dan perawatnya yang lain.

Bukan karena kelalaian medis, jaksa yakin mereka tahu peraih Piala Dunia 1986 itu akan mati dan tidak melakukan apa pun untuk mencegahnya.

Keyakinannya tak terlepas karena bukti pesan dan audio menunjukkan sang dokter dkk tahu Maradona memakai alkohol, ganja, dan zat terlarang lain dalam beberapa bulan terakhir hidupnya.

Hal tersebut semakin diperkuat setelah laporan Dewan Medis turut menyatakan bahwa "tanda-tanda risiko hidup" Maradona diabaikan dokter dan orang-orang yang terlibat.

https://bola.kompas.com/read/2021/05/20/21105258/terkait-kematian-maradona-sang-dokter-didakwa-lakukan-pembunuhan-berencana

Terkini Lainnya

Tim Thomas dan Uber Latihan Perdana, Shuttlecock Jadi Kendala

Tim Thomas dan Uber Latihan Perdana, Shuttlecock Jadi Kendala

Badminton
Prediksi Persib Vs Borneo FC, Jadi Duel Tim Pelapis?

Prediksi Persib Vs Borneo FC, Jadi Duel Tim Pelapis?

Liga Indonesia
Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Timnas Indonesia
Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Timnas Indonesia
Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Timnas Indonesia
Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Timnas Indonesia
Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Badminton
Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Timnas Indonesia
Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Liga Spanyol
Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liga Inggris
Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Liga Inggris
Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Badminton
Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Timnas Indonesia
Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke