Laga final Piala FA edisi ke-140 antara Chelsea dan Leicester City berlangsung di Stadion Wembley, Sabtu (15/5/2021) malam WIB.
Gol kemenangan The Foxes, julukan Leicester, dilesakkan oleh tembakan indah Youri Tielemans pada menit ke-63.
Ini adalah gelar Piala FA pertama Leicester City sepanjang sejarah. Mereka telah mencapai final sebanyak empat kali, tetapi selalu gagal sebelum ini.
Di sisi lain, hasil ini membuat Chelsea telah gagal di final Piala FA selama dua musim beruntun.
Pada musim sebelumnya, mereka gagal juara usai dikalahkan Arsenal di final Piala FA 2020.
Jalannya pertandingan Chelsea vs Leicester City
Tampil di final Piala FA, Chelsea menggunakan seragam anyarnya untuk musim 2021-2022.
Desain baru terlihat dengan motif kotak-kotak dan garis kuning di bagian sisi jersey biru Chelsea.
Pertandingan final Piala FA ini dihadiri 20.000 lebih penonton setelah pemerintah Inggris memberikan izin.
Ini adalah rekor penonton terbanyak di ajang olahraga Inggris selama pandemi Covid-19.
Laga Chelsea vs Leicester City berlangsung dengan instensitas tinggi sejak peluit babak pertama dibunyikan.
Kedua tim saling gencar saling membongkar pertahanan masing-masing guna mencetak skor lebih dulu.
Sayang, serangan mereka selalu bantu hingga 15 menit laga berjalan.
Setelahnya, Chelsea dan Leicester mulai dapat menciptakan upaya ke arah ke gawang.
Namun, belum ada satu pun yang dapat memberikan ancaman.
Pada menit ke-26, Chelsea punya kans bagus untuk mencetak gol lewat Timo Werner.
Striker asal Jerman itu memiliki ruang bebas di depan kotak penalti Leicester dan berhasil melesakkan tembakan.
Sayang, upayanya amasih melambung di atas gawang The Foxes.
Tiga menit berselang, The Blues mampu membuat peluang emas lagi yang kali ini hadir melalui skema sepak pojok pendek.
Bola kemudian diumpan lambungkan ke dalam kotak penalti Leicester dan disambut Thiago Silva.
Silva melakukan satu dua dengan Antonio Ruediger, lalu mengirimkan crossing yang mengarah ke Cesar Azpilicueta yang berdiri bebas.
Akan tetapi, sang kapten Chelsea gagal menanduk si kulit bulat sehingga bola keluar.
Sementara itu, The Foxes mengalami nasib apes dengan cederanya Jonny Evans memasuki menit ke-30.
Evans pun digantikan oleh Marc Albrighton pada menit ke-34.
The Foxes sendiri masih juga gagal membuat serangan mengancam ke gawang Chelsea.
Di sisi lain, Werner punya peluang terbuka lagi untuk mencetak gol, tapi sepakan jarak jauhnya masih off target.
Alhasil, skor imbang 0-0 bertahan pada babak pertama.
Laga berlanjut, Chelsea akhirnya mampu membuat upaya tepat sasaran setelah sembilan kali percobaan.
Adalah Marcos Alonso yang menjadi aktor pengancam gawang Leicester lewat tandukannya usai menerima umpan lambung dari sisi kanan.
Namun, sundulan Alonso tidak terlalu keras dan tepat ke arah Kasper Schmeichel.
Di kubu Leicester, Jamie Vardy dkk mulai rajin memainkan bola di daerah pertahanan Chelsea sehingga para pemain The Blues kerepotan.
Tekanan mereka pun akhirnya berbuah hasil dengan upaya tepat sasaran perdana yang berbuah gol.
Terciptanya gol bermula ketika Reece James tidak sempurna memberikan umpan sehingga membentur pemain Leicester.
Si kulit bundar kemudian direbut Luke Thomas dan diumpankan ke Youri Tielemans.
Gelandang asal Belgia itu mendribel sedikit sebelum menembak bola dengan sangat keras.
Laju bola yang melambung dan begitu kencang tak mampu diselamatkan oleh Kepa Arrizabalaga.
Leicester pun memimpin 1-0 sejak menit ke-63.
Tertinggal, Chelsea kembali menunjukkan tekanan dengan instensitas tingginya.
Thomas Tuchel kemudian membuat sejumlah perubahan di antaranya memasukan Christian Pulisic dan Kai Havertz agar The Blues lebih ofensif.
Memasuki 15 menit akhir, Chelsea hampir mencetak gol lewat tandukan Ben Chilwell yang overlap ke dalam kotak penalti Leicester.
Namun, Kasper Schmeichel melakukan penyelematan heroik dengan menepis tipis sundulan Chilwell yang mengarah ke sisi kiri kanan gawang Leicester.
Pada menit ke-87, Schmeichel kembali menjadi mimpi buruk Chelsea.
Pasalnya, The Blues punya peluang emas lagi setelah Mason Mount mendapat bola liar dan menyepaknya dengan keras.
Sayang, upayanya gagal karena Schmeichel menangkis bola yang sangat krusial itu.
Terus menekan, Chelsea tampak dapat mencetak gol jelang menit ke-90.
Melalui umpan lambung Thiago Silva dari tengah, Chilwell menyontek bola yang mengarah ke Caglar Soyuncu di mulut gawang The Foxes.
Soyuncu menyapu bola, tetapi terpantul oleh Wes Morgan sehingga terjadi gol bunuh diri.
Akan tetapi, gol The Blues pada akhirnya tidak disahkan karena Chilwell terperangkap offside setelah wasit mengecek VAR.
Pada akhirnya, itu menjadi peluang terakhir Chelsea. Mereka gagal memberikan ancaman lagi sehingga skor tetap bertahan hingga akhir laga.
Leicester City pun untuk pertama kalinya merengkuh trofi Piala FA.
CHELSEA vs LEICESTER CITY 0-1 (Tielemans 63')
CHELSEA (3-4-2-1): 1-Kepa; 28-Azpilicueta (20-Hudson-Odoi 76'), 6-Silva, 2-Ruediger; 24-James, 7-N'Golo Kante, 5-Jorginho (29-Havertz 75'), 3-Alonso (21-Chilwell 68'); 22-Ziyech (10-Pulisic 68'), 19-Mount; 11-Werner (18-Giroud 82').
Cadangan: 16-Mendy, 15-Zouma, 23-Gilmour, 33-Emerson.
Pelatih: Thomas Tuchel (JER).
LEICESTER CITY (3-4-1-2): 1-Schmeichel; 6-Evans (11-Albrighton 34'), 4-Soyuncu, 3-Fofana; 27-Castagne, 25-Ndidi, 8-Tielemans, 33-Thomas (5-Morgan 82'); 17-Perez (20-Choudhury 82'); 14-Iheanacho (10-Maddison 67'), 9-Vardy.
Cadangan: 12-Ward, 18-Amartey, 21-Ricardo, 24-Mendy, 26-Praet.
Pelatih: Brendan Rodgers (IRL).
https://bola.kompas.com/read/2021/05/16/01194588/hasil-chelsea-vs-leicester-sejarah-the-foxes-juara-piala-fa