KOMPAS.com - Inter Milan dilaporkan hanya punya waktu sekitar dua pekan untuk mengumpulkan 200 juta euro apabila mereka tak ingin ditendang dari Serie A dan juga Liga Champions.
Hal ini dilaporkan oleh La Repubblica pada Rabu (12/5/2021) yang menulis bahwa Inter Milan kini tengah berlomba dengan waktu sebelum tenggat pendaftaran Serie A dan Liga Champions berikutnya.
Presiden Inter Milan, Steven Zhang, tengah berupaya mencari dana segar 200 juta euro atau Rp 3,4 triliun agar bisa menuntaskan pembayaran gaji dan transfer pemain.
FIGC (PSSI-nya Italia) meminta semua klub melunasi pembayaran gaji sebelum akhir Mei 2021 atau mereka tak bisa mendaftarkan para pemain ini ke musim berikutnya.
Hal ini bisa dihindari apabila para pemain punya persetujuan khusus dengan klub.
Zhang sendiri sejauh ini belum berhasil bernegosiasi dengan para pemain untuk mengurangi gaji mereka.
Gazzetta dello Sport mengutarakan bahwa para pemain diminta melepaskan dua bulan gaji mereka.
Namun, hal ini memicu ketidak senangan di antara para personel Nerazzurri yang berhasil memberikan gelar Liga Italia pertama klub sejak 2010.
Zhang menargetkan pengurangan 15 persen dari beban gaji mereka.
Presiden FIGC Gabriele Gravina sendiri telah mengutarakan bahwa pembayaran gaji merupakan isu hukum sipil.
"Sebuah kesalahan bagi siapapun yang berpikir saya bisa mengintervensi dalam perjanjian kedua partai ini," tuturnya kepada Sportmediaset.
"Saya mengerti bahwa ada tensi dan kita semua harus menggunakan akal sehat. Pandemi telah memberi dampak besar ke ekonomi olahraga dan kita tak boleh berpura-pura semua baik-baik saja."
Tak hanya perihal gaji, UEFA juga meminta semua pembayaran transfer pemain lunas dalam beberapa pekan ke depan.
Inter masih perlu membayar cicilan ke Manchester United untuk tranfer Romelu Lukaku dan Real Madrid untuk transfer Achraf Hakimi.
La Repubblica kini mengatakan, Inter Milan telah meminta bantuan dana dari bank investasi Goldman Sachs.
Mereka dibantu oleh pria bernama Greg Carey, seorang manajer yang berperan dalam akuisisi James Pallotta ke AS Roma dan pernah bekerjasama dengan eks presiden Erick Thohir perihal restrukturisasi utang Inter.
Rencana Inter, masih menurut Repubblica, adalah mencairkan 31,05 persen kepemilikan Lionrock Capital sebelum menunggu untuk menjual saham-saham tersebut lagi.
Kubu Inter percaya, nilai klub akan meningkat jauh dalam beberapa bulan ke depan sebagai hasil dari mereka menjuarai Liga Italia, bermain di Liga Champions, dan juga kembalinya fans ke stadion.
https://bola.kompas.com/read/2021/05/13/00200038/inter-diburu-waktu-bayar-rp-34-triliun-atau-ditendang-dari-serie-a-dan-ucl
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan