Agresivitas Gol Tak Berlaku di Piala Menpora, Persib Tak Ambil Pusing

SLEMAN, KOMPAS.com - Babak semifinal dan final Piala Menpora 2021 digelar dalam format berbeda. Dua fase tersebut berlangsung dengan format kandang-tandang.

Akan tetapi, berbeda dengan format pertandingan kandang-tandang pada umumnya, di Piala Menpora 2021, agresivitas gol tandang tak masuk hitungan untuk menentukan pemenang dalam pertandingan dengan akumulasi hasil akhir, atau bisa disebut agregat, berakhir dengan skor imbang.

Aturan tersebut tercantum dalam regulasi Piala Menpora 2021 Pasal 5 Ayat 4 Poin D, mengenai sistem turnamen.

Disebutkan bahwa apabila dua tim yang bertanding mencetak skor akhir yang sama setelah bermain dua pertandingan, tidak berlaku gol tandang. Jika hal itu terjadi, pertandingan semifinal kedua langsung dilanjutkan dengan adu penalti.

Pelatih Persib Robert Rene Alberts tidak terlalu ambil pusing dengan perbedaan aturan format pertandingan kandang-tandang di Piala Menpora 2021.

Menurut dia, Persib akan mengikuti setiap aturan yang sudah dibuat oleh pihak penyelenggara turnamen.

"Ya setiap gol adalah gol. Jika skornya 1-1 dan 2-2, atau 3-2 dan 1-2, kami akan memainkan adu penalti. Namun, itu adalah peraturan dari turnamen dan kami mengikuti mereka," kata Alberts di Sleman, Kamis (15/4/2021).

Dalam kiprahnya di semifinal Piala Menpora 2021, Persib akan berhadapan dengan PS Sleman. Laga leg pertama akan dimainkan di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jumat (16/4/2021).

Adapun pertandingan leg kedua bakal digelar di Stadion Manahan, Solo, Senin (19/4/2021).

Menghadapi babak semifinal, Persib memanggil delapan pemainnya ke Sleman. Sebelumnya, saat menghadapi babak perempat final, Persib hanya membawa 20 pemain ke Sleman.

Setelah memastikan lolos ke semifinal, delapan pemain yang sebelumnya ditinggal di Bandung dipanggil untuk menyusul tim yang sudah terlebih dahulu berada di Sleman.

Kendati demikian, Alberts belum bisa memberikan jaminan akan memainkan semua pemain dalam skuadnya saat ini di pertandingan semifinal.

Menurut dia, ada sejumlah aturan, salah satunya setiap tim hanya diperbolehkan mendaftarkan 21 pemain dalam daftar susunan pemain di pertandingan.

"Jadi, ini normal, seperti biasanya lagi dan kami melanjutkan untuk bisa menurunkan pemain sebanyak mungkin," ucap Alberts.

"Selain tentu ada hasrat dari pemain untuk terus bermain di empat laga ke depan, bukan hanya tiga laga. Jadi, kami harus lebih selektif dalam memilih pemain," kata dia.