Proyeksi Gaji Haaland di Liga Inggris, Rp 2,8 Miliar Per Hari!

KOMPAS.com - Proyeksi pendapatan Erling Braut Haaland jika ia pindah ke Premier League, seperti diperkirakan, menunjukkan angka-angka luar biasa. Penyerang Borussia Dortmund, Erling Haaland, dilaporkan bisa menerima bayaran hingga 142.000 ribu pound atau 2,8 miliar rupiah per hari di Inggris.

Angka tersebut dilaporkan oleh The Athletic, yang menyebut bahwa Haaland bisa menerima gaji bersih hingga 1 juta pound atau 20 miliar rupiah per pekan.

Remunerasi tersebut jauh lebih tinggi dari bayaran gelandang andalan Manchester City dan potensi rekan bermainnya musim depan, Kevin De Bruyne, usai ia menandatangani kontrak terbaru pada awal April 2021.

De Bruyne dilaporkan menerima bayaran sekitar 200.000 pound per pekan yang bisa mencapai 300.000 pound lebih jika ditambahkan bonus.

Sang gelandang sendiri dilaporkan menerima bayaran dalam mata uang euro sejak 2018 setelah jatuhnya pound Inggris akibat Brexit.

Sementara, TalkSport melaporkan penerima gaji terbesar di Premier League adalah kiper Manchester United David de Gea dan penyerang Arsenal Pierre-Emerick Aubameyang.

Keduanya sama-sama dilaporkan menerima 375.000 pound per pekan.

Jelas, potensi gaji Haaland bakal jauh lebih tinggi dari penerimaan pemain-pemain lain di Liga Inggris.

Bukan hanya membayar gaji sang pemain, klub pembeli Haaland harus mengeluarkan hingga 150 juta euro apabila ingin mendatangkannya pada musim panas ini.

Angka itu akan menurun jadi 75 euro saat klausul pelepasan minimumnya aktif pada musim depan.

Klub pembeli juga harus menyisihkan jumlah cukup besar untuk super agen Mino Raiola yang menjadi perwakilan sang pemain dan ayah sang pemain, Alf Inge.

Seperti dilaporkan Marca, Raiola dan Alf Inge meminta hingga 20 juta euro masing-masing demi memuluskan transfer sang bomber.

Jika semua pengeluaran itu ditambah, The Athletic mencatat bahwa klub pembeli akan berkomitmen mengeluarkan hingga 400 juta pound atau 8 triliun rupiah untuk mengontrak Haaland selama lima tahun.

Jumlah itu jauh lebih besar dari harga jual klub Premier League, Newcastle United, yang ditaksir berada di angka 300-350 juta pound.

Alhasil, kehadiran Haaland hanya akan menguntungkan apabila ia bisa mengantar klub pembelinya ke gelar Liga Champions.

"Perbedaan antara keluar dari fase grup Liga Champions dan menjadi juara adalah sekitar 50 juta pound per musim plus uang hadiah tambahan," tutur Kieran Maguire, pakar keuangan sepak bola.

"Baru kemudian uang bonus sponsor dan penjualan tiket masuk."

"Jika Haaland bergabung dan membawa timnya juara Liga Champions satu atau dua kali, barulah secara finansial investasi klub tersebut menguntungkan," lanjutnya.

Dan Haddad, kepala strategi komersial di Octagon, suatu agensi hiburan, olahraga, dan musik, mengatakan hal serupa.

Kedatangan Haaland hanya bisa menguntungkan suatu klub apabila ia bisa memberikan trofi bagi tim barunya.

Menurutnya, pemain berusia 20 tahun itu belum di level seperti Cristiano Ronaldo.

CR7 menjadi bintang instan karena status sebagai ikon global saat Juventus mendatangkannya pada 2018.

"Kita bisa melihat dampak langsung dengan Juventus dan Ronaldo. Merek-merek yang mungkin tak memilih berpartner dengan Juventus atau ke Serie sebelum ini berubah pikiran," ujarnya.

"Suatu brand mungkin berbicara ke tiga atau empat klub dan kehadiran Ronaldo di Juventus membuat mereka memilih Bianconeri."

"Hal serupa juga berlaku bersama Messi di Barcelona."

"Saya percaya Haaland belum mencapai level tersebut. Saya tak bisa melihat suatu merek memilih Man City hanya karena Haaland id sana," tuturnya.

"Saya lihat Haaland belum di level tersebut."

Sementara, penjualan jersey juga masih jauh dari menutupi pengeluaran klub untuk Haaland.

Struktur perjanjian klub dengan penyedia aparel membuat setiap klub kurang lebih mendapatkan sekitar 5 pound (100 ribu rupiah) untuk setiap jersey yang terjual.

Artinya, Man City perlu menjual hingga 200.000 jersey hanya untuk menutup gaji Haaland per pekan.