Persija Tembus Semifinal, Riko Simanjuntak Disiapkan untuk Menggertak

Gol semata wayang Macan Kemayoran dicetak oleh Marko Simic yang menyambar umpan dari Riko Simanjuntak.

Pelatih Persija Jakarta, Sudirman, mengakui kemenangan tersebut melegakan karena Barito Putera memberikan perlawanan yang benar-benar sengit.

"Ini pertandingan yang tidak mudah. Kami berjuang dari awal pertandingan sampai akhir," ucap Sudirman.

"Barito Putera juga tim yang bagus. Mereka punya pemain-pemain yang cepat, tetapi alhamdulillah pemain-pemain saya bisa merespons positif kecepatan mereka," katanya.

"Ya alhamdulillah kami bisa lolos ke semifinal," tuturnya.

Macan Kemayoran sempat kesulitan meladeni permainan tim asuhan Djadjang Nurdjaman yang sangat ulet.

Pada sepanjang laga, Rizky Pora dan kawan-kawan tidak hanya menerapkan pertahanan yang rapi, tetapi juga memeragakan tusukan-tusukan tajam.

Namun, masuknya Riko Simanjuntak pada babak kedua mengubah situasi.

Pergerakan gesitnya di sektor kanan mampu "menggertak" rapatnya pertahanan Laskar Antasari.

Benteng kuat Barito Putera akhirnya jebol pada menit ke-60 setelah penetrasinya dari lebar lapangan sukses mengirimkan umpan matang di muka gawang M Riyandi.

Marko Simic yang mendapatkan muntahan bola pun tinggal mendorong bola untuk mengubah skor pertandingan.

Atas penampilan apiknya tersebut, Riko Simanjuntak layak diganjar gelar Man of The Match pada laga tersebut.

Sudirman pun mengakui sejak awal Riko Simanjuntak adalah kartu AS Persija Jakarta untuk memenangi duel penentuan ini.

Hanya, dia sengaja menyimpan Riko pada babak pertama sebagai bagian taktik.

“Ya memang Riko adalah pemain kunci kami, tetapi kami menyadari, Riko pun juga sadar bahwa dia akan lebih bagus jika main pada babak kedua," tuturnya.

Selain itu, pelatih 53 tahun tersebut juga mengakui keputusan untuk menurunkan Alfriyanto Nico juga menjadi taktik untuk memaksimalkan potensi Riko Simanjuntak.

Pemain berusia 18 tahun tersebut diberikan tugas merusak fokus sektor kiri pertahanan Barito Putera sehingga ketika Riko masuk bisa lebih leluasa mengeksploitasi celah yang ada.

"Alfriyanto Nico (18) adalah salah satu pemain muda kami. Dia punya energi dan stamina yang bagus, jadi kami pasang Nico dulu di situ untuk menguras lini belakang Barito Putera sehingga ketika Riko masuk permainannya bisa lebih fresh, itu intinya," katanya.