Tinjau Pelaksanaan Prokes Piala Menpora, Menko PMK Beri Sinyal Izin Dari Pemerintah

Didampingi Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto, Muhadjir mengapresiasi penerapan protokol kesehatan yang dilaksanakan oleh panitia pelaksana pertandingan.

Dia menyebut sepak bola Indonesia sudah lama hibernasi. Piala Menpora 2021, lanjur dia, akan menjadi titik balik bagi persepakbolaan Tanah Air.

“Saya memang sepakat dengan Pak Menpora karena untuk memberikan motivasi agar persepakbolaan kita kembali bergeliat. Karena sudah lama mengalami hibernasi, kemudian yang penting adalah bagaimana supaya persepakbolaan nasional kita segera menemukan bentuk aktivitasnya pada musim pandemi yang abnormal ini,” tutur Muhadjir Effendi.

Muhadjir Effendi juga memberi sinyal bahwa pemerintah akan memberi izin untuk Liga 1 2021 mendatang.

Menurutnya kompetisi sepak bola harus kembali berjalan agar pembinaan pemain muda dapat berjalan dengan baik.

Lebih lanjut dia juga mengatakan pemerintah akan menjajaki kemungkinan diperbolehkannya pertandingan mendatang dihadiri penonton.

Namun kehadiran penonton itu masih sebatas wacana yang terus dimatangkan prosedur teknis pelaksanaannya terutam masalah penerapan protokol kesehatan bagi penonton.

“Jadi sekarang ini memang masih mencari bentuk termasuk kita jajaki kemungkinan mulai ada penonton. Dalam waktu dekat akan kita evaluasi pelaksanaan ini karena bagaimanapun sepak bola targetnya adalah penonton,” imbuhnya.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga memberi pujian terhadap pelaksanaan Piala Menpora 2021. Menurutnya event seperti Piala Menpora 2021 sangat penting bagi pencarian bakat-bakat unggul masyarakat Indonesia dicabang olahraga sepak bola.

Pembinaan pemain harus didukung dengan adanya kompetisi berkelanjutan sebagai ajang untuk mematangkan pemain.

“Secara umum sangat bagus ini diberbagai event yang digelar dibeberapa tempat. Dan kita memang pantau kemudian ini bisa menjadi dasar untuk dasar pertimbangan melaksanakan event selanjutnya,” tutur Muhadjir.

“Karena event olahraga khususnya sepak bola tanpa didukung frekuensi pertandingan yang cukup banyak, tidak mungkin kita bisa melacak dan melakukan talent scouting pemain-pemain berbakat seperti itu,” pungkasnya.