Alasan Nurhidayat Pulang Kampung ke PSM Makassar

MAKASSAR, KOMPAS.com - Mantan pemain Bhayangkara Solo FC, Nurhidayat Haji Haris, akhirnya menyibak teka-teki pemilihan pelabuhan barunya.

Sempat diisukan bergabung dengan klub luar negeri, pemain Timnas U23 tersebut mengonfirmasi bergabung dengan PSM Makassar.

Menurut pemain bertahan tersebut, awal mula dia memutuskan hijrah ke PSM Makassar karena kontraknya bersama The Guardian tidak diperpanjang.

“Kontrak saya sendiri juga sudah selesai di Bhayangkara. Kemarin saya juga sempat ngobrol dengan manajer, Pak Sumarji,” kata pemain berusia 21 tahun tersebut dalam rekaman audio kepada KOMPAS.com, Jumat (12/3/2020).

"Masalah perpanjangan kontrak saya serahkan semuanya ke pihak sana, ternyata tidak diperpanjang."

“Jadi, saya berterimakasih atas 4 musim terakhir,” imbuh pemain kelahiran 5 April 1999 ini.

Nurhidayat mengakui ajakan dari PSM Makassar datang melalui seniornya Rizky Pellu yang kebetulan ikut menjalani pemusatan latihan di Timnas U23.

Komunikasi tersebut kemudian diteruskan kepada CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin.

“Saya kan kemarin di tim nasional satu kamar dengan Rizky Pellu. Saya berdiskusi dan disarankan untuk kembali ke PSM,” ujar pemain kelahiran 5 April 1999.

“Dari situ saya dinasihati, saya langsung chat Pak Bos Appi, lalu kami bertemu langsung di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta,” katanya.

Sementara itu, Nurhidayat juga punya motivasi lain untuk kembali ke PSM Makassar.

Sebagai putra daerah, dia ingin mengangkat kembali Juku Eja yang sedang dalam posisi sulit.

Apalagi, dia merasa sudah terlalu lama merantau dan sekarang saat tepat untuk kembali ke tim kota kelahiran.

“Saya melihat berita di sosial media (PSM sedang kesulitan) jadi seperti tidak tega, jadi saya ingin memperkuat PSM. Saya juga sudah empat tahun merantau jadi kangen dengan orang tua. Saya mau dekat kembali,” tegasnya.

“Jadi saya ingin memperkuat PSM dan kembali memperbaiki nama PSM,” pungkasnya