Tidak diketahui apakah Arteta juga mendapatkan ancaman karena ia enggan membahasnya.
Namun, Arteta secara jelas mengatakan bahwa keluarganya telah menjadi korban.
Manajer asal Spanyol pun meminta bantuan Arsenal untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
"Saya lebih suka untuk tidak membicarakannya, tetapi saya pikir kita semua terpapar hal itu di industri sepak bola," ujar Arteta dikutip The Guardian, Jumat (12/2/2021).
"Itulah mengapa saya memilih untuk tidak membacanya karena akan mempengaruhi saya lebih banyak apabila seseorang ingin menyentuh keluarga saya."
"Hal tersebut telah terjadi, klub telah sadar dan kami mencoba melakukan sesuatu."
Bukan kali ini saja pesan tak bertanggung jawab menghampiri pelatih kepala klub di Liga Inggris. Sebelumnya, manajer Newcastle, Steve Bruce, juga terkena hal sama.
Bahkan, Steve Bruce menuturkan ia sampai mendapat ancaman pembunuhan lewat media sosial.
Hal serupa juga terjadi kepada wasit Mike Dean yang mendapat kasus sama karena beberapa keputusannya yang kontroversial.
Alhasil, ia mundur sementara dari tugasnya pada Premier League pekan ini.
Mikel Arteta memandang bahwa penuturan ancaman muncul ketika tim yang oknum tersebut dukung mendapat hasil yang buruk.
"Saya bukan satu-satunya orang yang menderita hal-hal seperti ini," tuturnya menambahkan.
"Saat Anda menang, semuanya indah, luar biasa, dan Anda adalah pelatih terbaik. Akan tetapi, ketika kalah, semua benar-benar sebaliknya."
"Tidak menyenangkan jika mereka menyerang pribadi, walau saya bisa menerimanya. Namun, ketika keluarga terlibat, maka itu akan menjadi cerita berbeda," ungkapnya.
"Lakukan dengan cara terhormat. Anda tidak perlu menyerang atau mencoba menyakiti siapa pun."
"Berikan saja pendapat Anda dengan niat terbaik dan jika kritik itu membangun, saya pikir semua orang dapat menerima masukan."
Berangkat dari kasus ini, Mikel Arteta berharap pihak pengelola media sosial dapat bertindak sigap untuk membasmi akun-akun yang meresahkan tersebut.
https://bola.kompas.com/read/2021/02/12/20400018/ancaman-di-medsos-merebak-keluarga-mikel-arteta-jadi-korban