Rekor Pelatih Bayern Muenchen: 1 Trofi Tiap 11 Laga, Piala Lebih Banyak dari Gol Hazard!

Bayern Muenchen asuhan Hansi Flick berhasil mengamankan titel juara Piala Dunia Klub 2020 usai menekuk utusan Meksiko, Tigres UANL, dengan skor 1-0 di partai final, Jumat (12/2/2021) dini hari WIB.

Gelar Piala Dunia Klub 2020 merupakan titel keenam yang sukses diamankan Bayern Muenchen sejak Hansi Flick menukangi tim pada November 2019.

Dalam 68 laga bersama Flick, Bayern Muenchen meraih trofi juara Bundesliga, DFB Pokal, Liga Champions, Piala Super Jerman, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Klub.

Rata-rata, Flick mengangkat piala setiap 11,3 laga!

Rapor Flick terlihat mentereng via raihan 58 kemenangan, 5 seri, serta hanya 5 kekalahan sejak menggantikan Niko Kovac di pos peracik strategi Bayern Muenchen.

Terasa mencengangkan melihat jumlah trofi Flick lebih banyak daripada kekalahan yang ia rasakan.

Bahkan, sejak 2019 penikmat sepak bola lebih sering melihat sang pelatih 55 tahun itu mengangkat trofi juara ketimbang menyaksikan Eden Hazard bikin gol.

Sebagai informasi, sejak direkrut Real Madrid pada 2019, Eden Hazard baru mengemas 4 gol.

“Sejak awal, Flick menciptakan atmosfer yang sangat bagus dalam tim dan memberi kami begitu banyak kepercayaan diri. Kami merasa tak terkalahkan,” kata pemain serbabisa Bayern Muenchen, Joshua Kimmich.

Selain racikan taktik yang tokcer, kemampuan Flick memenangkan hati para pemain senior juga menjadi kunci utama kesuksesannya bersama Bayern Muenchen.

Seperti kata Kimmich, keberadaan Flick memunculkan aura positif di ruang ganti klub berjulukan FC Hollywood tersebut.

Flick tak menyebut diri sebagai “Mister” seperti kebanyakan pelatih Bayern Muenchen sebelumnya.

Pemain boleh memanggilnya dengan sebutan “Hansi” saja.

Hal itu menunjukkan bahwa Flick tak membangun tembok tebal dengan para pemainnya.

Tak heran jika akhirnya Flick mampu menyamai torehan Pep Guardiola bareng Barcelona pada 2009 dengan raihan enam gelar dalam setahun.

Cuma, pencapaian Flick boleh dibilang lebih hebat karena ia tak menukangi Bayern Muenchen sejak awal musim, sebuah kemewahan yang dimiliki Guardiola pada 2008-2009.