KOMPAS.com - Manchester City menghancurkan juara bertahan Liga Inggris, Liverpool, 4-1 di Stadion Anfield pada Minggu (7/2/2021) malam WIB.
Laga pekan ke-23 Premier League tersebut berakhir dengan skor 4-1 untuk Manchester CIty.
Pertandingan sempat diwarnai insiden gagal penalti oleh Ilkay Guendogan sebelum pemain sama membuka skor laga Liga Inggris tersebut.
Mo Salah sempat membalas untuk Liverpool dari titik putih, mencetak gol pertama The Reds di Anfield sejak pergantian tahun.
Kiper Alisson Becker lalu membuat dua blunder raksasa yang berimbas langsung ke gol-gol Man City yang dicetak oleh Guendogan lagi dan Raheem Sterling.
Phil Foden menutup skor dengan tembakan kaki kiri derasnya dari sayap kanan penyerangan.
Ini merupakan kali pertama Liverpool kalah dalam tiga laga Liga Inggris secara beruntun di Stadion Anfield sejak 1963-1964.
Berikut adalah lima hal menarik dari partai Liga Inggris tersebut.
1. Keputusan Jitu Pep Mainkan Phil Foden Sebagai "False 9"
Pemilihan ini terbukti jitu karena Foden menjadi bintang lapangan bagi The Citizens.
Pemain yang dijuluki "Andres Iniesta dari Stockport" tersebut terlibat aktif dalam proses terjadinya gol pertama City yang dicetak Ilkay Guendogan.
Bermula dari Raheem Sterling yang berlari menyusuri sayap kiri penyerang City, bola diteruskan ke Foden di dalam kotak penalti The Reds.
Foden melepas tembakan datar keras yang masih diblok kiper Alisson tetapi bola muntah disambar masuk Guendogan.
Foden juga membuat assist ke gol kedua Guendogan setelah ia melewati kapten Liverpool Jordan Henderson dengan mudah di kotak penalti.
Pemain berusia 20t ahun ini menutup penampilan spesialnya dengan tembakan kaki kiri keras dari sisi kanan penyerangan yang tak bisa dihentikan kiper Alisson.
"Ia memberi dua assist dan satu gol. Ia pengubah permainan dan bisa memengaruhi laga seorang diri," tutur eks gelandang Liverpool, Danny Murphy, di studio MolaTV yang memberinya penghargaan Pemain Terbaik Laga MolaTV seusai laga.
2. Kutukan Manchester City dan Penalti
Ilkay Guendogan yang kini menjadi salah satu pemain paling subur di Liga Inggris gagal total dengan tembakan penaltinya.
Tak tanggung-tanggung, tendangannya mengangkasa ke atas mistar Alisson dan mendarat di tribune The Kop.
Sejak awal musim lalu, Man City gagal menuntaskan 9 dari 17 penalti yang mereka dapatkan dengan rataan konversi hanya 52,94 persen.
City juga gagal menuntaskan tiga dari empat penalti terakhir lawan Liverpool di Premier League.
Tak hanya itu, empat dari enam penalti terakhir yang meleset total dari sasaran dilakukan oleh para pemain City dengan tiga di antaranya datang kontra Liverpool: Riyad Mahrez (2018), Kevin de Bruyne (2020), dan Guendogan sekarang.
3. Liverpool Sudahi Absen Gol di Anfield
The Reds berhasil menemukan ruang tembak setidaknya dua kali setelah mereka meningkatkan tempo pertandingan pada babak pertama.
Ederson harus melakukan beberapa penyelamatan bagus terutama dari tembakan Roberto Firmino.
Terobosan pun datang pada babak kedua. Liverpool menjadi tim pertama yang membobol gawang Ederson sejak pekan kesembilan Liga Inggris.
Mo Salah memenangkan penalti setelah bajunya ditarik Ruben Dias di kotak terlarang. Ia lalu maju sendiri untuk menuntaskan peluang dari titk putih.
Ini adalah gol pertama Liverpool di Anfield dalam 410 menit permainan terakhir.
4. Parade Blunder Alisson
Pertama, ia memberikan bola langsung kepada Phil Foden setelah mendapat back pass dari Fabinho.
Foden melakukan terobosan dan melewati beberapa pemain Liverpool sebelum melepas bola matang ke Guendogan di depan gawang.
Alisson membuat blunder lebih parah untuk gol ketiga City.
Ia melakukan dua kesalahan operan dalam waktu hanya beberapa detik dengan blunder yang kedua berbuah fatal.
Di bawah tekanan Raheem Sterling, Alisson mengoper bola langsung ke Bernardo Silva di pinggir kiri kotak penalti Liverpool.
Silva pun menggiring bola ke dalam kotak penalti, mencungkil si kulit bundar ke atas kepala Alisson sebelumdisambar oleh Raheem Sterling di garis gawang.
"Kepalanya pasti campur aduk sekarang, ia bukan manusia jika tidak," tutur komentator laga Peter Drury.
Alisson pun bisa diperdebatkan dapat berbuat lebih untuk gol Phil Foden.
Tembakan Foden keras tetapi mengarah langsung ke badan sang kiper jika ia lebih tegak.
Alisson tampak terlalu mengantisipasi tembakan mendatar sehingga kuda-kudanya sangat rendah.
"Ada peran Alisson di gol ini," ujar co-commentator, Jim Beglin, soal gol Foden.
5. Raheem Sterling Menggelora di Anfield
Mencetak gol dalam laga ini, Sterling menjadi pemain ketiga yang menyentuh tiga digit gol di bawah asuhan Guardiola setelah Lionel Messi (211) dan Sergio Aguero (120).
Namun, permainannya lebih dari gol tersebut. Sterling beberapa kali mengobrak-abrik sisi kanan pertahanan Liverpool.
Komentator laga Peter Drury dan Jim Beglin bahkan sempat membahas kalau Sterling bisa leluasa mengekspresikan diri seperti ini karena Stadion Anfield yang kosong.
"Biasanya, dia pasti akan menerima cemoohan dari para suporter tuan rumah," tutur Drury.
"Sterling terlihat sangat menikmati stadion yang kosong ini."
Raheem Sterling pun menggelora dengan melakukan sembilan percobaan dribel, tiga kali lebih banyak dari pemain berikut di daftar tersebut, Bernardo Silva.
Ia juga empat kali sukses melakukan dribel, terbanyak dari semua pemain lain di lapangan.
https://bola.kompas.com/read/2021/02/08/02073918/5-hal-menarik-dari-liverpool-vs-man-city-sterling-di-taman-bermain