Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

12 Pelatih Chelsea di Era Abramovich, Apa Kabar Mereka Sekarang?

Pria kaya raya asal Rusia itu membeli Chelsea dengan biaya senilai 140 juta pounds atau sekitar Rp 2,6 triliun.

Sejak kekaisaran Abramovich di mulai, tim asal London itu menjadi salah satu klub yang bergelimang gelar dengan total 18 trofi, satu di antaranya Liga Champions.

Maklum, karena di era Abramovich Chelsea begitu gemar membeli pemain-pemain kelas wahid.

Kunci kesuksesan terbesar The Blues adalah deretan pelatih top yang datang ke Stamford Bridge untuk menjadi juru taktik para pemain bintangnya.

Sayangnya, tak semua pelatih yang datang menuai kesuksesan atau tidak dapat mempertahankan konsistensi, sehingga kursi kepelatihan Chelsea kerap berganti-ganti.

Tercatat, selama era Abramovich terdapat 12 manajer yang menangani Chelsea di mana satu di antaranya yakni Frank Lampard masih aktif melatih.

Sementara itu, beberapa dari mereka menghilang dan ada pula yang menuai kesuksesan di klub barunya.

Melansir dari FourFourTwo, berikut kabar terbaru dari deretan pelatih Chelsea sejak era Roman Abramovich.

1. Claudio Ranieri

Masa jabatan: September 2003 - Mei 2004
Gelar: n/a
Rasio menang: 61 persen

Juru taktik asal Italia itu menjadi pelatih pertama yang menukangi Chelesea di era Abramovich. Namun, periodenya sangat singkat dengan hanya berada di Stamford Bridge kurang dari semusim.

Ranieri ditunjuk sebagai pelatih Chelsea, September 2003, tetapi dipecat pada akhir musim meski saat itu ia membawa The Blues ke posisi kedua di Liga Inggris dan semifinal di Liga Champions.

Setelah pemecatannya, Ranieri malang-melintang di klub-klub Eropa di mana kesuksesannya mencuat ketika sukses membawa Leicester City juara Liga Inggris pada 2015.
Sementara itu, saat ini ia tengah menangani Sampdoria di Serie A.

2. Jose Mourinho

Masa jabatan: Juni 2004 - September 2007/ Juni 2013 - Desember 2015
Gelar: 3 Liga Inggris, Piala FA, 2 Piala Liga
Rasio menang: 67 persen/ 59 persen

Jose Mourinho memiliki dua periode kepelatihan di Chelsea. Pada periode pertama ia mengakhiri penantian Chelsea selama 50 tahun dengan meraih gelar Liga Inggris 2004-2005.

Namun, dua tahun selanjutnya ia dipecat secara mengejutkan akibat perselisihan besar dengan petinggi klub. Pelatih berjuluk The Special One itu pun kemudian hengkang ke Inter Milan dan Real Madrid dengan memenangkan berbagai gelar prestisius.

Pada 2013, Mourinho kembali ke London Barat dan kembali membawa The Blues mengklaim gelar Liga Inggris dan Piala Liga. Terkhusus untuk gelar Premier League, torehan itu menjadi yang ketiga bagi Mou di Chelsea.

Namun, sekali lagi api perselisihan membuatnya harus angkat kaki dari Stamford Bridge diiringi performa minor Chelsea pada pertengahan musim 2015-2016.

Setelahnya, sang juru taktik asal Portugal itu melatih Manchester United di mana ia memenangkan Piala Liga plus Liga Europa pada 2017. Kemudian, saat ini Mou tengah melatih tim asal London lainnya yakni Tottenham Hotspur.

3. Avram Grant

Masa jabatan: September 2007 - Mei 2008
Gelar: n/a
Rasio menang: 67 persen

Avram Grant menjadi bos Liga Inggris asal Israel pertama ketika mengambil alih jabatan pelatih Chelsea dari Jose Mourinho yang dipecat pada September 2007.

Ia dapat meneruskan performa apik Chelsea meski hanya finis sebagai runner-up di Liga Inggris dan Liga Champions. Namun, pada akhir musim ia diberhentikan lantaran pencapaiannya tak memuaskan Roman Abramovich.

Grant kemudian melanjutkan kiprahnya di klub Eropa dengan melatih Portsmouth, West Ham, dan Partizan Belgrade. Saat ini ia sedang menjabat sebagai caretaker klub papan atas India NorthEast United.

4. Luiz Felipe Scolari

Masa jabatan: Juli 2008 - Februari 2009
Gelar: n/a
Rasio menang: 56 persen

"Big Phil" Scolari menjadi satu-satunya manajer pemenang Piala Dunia yang melatih di Liga Inggris setelah ia tiba di London barat pada 2008.

Namun, awal musim yang buruk membuatnya dipecat pada Februari 2009. Setelah meninggalkan Chelsea, Scolari tercatat telah mengelola berbagai klub di seluruh dunia, termasuk di Uzbekistan, Cina dan Brasil.

Ia juga sempat kembali ke tim nasional Brasil pada 2012 dan sekarang tengah melatih klub Serie B Brasil, Cruzeiro.

5. Guus Hiddink (caretaker alias pelatih sementara)

Seperti halnya Jose Mourinho, Guus Hiddink juga merupakan manajer Chelsea yang memiliki dua periode kepelatihan. Masa jabatan perdananya saat ia menggantikan Luiz Felipe Scolari untuk 22 pertandingan terakhir musim 2008/09.

Dia hanya kalah sekali sebagai bos The Blues di Premier League, dan membawa Frank Lamaprd cs pada saat itu ke posisi ketiga pada akhir musim.

Pada musim yang sama Hiddink berhasil mempersembahkan gelar Piala FA ketika Chelsea membekuk Everton di final.

Pelatih asal Belanda itu kemudian menjadi caretaker Chelsea lagi pada Desember 2015 menggantikan Jose Mourinho. Dia membuat dampak positif, dengan memimpin The Blues dari urutan 16 klasemen ke peringkat 10 pada akhir musim.

Dia pergi pada akhir musim, dan sejak itu menikmati masa kepemimpinannya di tim nasional China U21 dan U23. Lalu saat ini melatih timnas senior Curacao.

6. Carlo Ancelotti

Masa jabatan: Juni 2009 - Mei 2011
Gelar: Liga Inggris, FA Cup
Rasio menang: 61 persen

Pelatih asal Italia itu berhasil memberikan gelar Liga Inggris dan Piala FA pada musim perdananya di Chelsea.

Sayang, Ancelotti tak mampu mendulang kesuksesan yang sama pada musim kedua sehingga berakhir dengan pemecatan.

Setelah menyudahi karier di Inggris, ia kemudian melatih tim-tim top Eropa lainnya seperti Paris Saint-Germain, Real Madrid, Bayern Muenchen, hingga Napoli.

Tercatat, ia telah memenangkan berbagai gelar prestisius di antaranya Liga Champions. Saat ini, pelatih yang dijulukki Don Carlo itu kembali ke Liga Inggris dengan menukangi Everton.

7. Andre Villas-Boas

Masa jabatan: Juni 2011 - Maret 2012
Gelar: n/a
Rasio menang: 48 persen

Disebut-sebut sebagai The Next Mourinho dengan menuai kesuksesan di Porto sebelum melatih Chelsea. Namun, AVB malah mejadi pelatih terburuk The Blues di era Abramovich usai hanya meraih 19 kali menang dari 40 laga.

Alhasil, pelatih asal Portugal dipecat pada pertengahan musim 2011-2012. Setelah pergi dari Chelsea, ia sempat melatih Tottenham Hotspur sebelum eksis dengan Zenit St. Petersburg pada 2014-2016.

Villas-Boas kemudian menghabiskan satu tahun dengan klub Liga Super China Shanghai SIPG sebelum menjadi manajer Marseille pada Mei 2019.

8. Roberto Di Matteo

Masa jabatan: Maret 2012 - November 2012
Gelar: Liga Champions, Piala FA
Rasio menang: 57 persen

Mantan gelandang The Blues, Di Matteo, dipromosikan dari asisten menjadi caretaker setelah pemecatan Andre Villas-Boas pada tahun 2012.

Dengan polesan tangannya, Chelsea yang pada musim tersebut diprediksi akan menuai kegagalan justru menjadi klub tersukses di Eropa.

Selain meraih kejayaan di Piala FA, ia juga sukses membawa Chelsea menjadi raja Eropa dengan memenangkan gelar Liga Champions usai mengalahkan Bayern Muenchen di final.

Sayangnya, Di Matteo dipecat empat bulan kemudian setelah awal yang mengecewakan pada musim berikutnya.

Setelah hengkang dari Chelsea, ia melanjutkan karier kepelatihan di Bundesliga bersama Schalke dan sempat menukangi Aston Villa di Championship.

Klub terakhir yang ditukanginya adalah Midlands pada Oktober 2016. Ia memegang jabatan selama tiga bulan dan sejak saat itu tak pernah melatih lagi.

9. Rafael Benitez (caretaker)

Masa jabatan: November 2012 - Mei 2013
Gelar: Liga Europa
Rasio menang: 58 persen

Meski sempat mendapatkan sambutan kurang hangat dari publik Stamford Bridge karena merupakan mantan Liverpool, Rafael Benitez berhasil menyelamatkan musim Chelsea pada 2013 usai menggantikan Di Matteo.

Benitez juga sukses mempersembahkan gelar Liga Europa untuk Chelsea. Meski demikian, juru taktik asal Spanyol itu tak dipermanenkan sebagai manajer Chelsea dan hengkang ke Napoli pada akhir musim.

Selain Napoli, ia juga pernah melatih Real Madrid dan sempat kembali ke Inggris dengan menjadi manajer Newcastle United.

Pada 2019 ia pergi ke Liga Super China untuk menukangi Dalian dan masih berlangsung hingga kini.

10. Antonio Conte

Masa jabatan: Juli 2016 - Juli 2018
Gelar: Liga Inggris, Piala FA
Rasio menang: 65 persen

Setelah Italia tersingkir di tangan Jerman di perempat final Euro 2016, pelatih Gli Azzurri, Antonio Conte, bergabung dengan Chelsea dengan kontrak tiga tahun.

Sempat mengawali musim dengan kurang impresif, Conte sukses memperbaiki taktiknya yang berujung pada rekor 13 kali menang beruntun antara September 2016 dan Januari 2017.

Gebarakan tersebut pun membantu The Blues dalam menyabet gelar juara Premier League pada akhir musim. Conte juga berhasil mempersembahkan Piala FA untuk Chelsea pada 2017-2018.

Sayangnya, pada musim tersebut Eden Hazard dkk hanya finis di tempat kelima yang membuat Conte dipecat.

Pada 2019, Antonio Conte menjabat sebagai manajer Inter Milan. Ia sukses membawa Nerazzurri bangkit dengan membawa Inter menjadi runner-up Serie A dan Liga Europa musim lalu.

11. Maurizio Sarri

Masa jabatan: Juli 2018 - Juli 2019
Gelar: Liga Europa
Rasio menang: 62 persen

Kedatangan Maurizio Sarri ke Chelsea sempat membuat penggemar penasaran dengan pelatih yang terkenal dengan taktik penguasaan bola dominan itu.

Namun, nyatanya taktik Sarri tak begitu berjalan baik sehingga Chelsea belum mampu kembali juara Liga Inggris.

Meski Chelsea finis di empat besar Premier League dan ia sukses mempersembahkan gelar Liga Europa, hal itu tak cukup untuk membawanya bertahan di Stamford Bridge.

Alhasil, pelatih asal Italia itu pun berpisah dengan The Blues. Pada musim 2019-2020, Sarri kembali ke Italia untuk menukangi Juventus.

Ia sukses memberikan gelar Serie A, tetapi dipecat pada akhir musim dipecat karena tak mampu berbicara banyak di Liga Champions, dan sekarang ia berstatus tanpa klub.

12. Frank Lampard

Masa jabatan: Juli 2019 - sekarang
Judul: n/a
Rasio menang: 52 persen

Legenda Chelsea, Frank Lampard, diberikan pekerjaan manajerial impiannya pada Juli 2019. Meski terkena embargo transfer, Lampard sukses membawa Chelsea finis di empat besar pada musim pertamanya.

Pada musim ini hukuman Chelsea telah berakhir dan ia dapat mendatangkan pemain incarannya. Tercatat, Super Frank, julukkan Lampard, telah menghabiskan 220 juta pounds atau sekitar Rp 220 triliun untuk enam pemain.

Adapun pemain-pemain yang didaratkan ke Stamford Bridge musim ini adalah Kai Havertz, Timo Werner, Thiago Silva, Edouard Mendy, Hakim Ziyech, dan Ben Chilwell.

Sayangnya, performa Chelsea justru menurun dibanding musim lalu meski telah mendatankan deretan pemain bintang.

Hingga pekan ke-17 ini, The Blues baru menduduki peringkat kesembilan dengan torehan 26 poin. Karena performa impresif Chelsea, dewasa kini kursi kepelatihan Chelsea dikabarkan akan segera kembali berganti.

https://bola.kompas.com/read/2021/01/11/15000038/12-pelatih-chelsea-di-era-abramovich-apa-kabar-mereka-sekarang-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke