Kelemahan Baru Barcelona di Era Ronald Koeman

KOMPAS.com - Barcelona harus puas bermain imbang 2-2 dengan Valencia pada Minggu (20/12/2020) dini hari WIB.

Salah satu gol yang terjadi pada laga Liga Spanyol di Camp Nou itu datang dari kepala Mouctar Diakhaby.

Gol pembuka laga tersebut datang pada setengah jam pertandingan dan dari situasi sepak pojok.

Diakhaby berhasil lepas dari penjagaan man marker-nya, Antoine Griezmann, dan mempunyai kebebasan di kotak 6 yard untuk melepas tandukan paten ke gawang Marc-Andre Ter Stegen.

Gol tersebut mendapat sorotan khusus dari pelatih Ronald Koeman seusai laga.

"Anda harus tahu berapa banyak pemain tinggi yang kami harus jaga dengan pemain tinggi juga," ujarnya seperti dikutip dari Mundo Deportivo.

"Diakhaby bisa lompat sendirian. Anda harus bisa bertahan bola atas. Kami lebih kecil dan punya masalah dengan set piece."

Mundo Deportivo mencatat ini adalah kali ketiga dalam empat laga terakhir di mana Barcelona kebobolan dari sepak pojok.

Secara keseluruhan musim, Barcelona sudah kebobolan empat gol dari situasi sepak pojok dalam 13 pertandingan.

Fakta ini mengkhawatirkan karena jumlah tersebut sama dengan yang mereka derita selama tiga musim terakhir di Liga Spanyol.

Lebih mengkhawatirkan karena gol-gol dari sepak pojok tersebut membuat Barcelona kehilangan poin-poin krusial di LaLiga.

Tiga gol kebobolan Barcelona dari sepak pojok sebelum laga kontra Valencia:

Vs Sevilla (1-1 pada 5 Oktober)

Vs Cadiz (1-2 pada 6 Desember)

Oscar Mingueza menanduk bola ke gawangnya sendiri. Bek muda ini mengklaim dapat dorongan pada situasi sepak pojok yang berujung ke gol bunuh diri tersebut. Akan tetapi, wasit tak melihat hal sama.

Barcelona pun harus menelan kekalahan memalukan dari tim promosi tersebut.

Vs Real Sociedad (2-1 pada 17 Desember)

Dari suatu situasi sepak pojok, Real Sociedad berhasil mengolah bola ke Willian Jose yang tak terjaga di tiang jauh. Gol tersebut menjadi pembuka skor di laga yang masih bisa dimenangkan 2-1 oleh Blaugrana tersebut.