Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Petr Cech Nilai Aturan Penalti Sekarang Sulitkan Kiper

KOMPAS.com - Legenda Chelsea, Petr Cech, mengkritik aturan penalti sekarang yang menurutnya sangat menyulitkan seorang penjaga gawang.

Kritik itu disampaikan Cech dengan mengunggah foto kiper West Ham United, Lukasz Fabianski.

Lukasz Fabianski merupakan kiper tim Liga Inggris terakhir yang menjadi "korban" aturan penalti yang kian galak ditegakkan.

Aturan penalti yang dimaksud adalah setidaknya satu kaki seorang kiper harus menginjak garis gawang hingga bola ditendang.

Lukasz Fabianski terbukti melanggar aturan itu pada menit keempat laga Leeds United vs West Ham United, Sabtu (12/12/2020) dini hari WIB.

Dalam tayangan ulang, kedua kaki Fabianski terlihat berada di depan garis gawang West Ham saat gelandang Leeds United, Mateusz Klich, bersiap menendang penalti.

Alhasil, keberhasilan Fabianski menggagalkan tendangan Klich berakhir sia-sia.

Wasit memutuskan untuk mengulang penalti setelah menemukan pelanggaran Fabianski setelah berdiskusi dengan Video Assistant Referee (VAR).

Beruntung bagi Fabianski karena Tomas Soucek dan Angelo Ogbona berhasil mencetak gol untuk membuat West Ham menang tipis 2-1.

Seusai laga Leeds United vs West Ham United, Petr Cech langsung mengkritik aturan penalti yang merugikan Fabianski.

Petr Cech menilai peluang seorang kiper menggagalkan tendangan penalti saat ini sangat kecil bahkan bisa dikatakan mustahil.

Sebab, kiper tidak boleh menggerakkan kaki sebelum bola ditendang.

"Bagaimana seorang kiper bisa menutupi area seluas 72,32 meter kali 2,44 meter (ukuran gawang) tanpa gerakan kaki apapun?," kata Petr Cech.

"Di sisi lain, seorang algojo penalti dari jarak 10,9 meter bisa menendang dengan kecepatan rata-rata 70 meter per jam. Itu membuat bola bisa melewati garis gawang hanya dengan waktu 0,35 detik," ucap Petr Cech.

"Saya tidak paham dengan aturan itu. Mudah untuk mengkritik tanpa memberikan solusi. Jadi ini solusi dari saya," ujar Petr Cech.

"Bisakah wasit membuat garis dengan jarak empat kaki di depan garis gawang menggunakan spray? Bisakah penalti digagalkan (dengan asumsi posisi kiper di antara garis gawang dan garis buatan)?," tutur Petr Cech.

Kritik dari Petr Cech ini kemudian menimbulkan pro dan kontra.

Pelatih West Ham, David Moyes, secara tidak langsung menilai aturan penalti sekarang harus diubah.

"Saya pikir saya tidak akan senang sampai aturan itu diperbaiki. Anda mungkin harus membiarkan wasit membicarakannya," kata Moyes dikutip dari situs Daily Mail.

"Saya tidak ingin banyak berbicara soal itu. Mungkin ada pelatih lain yang punya suara lebih berpengaruh dan bisa membuat perbedaan daripada saya," tutur Moyes.

"Mungkin Anda juga harus lebih sering mendiskusikannya di luar pertandingan. Sebab, kita sekarang lebih sering membicarakan keputusan VAR daripada sepak bola," tutur Moyes menambahkan.

Di sisi lain, pihak yang kontra dengan kritik Cech menilai aturan penalti sekarang sudah benar dan tidak perlu diubah.

Sebab, penalti adalah hukuman yang harus menyulitkan tim pembuat pelanggaran.

Alhasil, pihak yang kontra dengan kritik Cech menilai sangat tidak adil jika penalti justru membuat tim yang mendapatkannya kesulitan mencetak gol.

Berikut adalah beberapa contoh pendapat publik yang kontra dengan kritik Cech:

https://bola.kompas.com/read/2020/12/13/00100078/petr-cech-nilai-aturan-penalti-sekarang-sulitkan-kiper

Terkini Lainnya

Prediksi Skor Manchester City Vs Chelsea Semi Final FA Cup

Prediksi Skor Manchester City Vs Chelsea Semi Final FA Cup

Liga Inggris
Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Yordania di Piala Asia U23

Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Yordania di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
PSSI Terbuka untuk Emil Audero Bela Timnas Indonesia, Tanpa Paksaan

PSSI Terbuka untuk Emil Audero Bela Timnas Indonesia, Tanpa Paksaan

Internasional
Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Internasional
IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

Sports
Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Liga Inggris
Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Liga Italia
Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Liga Italia
MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

Liga Inggris
Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Internasional
Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Liga Lain
Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Sports
Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

Liga Indonesia
Kata Pelatih Yordania Soal Timnas U23 Indonesia

Kata Pelatih Yordania Soal Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
LPDUK Kemenpora Ungkap Alasan Boyong Red Sparks ke Indonesia

LPDUK Kemenpora Ungkap Alasan Boyong Red Sparks ke Indonesia

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke