Shin Tae-yong Segera Kembali ke Indonesia pada 11 Desember

KOMPAS.com - Pelatih timnas U19 Indonesia, Shin Tae-yong, akan segera kembali ke Indonesia dalam beberapa hari ke depan.

Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, mengungkapkan Shin Tae-yong datang ke Jakarta paling lambat tanggal 11 Desember 2020.

"Berdasarkan komunikasi, dia meminta datang ke Indonesia pada tanggal 11 Desember 2020," kata Indra Sjafri dilansir dari Antara.

Shin Tae-yong sendiri saat ini masih berada di negaranya, Korea Selatan.

Juru taktik berusia 51 tahun tersebut diharapkan segera datang untuk mendampingi pasukan Garuda Muda yang kini tengah menjalani pemusatan latihan (TC) di Jakarta.

Selain itu, Shin Tae-yong juga memiliki tugas untuk menyiapkan program TC timnas U19 Indonesia di Spanyol.

Sebelumnya, Indra Sjafri sudah membocorkan bahwa timnas U19 bakal menjalani TC lanjutan di Spanyol, tepatnya di Kota Salou.

Meski demikian, Indra belum bisa menyebut tanggal pasti kapan pemusatan latihan di Spanyol dilaksanakan.

Indra mengungkapkan PSSI masih terus menyelesaikan persyaratan agar agenda tersebut bisa terlaksana. 

"Sekarang masih proses. Karena situasi pandemi, banyak persyaratan yang harus kami penuhi," ujar Indra.

Timnas U19 Indonesia tengah menjalani TC di Jakarta yang dimulai sejak 13 November 2020.

Selama Shin Tae-yong berada di Korea Selatan, TC timnas U19 di Jakarta dipimpin oleh asisten pelatih, Nova Arianto. Sementara itu, Shin Tae-yong memantau latihan secara virtual. 

Ada 34 pemain yang mengikuti pemusatan latihan yang digelar sebagai persiapan menuju Piala Asia U19 dan Piala Dunia U20 2021.

Semula ada 38 pemain yang dipanggil untuk TC, tetapi empat pemain terpaksa pulang lebih dulu. Mereka adalah Beckham Putra, Brylian Aldama, Serdy Ephy Fano, dan Muhammad Yudha Febrian.

Beckham Putra mengalami cedera lutut sehingga dipulangkan ke klubnya, Persib Bandung.

Selanjutnya, Brylian Aldama meninggalkan pemusatan latihan karena menyelesaikan proses kepindahan ke klub Kroasia, HNK Rijeka.

Sementara itu, Serdy Ephy Fano dan Muhammad Yudha Febrian dipulangkan karena sikap indisipliner.