KOMPAS.com - Pelatih Tottenham Hotspur, Jose Mourinho, menilai beberapa pemainnya tidak termotivasi saat turun menghadapi LASK Linz.
Duel LASK Linz vs Tottenham merupakan laga kelima Grup J Liga Champions yang berlangsung di Stadion Linzer, Kamis (3/12/2020) atau Jumat dini hari WIB.
Dalam lawatannya ke Austria kali ini, Tottenham harus puas pulang ke Inggris dengan hanya membawa satu poin setelah bermain imbang 3-3.
Tiga gol Tottenham pada laga ini tercipta dari tendangan penalti Gareth Bale (47') dan Dele Alli (86'), serta sontekan Son Heung-min (56').
Adapun tiga gol LASK Linz tercatat atas nama Petr Mochorl (42'), Johannes Eggestein (84'), dan Mamoudou Karamoko (90+3').
Seusai laga, Mourinho menyoroti mental bertanding pemain Tottenham Hotspur yang harus bersusah payah untuk meraih satu poin.
Menurut Mourinho, sebagian besar pemain Tottenhan tampil ogah-ogahan karena Liga Europa merupakan kompetisi antarklub kasta kedua di Eropa.
Mourinho mengaku sudah menyadari hal itu sejak melihat pemain Tottenham melakukan pemanasan.
Dari 15 pemain Tottenham yang tampil pada laga melawan LASK, Mourinho menyebut hanya Son Heung-min dan Pierre-Emile Hojbjerg yang bermain sepenuh hati.
"Saya tidak belajar hal baru dari hasil imbang ini. Fakta bahwa para pemain tidak termotivasi saat tampil di fase grup Liga Europa sudah saya ketahui sejak lama," kata Mourinho dikutip dari situs Evening Standard.
"Komunikasi, intensitas, dan antusiasme pemain Tottenham saat pemanasan jauh berbeda dengan kubu LASK. Itu tidak mengejutkan saya," ucap Mourinho.
"Saya merasa sebagian besar para pemain Tottenham seperti tidak ingin bermain. Namun, ada Son dan Hojberg yang membuat perbedaan. Mereka selalu tampil maksimal tak peduli di mana dan kapan," ujar Mourinho.
"Mental Son dan Hojberg berada di atas pemain lain setiap waktu. Saya senang dengan hal itu karena sangat kami butuhkan untuk menjaga keseimbangan di tim," tutur Mourinho menambahkan.
Meski mengaku sedikit kecewa dengan mental pemain Tottenham dan hasil imbang, Mourinho tidak mau menyalahkan siapapun.
Mourinho yakin mental pemain Tottenham akan berubah ketika nanti sudah bermain di fase gugur.
Keyakinan Mourinho kali ini didasari pengalamannya yang pernah membawa Manchester United juara Liga Europa pada musm 2016-2017.
"Ini adalah masalah mental pemain. Saya sudah pernah menghadapinya sebelumnya saat masih melatih Man United," kata Mourinho.
"Ketika nanti sudah memasuki fase gugur, lawan yang akan kami hadapi tentu semakin sulit sehingga tidak ada ruang untuk melakukan kesalahan," ujar Mourinho.
"Pada saat bersamaan, koneksi tim akan semakin kuat seiring berjalannya waktu. Jadi, saya yakin mental pemain Tottenham akan mulai berubah menjadi lebih baik saat fase gugur," tutur Mourinho menambahkan.
Hasil imbang melawan LASK Linz sebenarnya sudah cukup untuk mengantar Tottenham melaju ke fase gugur atau 32 besar Liga Europa.
Tottenham bahkan bisa lolos sebagai juara Grup J andai bisa mengalahkan Antwerp pada laga pamungkas tengah pekan depan.
Tottenham saat ini masih tertahan di peringkat dua klasemen Grup J dengan koleksi 10 poin, tertinggal dua angka dari Antwerp di urutan kedua.
Sebelum menghadapi Antwerp, Tottenham harus menjalani duel bertajuk Derbi London Utara melawan Arsenal akhir pekan ini.
Duel Tottenham vs Arsenal akan dihelat di Tottenham Hotspur Stadium, Minggu (6/12/2020) malam WIB.
https://bola.kompas.com/read/2020/12/04/07112928/tottenham-imbang-lawan-lask-mourinho-nilai-spurs-tampil-ogah-ogahan