Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenang Warisan Diego Maradona di Liga Spanyol

KOMPAS.com - Kepergian Diego Maradona merupakan kehilangan besar bagi dunia sepak bola. 

Diego Maradona meninggalkan warisan di negara dan klub yang pernah menjadi tempat persinggahannya, tak terkecuali Spanyol.

LaLiga, kompetisi tertinggai Liga Spanyol, menjadi tempat pertama di mana Maradona merasakan sepak bola Eropa.

Diego Maradona berkostum Barcelona pada periode 1982 hingga 1984. 

Akan tetapi, bukan perkara mudah bagi Barcelona memisahkan Diego Maradona dengan para fansnya di Argentina.

Wakil Presiden Barcelona kala itu, Joan Gaspart, mengungkapkan bahwa para petinggi Barcelona pergi ke Argentina dengan menggunakan tank untuk alasan keamanan.

Usaha Barcelona merekrut Maradona pun tak sia-sia. Meski tak bermain sebanyak yang diharapkan karena masalah kebugarannya, Maradona selalu menunjukkan permainan impresif setiap diturunkan.

Salah satunya ketika dia membela Barcelona pada laga El Clasico di Santiago Bernabeu, markas Real Madrid.

Maradona sampai mendapatkan tepuk tangan meriah dari para fans Real Madrid berkat assistnya kepada Juan Jose untuk membobol gawang Los Blancos.

"Saya ingat satu sesi latihan bersamanya, ketika seluruh skuad terpukau dengan aksinya dan kami hanya bisa menyaksikannya," kata Lobo Carrasco, salah satu rekan setim Maradona di Barcelona kala itu.

Diego Maradona lalu berpisah dengan Barcelona pada 1984. Pria bernama lengkap Diego Armando Maradona Franco itu hijrah ke Napoli dan bermain hingga tahun 1991 di Italia, sebelum kembali ke Spanyol.

Pada 1992, Maradona menandatangani kontrak dengan Sevilla dan reuni bersama Carlos Bilardo, pelatih timnas Argentina ketika menjuarai Piala Dunia 1986.

Meski hanya bermain semusim di sana, kehadirannya melekat dalam kenangan para penggemar Sevilla.

Pada laga pertamanya di LaLiga bersama Sevilla, Maradona mencetak satu-satunya gol dan membawa timnya meraih kemenangan 1-0 atas Real Zaragoza.

Di Sevilla, kemampuan Maradona memang telah memudar. Dia bahkan sudah jarang bermain sejak setahun sebelum bergabung dengan klub berjulukan Los Nervionenses itu.

Namun, Maradona membantu para pemain muda Sevilla seperti Diego Simeone (saat ini pelatih Atletico Madrid) dan Ramon Rodriguez Verdeju atau dikenal Monchi, yang sekarang menjabat Direktur Olahraga Sevilla.

Sementara itu, Monchi mengenang kemurahan hati Diego Maradona. Dia mengungkapkan Maradona pernah memberikannya jam tangan merek ternama.

"Suatu hari saya berjalan bersama Maradona dan ia menyadari jam Rolex yang saya pakai palsu," kata Monchi.

"Lalu, setelah latihan, ia meminta saya menunggunya dan Maradona memberikan saya jam tangan Cartier agar saya tak mengenakan yang palsu lagi," ucap Monchi.

Pada tahun 1987, Maradona pernah bermain untuk Granada dalam laga persahabatan melawan klub Swedia, Malmo. Dia bermain bersama saudara-saudaranya, Hugo dan Lalo, yang baru didatangkan Granada.

Selama meniti karier di Spanyol dengan dua klub berbeda, Maradona total mencetak 35 gol dari 69 pertandingan.

Bersama Barcelona, ia meraih tiga trofi, yakni Liga Spanyol 1983, Copa del Rey 1983, dan Piala Super Spanyol 1983. 

Diego Maradona meninggal dunia pada Rabu (25/11/2020) malam WIB dalam usia 60 tahun.

Berdasarkan hasil otopsi yang dilaporkan media Argentina, La Nacion, Maradona meninggal dunia karena kegagalan jantung kronis.

Kondisi itu lalu membuat Diego Maradona mengalami edema (penumpukan cairan) akut di paru-paru.

https://bola.kompas.com/read/2020/11/27/13200078/mengenang-warisan-diego-maradona-di-liga-spanyol-

Terkini Lainnya

Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Liga Indonesia
Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Bundesliga
5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

Bundesliga
Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Liga Indonesia
Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bundesliga
Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Liga Spanyol
Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Motogp
Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Liga Indonesia
Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Prediksi Ranking FIFA: Indonesia Salip Malaysia, Naik Peringkat Ke-135

Prediksi Ranking FIFA: Indonesia Salip Malaysia, Naik Peringkat Ke-135

Timnas Indonesia
Jadwal Spain Masters 2024, Indonesia Pastikan Wakil di Perempat Final

Jadwal Spain Masters 2024, Indonesia Pastikan Wakil di Perempat Final

Badminton
Kalahkan Arema FC, Bajul Ijo Langsung Penuhi Janji Jalan Kaki 1,5 Km

Kalahkan Arema FC, Bajul Ijo Langsung Penuhi Janji Jalan Kaki 1,5 Km

Liga Indonesia
Ronaldo Marah ke Wasit Setelah Portugal Kalah

Ronaldo Marah ke Wasit Setelah Portugal Kalah

Internasional
Dampak Program Naturalisasi bagi Level Persaingan Timnas Indonesia

Dampak Program Naturalisasi bagi Level Persaingan Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Jadwal Liga Inggris Akhir Pekan, Man City Vs Arsenal

Jadwal Liga Inggris Akhir Pekan, Man City Vs Arsenal

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke